Jakarta (ANTARA) - Film James Bond “No Time To Die” akhirnya memulai peluncurannya di bioskop pada pekan ini setelah ditunda selama 18 bulan, membawa perasaan lega dan antusias bagi bintang dan pihak bioskop.
Aktor Daniel Craig kembali memerankan karakter James Bond sebagai agen rahasia Inggris untuk kelima kalinya dan menjadi yang terakhir.
“18 bulan terakhir ini adalah waktu yang sangat buruk bagi semua orang. Hal yang hebat adalah kita ada di sini, kita sampai pada titik ini dan sekarang kita benar-benar dapat memasukkan film ke dalam bioskop dan ini sangat luar biasa,” kata Craig kepada Reuters dikutip Selasa.
Pada Selasa, Craig akan hadir bersama lawan mainnya termasuk Lea Seydoux, Lashana Lynch, dan Rami Malek di acara pemutaran perdana film dunia di London.
“Saya sangat senang akhirnya film ini dirilis. Saya sangat senang bahwa (kita akan) reuni dengan semua orang yang telah mengerjakan film itu, untuk bersama mereka secara pribadi karena saya cukup khawatir jika promosi film diadakan secara virtual. Juga untuk Daniel karena ini adalah Bond terakhirnya, senang bisa bersama-sama,” tutur Lea Seydoux.
Baca juga: Daniel Craig ucapkan selamat tinggal pada James Bond
Dengan biaya produksi sekitar 200 juta dolar AS, film Bond ke-25 ini telah ditunda tiga kali sejak awal pandemi. Film ini awalnya dijadwalkan untuk debut pada April 2020 sebelum akhirnya pandemi COVID-19 memaksa bioskop untuk tutup dan memberlakukan pembatasan jumlah penonton. Meskipun demikian, produser telah bertahan untuk memastikan film dirilis di bioskop.
“Proyek ini dirancang, difilmkan, dan diproduksi untuk diputar di bioskop, untuk mewujudkan pengalaman menonton di bioskop. Jadi kami sangat senang karena sekarang akhirnya akan dirilis, kami semua bersiap untuk menyambutnya,” kata produser Michael G. Wilson kepada siniar resmi film tersebut.
Film-film Bond adalah salah satu waralaba Hollywood yang paling berharga dengan dua film terakhir, “Spectre” (2015) dan “Skyfall” (2012), masing-masing meraup 880 juta dolar AS (Rp12,5 triliun) dan lebih dari 1 miliar dolar AS (Rp14 triliun) secara global.
Pada Senin (27/9), operator bioskop yang berbasis di London, Odeon, mengatakan bahwa “No Time To Die” ditetapkan menjadi pembukaan terbesar di bioskop Odeon sejak musim panas 2019 dan telah menjual lebih dari 175.000 tiket.
Bioskop-bioskop di Inggris mulai dibuka kembali pada Mei meskipun dengan pembatasan jarak fisik sesuai dengan protokol kesehatan.
Kepala eksekutif Asosiasi Sinema Inggris, Phil Clapp, mengatakan pemasukan bioskop telah meningkat sekitar 65 hingga 70 persen dari pemasukan normal selama akhir musim panas dan awal musim gugur.
“Ada harapan bahwa film Bond akan mendapatkan pemasukan itu kembali setidaknya ke level yang kita lihat pada 2019 dan semoga melampaui itu,” kata Clapp kepada Reuters sambil menambahkan bahwa film mendatang lainnya seperti “Ghostbusters: Afterlife” dan “West Side Story” juga penting.
Baca juga: Keluarga Kerajaan Inggris akan nonton 'James Bond' bersama nakes
Baca juga: Daniel Craig merasa emosinal saat pamit dari James Bond
Baca juga: Pameran Bond in Motion akan hadirkan kendaraan ikonis James Bond
Aktor Daniel Craig kembali memerankan karakter James Bond sebagai agen rahasia Inggris untuk kelima kalinya dan menjadi yang terakhir.
“18 bulan terakhir ini adalah waktu yang sangat buruk bagi semua orang. Hal yang hebat adalah kita ada di sini, kita sampai pada titik ini dan sekarang kita benar-benar dapat memasukkan film ke dalam bioskop dan ini sangat luar biasa,” kata Craig kepada Reuters dikutip Selasa.
Pada Selasa, Craig akan hadir bersama lawan mainnya termasuk Lea Seydoux, Lashana Lynch, dan Rami Malek di acara pemutaran perdana film dunia di London.
“Saya sangat senang akhirnya film ini dirilis. Saya sangat senang bahwa (kita akan) reuni dengan semua orang yang telah mengerjakan film itu, untuk bersama mereka secara pribadi karena saya cukup khawatir jika promosi film diadakan secara virtual. Juga untuk Daniel karena ini adalah Bond terakhirnya, senang bisa bersama-sama,” tutur Lea Seydoux.
Baca juga: Daniel Craig ucapkan selamat tinggal pada James Bond
Dengan biaya produksi sekitar 200 juta dolar AS, film Bond ke-25 ini telah ditunda tiga kali sejak awal pandemi. Film ini awalnya dijadwalkan untuk debut pada April 2020 sebelum akhirnya pandemi COVID-19 memaksa bioskop untuk tutup dan memberlakukan pembatasan jumlah penonton. Meskipun demikian, produser telah bertahan untuk memastikan film dirilis di bioskop.
“Proyek ini dirancang, difilmkan, dan diproduksi untuk diputar di bioskop, untuk mewujudkan pengalaman menonton di bioskop. Jadi kami sangat senang karena sekarang akhirnya akan dirilis, kami semua bersiap untuk menyambutnya,” kata produser Michael G. Wilson kepada siniar resmi film tersebut.
Film-film Bond adalah salah satu waralaba Hollywood yang paling berharga dengan dua film terakhir, “Spectre” (2015) dan “Skyfall” (2012), masing-masing meraup 880 juta dolar AS (Rp12,5 triliun) dan lebih dari 1 miliar dolar AS (Rp14 triliun) secara global.
Pada Senin (27/9), operator bioskop yang berbasis di London, Odeon, mengatakan bahwa “No Time To Die” ditetapkan menjadi pembukaan terbesar di bioskop Odeon sejak musim panas 2019 dan telah menjual lebih dari 175.000 tiket.
Bioskop-bioskop di Inggris mulai dibuka kembali pada Mei meskipun dengan pembatasan jarak fisik sesuai dengan protokol kesehatan.
Kepala eksekutif Asosiasi Sinema Inggris, Phil Clapp, mengatakan pemasukan bioskop telah meningkat sekitar 65 hingga 70 persen dari pemasukan normal selama akhir musim panas dan awal musim gugur.
“Ada harapan bahwa film Bond akan mendapatkan pemasukan itu kembali setidaknya ke level yang kita lihat pada 2019 dan semoga melampaui itu,” kata Clapp kepada Reuters sambil menambahkan bahwa film mendatang lainnya seperti “Ghostbusters: Afterlife” dan “West Side Story” juga penting.
Baca juga: Keluarga Kerajaan Inggris akan nonton 'James Bond' bersama nakes
Baca juga: Daniel Craig merasa emosinal saat pamit dari James Bond
Baca juga: Pameran Bond in Motion akan hadirkan kendaraan ikonis James Bond