Jakarta (ANTARA) - Otoritas antimonopoli India menemukan Google menyalahgunakan posisi dominan Android untuk melawan kompetitor secara ilegal.
Laporan Competition Commission of India (CCI) pada Juni lalu menemukan Google mengurangi kemampuan dan insentif manufaktur untuk mengembangkan dan menjual perangkat yang menggunakan sistem operasi alternatif Android.
Temuan CCI, Google mengurangi kesempatan pembuat perangkat untuk memilih versi alternatif sistem operasi dan memaksa mereka untuk memasang aplikasi Google.
Kewajiban memasang aplikasi Google dianggap hal yang tidak adil dan melanggar undang-undang persaingan di Indonesia. Selain itu, Google juga menggunakan pasar aplikasi Play Store untuk melindungi dominasi mereka.
Baca juga: Suara laki-laki misterius muncul di fitur navigasi Google Maps
Perangkat Android mendominasi 98 persen dari total 520 juta perangkat yang ada di India, menurut data dari lembaga Counterpoint Research.
CCI memeriksa Microsoft Corp, Amazon.com, Apple Inc, Samsung dan Xiaomi dalam penyelidikan Google ini.
Google, menurut laporan tersebut, memberikan sekurang-kurangnya 24 jawaban saat penyelidikan. Mereka membela diri dan menyatakan tidak mengganggu kompetisi.
CCI tidak berkomentar atas laporan ini.
Sementara itu, Google dalam keterangan resmi menyatakan akan bekerja sama dengan CCI untuk memeragakan bagaimana Android telah menghasilkan lebih banyak kompetisi dan inovasi, demikian dilansir dari Reuters pada Senin.
Baca juga: Google alami peningkatan pengguna premium di YouTube
Baca juga: YouTube Music versi Wear OS resmi diluncurkan
Baca juga: Google cabut aplikasi 'Android Auto for Phone Screens' di mobil
Laporan Competition Commission of India (CCI) pada Juni lalu menemukan Google mengurangi kemampuan dan insentif manufaktur untuk mengembangkan dan menjual perangkat yang menggunakan sistem operasi alternatif Android.
Temuan CCI, Google mengurangi kesempatan pembuat perangkat untuk memilih versi alternatif sistem operasi dan memaksa mereka untuk memasang aplikasi Google.
Kewajiban memasang aplikasi Google dianggap hal yang tidak adil dan melanggar undang-undang persaingan di Indonesia. Selain itu, Google juga menggunakan pasar aplikasi Play Store untuk melindungi dominasi mereka.
Baca juga: Suara laki-laki misterius muncul di fitur navigasi Google Maps
Perangkat Android mendominasi 98 persen dari total 520 juta perangkat yang ada di India, menurut data dari lembaga Counterpoint Research.
CCI memeriksa Microsoft Corp, Amazon.com, Apple Inc, Samsung dan Xiaomi dalam penyelidikan Google ini.
Google, menurut laporan tersebut, memberikan sekurang-kurangnya 24 jawaban saat penyelidikan. Mereka membela diri dan menyatakan tidak mengganggu kompetisi.
CCI tidak berkomentar atas laporan ini.
Sementara itu, Google dalam keterangan resmi menyatakan akan bekerja sama dengan CCI untuk memeragakan bagaimana Android telah menghasilkan lebih banyak kompetisi dan inovasi, demikian dilansir dari Reuters pada Senin.
Baca juga: Google alami peningkatan pengguna premium di YouTube
Baca juga: YouTube Music versi Wear OS resmi diluncurkan
Baca juga: Google cabut aplikasi 'Android Auto for Phone Screens' di mobil