Palangka Raya (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR) Kalimantan Tengah mendorong mahasiswa di perguruan tinggi swasta setempat memanfaatkan perkembangan teknologi menjadi peluang berwirausaha.
"Untuk itu kami terus mendorong para mahasiswa di universitas setempat mampu mengelola sumber daya untuk mencari keuntungan atau dengan kata lain berwisausaha," kata akademisi UMPR Dr Chandra Anugrah Putra di Palangka Raya, Kamis.
Dia mengatakan revolusi Industri 4.0 menjadi suatu tantangan yang harus dihadapi oleh semua lulusan perguruan tinggi karena karena kompetitif dalam bersaing di dunia pekerjaan semakin meningkat.
Chandra menambahkan dengan terjunnya para mahasiswa sebagai wirausahawan maka juga akan mengurangi tingkat pengangguran lulusan perguruan tinggi.
"Selain itu juga akan memperluas lapangan pekerjaan yang dapat menyerap tenaga kerja yang berdampak berantai pada upaya peningkatan ekonomi masyarakat. Pengangguran yang tinggi akan berdampak pada penurunan perekonomian suatu negara," katanya.
Dia mengatakan dalam menghadapi revolusi industri 4.0 diperlukan kemajuan dalam wirausaha dengan peran teknologi yaitu melalui bisnis digital. Bisnis digital menjadi solusi untuk meningkatkan kompetensi di era teknologi.
Baca juga: Vaksinasi COVID-19 di Kota Palangka Raya capai 73,50 persen
Chandra mengungkapkan salah satu upaya mendorong mahasiswa untuk berwirausaha di tengah revolusi industri 4.0 adalah dengan pelaksanaan pelatihan digital bisnis yang dilakukan pada 6-8 Juli lalu di salah satu hotel di "Kota Cantik".
Pelatihan itu sendiri menggandeng Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Kalimantan Tengah dengan peserta para mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palangkaraya dari berbagai angkatan.
Pelatihan digital bisnis itu juga turut menghadirkan pihak Kamar Dagang Indonesia (Kadin) setempat. Ini merupakan upaya memberikan gambaran yang lebih baik kepada mahasiswa terkait peluang usaha yang bisa ditekuni.
"Melalui pelatihan ini kami berharap mahasiswa memahami tantangan UMKM di masa Pandemi sehingga dapat belajar membangun usaha memanfaatkan perkembangan teknologi," katanya.
Baca juga: Empat ribu pelajar di Palangka Raya sudah divaksin
"Untuk itu kami terus mendorong para mahasiswa di universitas setempat mampu mengelola sumber daya untuk mencari keuntungan atau dengan kata lain berwisausaha," kata akademisi UMPR Dr Chandra Anugrah Putra di Palangka Raya, Kamis.
Dia mengatakan revolusi Industri 4.0 menjadi suatu tantangan yang harus dihadapi oleh semua lulusan perguruan tinggi karena karena kompetitif dalam bersaing di dunia pekerjaan semakin meningkat.
Chandra menambahkan dengan terjunnya para mahasiswa sebagai wirausahawan maka juga akan mengurangi tingkat pengangguran lulusan perguruan tinggi.
"Selain itu juga akan memperluas lapangan pekerjaan yang dapat menyerap tenaga kerja yang berdampak berantai pada upaya peningkatan ekonomi masyarakat. Pengangguran yang tinggi akan berdampak pada penurunan perekonomian suatu negara," katanya.
Dia mengatakan dalam menghadapi revolusi industri 4.0 diperlukan kemajuan dalam wirausaha dengan peran teknologi yaitu melalui bisnis digital. Bisnis digital menjadi solusi untuk meningkatkan kompetensi di era teknologi.
Baca juga: Vaksinasi COVID-19 di Kota Palangka Raya capai 73,50 persen
Chandra mengungkapkan salah satu upaya mendorong mahasiswa untuk berwirausaha di tengah revolusi industri 4.0 adalah dengan pelaksanaan pelatihan digital bisnis yang dilakukan pada 6-8 Juli lalu di salah satu hotel di "Kota Cantik".
Pelatihan itu sendiri menggandeng Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Kalimantan Tengah dengan peserta para mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palangkaraya dari berbagai angkatan.
Pelatihan digital bisnis itu juga turut menghadirkan pihak Kamar Dagang Indonesia (Kadin) setempat. Ini merupakan upaya memberikan gambaran yang lebih baik kepada mahasiswa terkait peluang usaha yang bisa ditekuni.
"Melalui pelatihan ini kami berharap mahasiswa memahami tantangan UMKM di masa Pandemi sehingga dapat belajar membangun usaha memanfaatkan perkembangan teknologi," katanya.
Baca juga: Empat ribu pelajar di Palangka Raya sudah divaksin