Sampit (ANTARA) - Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Rinie mengingatkan masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas di luar rumah, termasuk saat berolahraga.
"Olahraga memang penting untuk meningkatkan imunitas, tapi tetap saja kita tidak boleh mengabaikan protokol kesehatan. Jangan sampai malah terjadi penularan COVID-19 justru saat berolahraga akibat protokol kesehatan diabaikan," kata Rinie di Sampit, Senin.
Sebulan terakhir kasus COVID-19 di Kotawaringin Timur memang melandai, namun bukan berarti boleh mengabaikan protokol kesehatan. Buktinya hari ini, kembali terjadi peningkatan signifikan jumlah warga yang terpapar COVID-19.
Data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur pada Senin siang, terdapat penambahan penderita COVID-19 sebanyak 15 orang, sedangkan pasien yang sembuh jauh lebih sedikit, yakni hanya tiga orang.
Secara keseluruhan jumlah kasus COVID-19 di kabupaten ini sudah sebanyak 5.198 kasus, terdiri dari 4.953 kasus sembuh, 44 orang masih ditangani dan 201 orang telah wafat.
Menurut Rinie, protokol kesehatan menjadi hal wajib untuk mencegah penularan COVID-19. Program vaksinasi tidak akan berdampak maksimal jika tidak dibarengi penerapan protokol kesehatan secara ketat.
Baca juga: Kursi Ketua KNPI Kotim semakin dilirik, pemuda ini siap bersaing
Saat berolahraga, apalagi dengan peserta yang cukup banyak, warga diingatkan untuk menerapkan protokol kesehatan. Kontak fisik sangat berisiko terjadi penularan COVID-19.
Saat ini potensi penularan COVID-19 di Kotawaringin Timur masih tinggi. Lonjakan jumlah kasus baru hari ini menggambarkan bahwa virus mematikan itu masih mengancam dan kembali berjangkit di daerah ini.
Upaya pemerintah dalam mengatasi pandemi COVID-19 ini tidak akan maksimal tanpa dukungan seluruh masyarakat. Sudah seharusnya masyarakat turut mendukung, khususnya dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
"Kita tidak boleh abai karena pandemi COVID-19 ini belum berakhir. Setiap kegiatan apapun, wajib menerapkan protokol kesehatan secara ketat," demikian Rinie.
Baca juga: Kurang optimalnya pengelolaan aset olahraga jadi sorotan DPRD Kotim
"Olahraga memang penting untuk meningkatkan imunitas, tapi tetap saja kita tidak boleh mengabaikan protokol kesehatan. Jangan sampai malah terjadi penularan COVID-19 justru saat berolahraga akibat protokol kesehatan diabaikan," kata Rinie di Sampit, Senin.
Sebulan terakhir kasus COVID-19 di Kotawaringin Timur memang melandai, namun bukan berarti boleh mengabaikan protokol kesehatan. Buktinya hari ini, kembali terjadi peningkatan signifikan jumlah warga yang terpapar COVID-19.
Data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur pada Senin siang, terdapat penambahan penderita COVID-19 sebanyak 15 orang, sedangkan pasien yang sembuh jauh lebih sedikit, yakni hanya tiga orang.
Secara keseluruhan jumlah kasus COVID-19 di kabupaten ini sudah sebanyak 5.198 kasus, terdiri dari 4.953 kasus sembuh, 44 orang masih ditangani dan 201 orang telah wafat.
Menurut Rinie, protokol kesehatan menjadi hal wajib untuk mencegah penularan COVID-19. Program vaksinasi tidak akan berdampak maksimal jika tidak dibarengi penerapan protokol kesehatan secara ketat.
Baca juga: Kursi Ketua KNPI Kotim semakin dilirik, pemuda ini siap bersaing
Saat berolahraga, apalagi dengan peserta yang cukup banyak, warga diingatkan untuk menerapkan protokol kesehatan. Kontak fisik sangat berisiko terjadi penularan COVID-19.
Saat ini potensi penularan COVID-19 di Kotawaringin Timur masih tinggi. Lonjakan jumlah kasus baru hari ini menggambarkan bahwa virus mematikan itu masih mengancam dan kembali berjangkit di daerah ini.
Upaya pemerintah dalam mengatasi pandemi COVID-19 ini tidak akan maksimal tanpa dukungan seluruh masyarakat. Sudah seharusnya masyarakat turut mendukung, khususnya dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
"Kita tidak boleh abai karena pandemi COVID-19 ini belum berakhir. Setiap kegiatan apapun, wajib menerapkan protokol kesehatan secara ketat," demikian Rinie.
Baca juga: Kurang optimalnya pengelolaan aset olahraga jadi sorotan DPRD Kotim