Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah menggandeng Universitas Darwan Ali (Unda) dalam upaya mewujudkan Smart City atau Kota Cerdas.
"Kerja sama dengan Universitas Darwan Ali ini dalam hal penyiapan sumber daya manusia kita yaitu supaya ASN (aparatur sipil negara) kita juga sudah siap. Unda memiliki fakultas yang konsen dalam hal teknologi informasi, jadi mereka akan membantu kita," kata Bupati Halikinnor di Sampit, Senin.
Kerja sama ini dijalin antara Dinas Komunikasi dan Informatika dengan Universitas Darwan Ali. Bentuk kerja sama yang dilakukan berupa program-program peningkatan kemampuan ASN dalam hal teknologi informasi yang sangat dibutuhkan dalam mewujudkan Smart City.
Halikinnor menjelaskan, ada 200 kabupaten di Indonesia yang mengikuti program Smart City. Dari jumlah tersebut pemerintah pusat akan memilih 50 kabupaten untuk dibina dalam mewujudkan Smart City.
Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur telah menyambut program Smart City ini dengan meluncurkan program yang diberi nama Sampit Creative Hub. Program yang dikomandoi Dinas Komunikasi dan Informatika ini bertujuan memudahkan pelayanan kepada masyarakat, sekaligus membuka akses yang lebih luas bagi publik dalam hal pelayanan, khususnya yang berkaitan dengan pelayanan berbasis digital atau online.
"Jadi kalau sudah menjadi kota cerdas, maka semua layanan publik berbasis aplikasi. Salah satunya kami sudah mendesain parkir itu pakai barcode jadi tidak perlu membayar uang. Memang tahapan kita masih banyak, tapi kalau itu tercapai maka pelayanan publik akan dipermudah dan praktis," jelas Halikinnor.
Baca juga: Bupati Kotim apresiasi penambangan emas legal dan ramah lingkungan
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kotawaringin Timur, Multazam mengatakan, salah satu dari enam dimensi yang penting dalam Smart City adalah sumber daya manusia karena menyangkut kemampuan, kapasitas dan kompetensi.
"Ini supaya terjadi loncat-loncatan sangat cepat sehingga enam tahun ke depan Smart City itu sudah bisa kita raih. Kerja sama ini untuk membantu kinerja pemerintah agar bisa dengan kecepatan tinggi dalam melakukan penyesuaian," kata Multazam.
Ditambahkannya, perjanjian kerja sama ini akan ditindaklanjuti dengan berbagai program bersama, terutama seperti yang sudah dipaparkan pihak Universitas Darwan Ali terkait percepatan pencapaian Smart City.
Selain dengan Universitas Darwan Ali, sebelumnya sudah banyak kerja sama dilakukan pemerintah daerah dengan perguruan tinggi lainnya seperti di bidang kedokteran dengan Universitas Brawijaya dan Universitas Lambung Mangkurat, serta program lainnya.
Baca juga: Mushalla unik berbahan limbah ulin jadi perhatian
"Kerja sama dengan Universitas Darwan Ali ini dalam hal penyiapan sumber daya manusia kita yaitu supaya ASN (aparatur sipil negara) kita juga sudah siap. Unda memiliki fakultas yang konsen dalam hal teknologi informasi, jadi mereka akan membantu kita," kata Bupati Halikinnor di Sampit, Senin.
Kerja sama ini dijalin antara Dinas Komunikasi dan Informatika dengan Universitas Darwan Ali. Bentuk kerja sama yang dilakukan berupa program-program peningkatan kemampuan ASN dalam hal teknologi informasi yang sangat dibutuhkan dalam mewujudkan Smart City.
Halikinnor menjelaskan, ada 200 kabupaten di Indonesia yang mengikuti program Smart City. Dari jumlah tersebut pemerintah pusat akan memilih 50 kabupaten untuk dibina dalam mewujudkan Smart City.
Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur telah menyambut program Smart City ini dengan meluncurkan program yang diberi nama Sampit Creative Hub. Program yang dikomandoi Dinas Komunikasi dan Informatika ini bertujuan memudahkan pelayanan kepada masyarakat, sekaligus membuka akses yang lebih luas bagi publik dalam hal pelayanan, khususnya yang berkaitan dengan pelayanan berbasis digital atau online.
"Jadi kalau sudah menjadi kota cerdas, maka semua layanan publik berbasis aplikasi. Salah satunya kami sudah mendesain parkir itu pakai barcode jadi tidak perlu membayar uang. Memang tahapan kita masih banyak, tapi kalau itu tercapai maka pelayanan publik akan dipermudah dan praktis," jelas Halikinnor.
Baca juga: Bupati Kotim apresiasi penambangan emas legal dan ramah lingkungan
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kotawaringin Timur, Multazam mengatakan, salah satu dari enam dimensi yang penting dalam Smart City adalah sumber daya manusia karena menyangkut kemampuan, kapasitas dan kompetensi.
"Ini supaya terjadi loncat-loncatan sangat cepat sehingga enam tahun ke depan Smart City itu sudah bisa kita raih. Kerja sama ini untuk membantu kinerja pemerintah agar bisa dengan kecepatan tinggi dalam melakukan penyesuaian," kata Multazam.
Ditambahkannya, perjanjian kerja sama ini akan ditindaklanjuti dengan berbagai program bersama, terutama seperti yang sudah dipaparkan pihak Universitas Darwan Ali terkait percepatan pencapaian Smart City.
Selain dengan Universitas Darwan Ali, sebelumnya sudah banyak kerja sama dilakukan pemerintah daerah dengan perguruan tinggi lainnya seperti di bidang kedokteran dengan Universitas Brawijaya dan Universitas Lambung Mangkurat, serta program lainnya.
Baca juga: Mushalla unik berbahan limbah ulin jadi perhatian