Sampit (ANTARA) - Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, Rinie meminta pemerintah kabupaten tidak hanya menyalurkan kebutuhan pokok, tetapi juga memeriksa kondisi kesehatan warga korban banjir yang rentan diserang penyakit.
"Kondisi kesehatan masyarakat itu harus tetap diawasi. Posko kesehatan harus disiagakan pemerintah daerah untuk memastikan warga tetap dalam kondisi sehat. Pemeriksaan kesehatan harus rutin," kata Rinie di Sampit, Jumat.
Saat ini banjir melanda tujuh kecamatan yakni enam kecamatan di wilayah utara atau hulu yang meliputi Bukit Santuai, Antang Kalang, Telaga Antang, Tualan Hulu, Mentaya Hulu dan Parenggean, serta satu kecamatan di wilayah hilir yaitu Kota Besi.
Sebagian banjir di wilayah hulu berangsur surut, namun banjir di Kecamatan Kota Besi malah semakin dalam, khususnya di Desa Hanjalipan. Hal itu lantaran desa ini menerima air turun dari wilayah utara.
Apalagi di Desa Hanjalipan terdapat pertemuan dua sungai yaitu Sungai Tualan dan Sungai Mentaya. Akibatnya jika sungai meluap maka perkampungan di pinggir Sungai Mentaya itu dengan cepat terendam banjir.
Awal pekan tadi Rinie berkunjung memantau banjir di wilayah utara. Selama dua hari dia melihat langsung kondisi banjir dan warga yang menjadi korban banjir di kawasan itu.
Baca juga: Bupati Kotim berharap masjid dioptimalkan untuk pembinaan umat
Menurut Rinie, warga di lokasi banjir sangat membutuhkan bantuan agar mereka bisa bertahan menghadapi situasi ini. Banjir kali ini sangat parah sehingga membuat masyarakat tidak bisa bekerja.
Parahnya banjir juga membuat akses ke sejumlah lokasi semakin sulit. Untuk itu penyaluran bantuan, Rinie meminta dilakukan secara jemput bola dengan menyerahkan bantuan tersebut kepada warga.
"Harus dipastikan bahwa dalam penyaluran bantuan ini jangan sampai ada yang terlewati. Seluruh korban banjir harus mendapatkan bantuan. Petugas harus bekerja keras membantu ini, ujar Rinie.
Rinie juga mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan agar tetap fit meski sedang dilanda musibah banjir. Warga disarankan segera melapor kepada petugas jika memiliki keluhan kesehatan maupun masalah lainnya.
Baca juga: Legislator Kotim desak penambahan anggaran dana tak terduga tangani bencana
"Kondisi kesehatan masyarakat itu harus tetap diawasi. Posko kesehatan harus disiagakan pemerintah daerah untuk memastikan warga tetap dalam kondisi sehat. Pemeriksaan kesehatan harus rutin," kata Rinie di Sampit, Jumat.
Saat ini banjir melanda tujuh kecamatan yakni enam kecamatan di wilayah utara atau hulu yang meliputi Bukit Santuai, Antang Kalang, Telaga Antang, Tualan Hulu, Mentaya Hulu dan Parenggean, serta satu kecamatan di wilayah hilir yaitu Kota Besi.
Sebagian banjir di wilayah hulu berangsur surut, namun banjir di Kecamatan Kota Besi malah semakin dalam, khususnya di Desa Hanjalipan. Hal itu lantaran desa ini menerima air turun dari wilayah utara.
Apalagi di Desa Hanjalipan terdapat pertemuan dua sungai yaitu Sungai Tualan dan Sungai Mentaya. Akibatnya jika sungai meluap maka perkampungan di pinggir Sungai Mentaya itu dengan cepat terendam banjir.
Awal pekan tadi Rinie berkunjung memantau banjir di wilayah utara. Selama dua hari dia melihat langsung kondisi banjir dan warga yang menjadi korban banjir di kawasan itu.
Baca juga: Bupati Kotim berharap masjid dioptimalkan untuk pembinaan umat
Menurut Rinie, warga di lokasi banjir sangat membutuhkan bantuan agar mereka bisa bertahan menghadapi situasi ini. Banjir kali ini sangat parah sehingga membuat masyarakat tidak bisa bekerja.
Parahnya banjir juga membuat akses ke sejumlah lokasi semakin sulit. Untuk itu penyaluran bantuan, Rinie meminta dilakukan secara jemput bola dengan menyerahkan bantuan tersebut kepada warga.
"Harus dipastikan bahwa dalam penyaluran bantuan ini jangan sampai ada yang terlewati. Seluruh korban banjir harus mendapatkan bantuan. Petugas harus bekerja keras membantu ini, ujar Rinie.
Rinie juga mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan agar tetap fit meski sedang dilanda musibah banjir. Warga disarankan segera melapor kepada petugas jika memiliki keluhan kesehatan maupun masalah lainnya.
Baca juga: Legislator Kotim desak penambahan anggaran dana tak terduga tangani bencana