Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas Perikanan setempat memberikan pelatihan pengolahan produk perikanan.
"Pelatihan luring ini diikuti 25 peserta dari lima kelompok pengolahan pemasaran hasil ikan di Palangka Raya dengan kategori pemula," kata Kepala Dinas Perikanan Kota Palangka Raya, Ritadewi Indriarti di Palangka Raya, Rabu.
Dia menerangkan, diantara pelatihan yang diberikan seperti mengolah produk berbahan dasar ikan sungai berupa bakso, abon dan kerupuk amplang.
Selain itu para peserta juga diedukasi mengenai pentingnya menjaga kualitas produk baik dari bahan baku dan proses produksi yang higienis, legalitas produk, nama produk, pengemasan hingga cara memaksimalkan potensi pemasaran memanfaatkan perkembangan teknologi.
"Hal ini untuk memastikan produk yang dihasilkan pelaku UMKM ini berdaya saing, terjamin kualitas dan keamanannya sehingga masyarakat semakin percaya dengan produk tersebut," katanya.
Indriarti mengatakan pada pelatihan tersebut pihaknya juga memberikan edukasi mengenai pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan bagi para pelaku usaha atau pekerja.
"Selain itu kelompok pengolahan pemasaran hasil ikan yang mengikuti pelatihan ini ini juga mendapat peralatan penunjang usaha seperti lemari pendingin dan pengering makanan," katanya.
Sementara itu Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin melalui Wakil Wali Kota Umi Mastikah mengatakan pelatihan tersebut sebagai salah satu program pemerintah "Kota Cantik" dalam upaya pemulihan ekonomi masyarakat terdampak COVID-19.
Baca juga: BPJAMSOSTEK Palangka Raya-BEM Nusantara bersinergi gelar vaksinasi massal
"Pandemi ini telah berdampak sangat luas terhadap ekonomi masyarakat. Melalui pelatihan ini kita ingin ketahanan ekonomi keluarga meningkat atau bahkan bisa membuka lapangan pekerjaan ditengah banyaknya pekerja yang berhenti bekerja," kata Umi usai pembukaan pelatihan.
Wakil Wali Kota perempuan pertama di Palangka Raya ini mengatakan saat ini perempuan tidak boleh berpangku tangan. Perempuan harus terus mengembangkan diri serta mampu melihat peluang yang ada.
Dia menambahkan, di tengah masa pandemi COVID-19 yang panjang dan persaingan usaha yang semakin ketat dan padat, maka pelaku usaha harus memiliki keunggulan dibandingkan dengan pesaing atau pelaku usaha lainnya.
"Contohnya dalam strategi pemasaran produk UKM, seorang pelaku usaha harus mengetahui keinginan dari konsumen sehingga bisa menghadirkan produk yang diinginkan oleh para konsumen," kata Umi.
Untuk itu melalui berbagai program pemerintah kota, pihaknya ingin mendorong para pelaku usaha termasuk di bidang pengolahan perikanan meningkatkan kualitas dan daya saing produk.
Baca juga: Ketua DPRD: Meski PPKM turun level, masyarakat diminta tetap taati prokes
"Pelatihan luring ini diikuti 25 peserta dari lima kelompok pengolahan pemasaran hasil ikan di Palangka Raya dengan kategori pemula," kata Kepala Dinas Perikanan Kota Palangka Raya, Ritadewi Indriarti di Palangka Raya, Rabu.
Dia menerangkan, diantara pelatihan yang diberikan seperti mengolah produk berbahan dasar ikan sungai berupa bakso, abon dan kerupuk amplang.
Selain itu para peserta juga diedukasi mengenai pentingnya menjaga kualitas produk baik dari bahan baku dan proses produksi yang higienis, legalitas produk, nama produk, pengemasan hingga cara memaksimalkan potensi pemasaran memanfaatkan perkembangan teknologi.
"Hal ini untuk memastikan produk yang dihasilkan pelaku UMKM ini berdaya saing, terjamin kualitas dan keamanannya sehingga masyarakat semakin percaya dengan produk tersebut," katanya.
Indriarti mengatakan pada pelatihan tersebut pihaknya juga memberikan edukasi mengenai pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan bagi para pelaku usaha atau pekerja.
"Selain itu kelompok pengolahan pemasaran hasil ikan yang mengikuti pelatihan ini ini juga mendapat peralatan penunjang usaha seperti lemari pendingin dan pengering makanan," katanya.
Sementara itu Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin melalui Wakil Wali Kota Umi Mastikah mengatakan pelatihan tersebut sebagai salah satu program pemerintah "Kota Cantik" dalam upaya pemulihan ekonomi masyarakat terdampak COVID-19.
Baca juga: BPJAMSOSTEK Palangka Raya-BEM Nusantara bersinergi gelar vaksinasi massal
"Pandemi ini telah berdampak sangat luas terhadap ekonomi masyarakat. Melalui pelatihan ini kita ingin ketahanan ekonomi keluarga meningkat atau bahkan bisa membuka lapangan pekerjaan ditengah banyaknya pekerja yang berhenti bekerja," kata Umi usai pembukaan pelatihan.
Wakil Wali Kota perempuan pertama di Palangka Raya ini mengatakan saat ini perempuan tidak boleh berpangku tangan. Perempuan harus terus mengembangkan diri serta mampu melihat peluang yang ada.
Dia menambahkan, di tengah masa pandemi COVID-19 yang panjang dan persaingan usaha yang semakin ketat dan padat, maka pelaku usaha harus memiliki keunggulan dibandingkan dengan pesaing atau pelaku usaha lainnya.
"Contohnya dalam strategi pemasaran produk UKM, seorang pelaku usaha harus mengetahui keinginan dari konsumen sehingga bisa menghadirkan produk yang diinginkan oleh para konsumen," kata Umi.
Untuk itu melalui berbagai program pemerintah kota, pihaknya ingin mendorong para pelaku usaha termasuk di bidang pengolahan perikanan meningkatkan kualitas dan daya saing produk.
Baca juga: Ketua DPRD: Meski PPKM turun level, masyarakat diminta tetap taati prokes