Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah kembali memperbaiki kerusakan jalan dalam kota Sampit, kali ini Jalan HM Arsyad dengan total panjang perbaikan 1,4 kilometer.
"Yang kita perbaiki saat ini di spot-spot yang rusak parah, itu yang kita pelihara dan perbaiki. Ini ditimbun dulu, kemudian diaspal," kata Bupati Halikinnor di Sampit, Jumat.
Halikinnor didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Permukiman Kotawaringin Timur, Machmoer meninjau perbaikan yang diperkirakan memakan waktu dua pekan. Saat ini sedang dilakukan penimbunan dengan agregat A.
Halikinnor menjelaskan, penanganan ini menggunakan anggaran pemeliharaan. Harapannya jalan tersebut mampu bertahan hingga perbaikan reguler jalan tersebut dilaksanakan.
Pemerintah daerah sudah mengusulkan perbaikan Jalan HM Arsyad tersebut pada 2022 dengan anggaran sebesar Rp25 miliar. Lokasi perbaikan dari simpang empat MT Haryono hingga Bundaran KB.
Halikinnor mengajak masyarakat untuk memelihara jalan tersebut tidak cepat rusak. Pengusaha juga diminta tidak membawa muatan melebihi kemampuan jalan.
"Kemampuan jalan kita hanya delapan ton, tapi faktanya ada yang 12 sampai 20 ton. Kalau muatan melebihi kemampuan jalan seperti ini, jelas jalan kita cepat hancur. Makanya kami mengajak masyarakat juga turut memelihara jalan kita," ujar Halikinnor.
Baca juga: Pemkab Kotim diminta normalisasi irigasi cegah sawah kebanjiran
Kepala Bidang Bina Marga, Mentana menjelaskan, perbaikan Jalan HM Arsyad ini merupakan bagian perbaikan jalan yang dilaksanakan di sejumlah lokasi, baik di dalam kota maupun kecamatan.
"Ini sesuai visi dan misi bupati untuk keamanan dan kenyamanan pengguna jalan. Pemeliharaan dilakukan dengan cara ditimbun agregat A kemudian diaspal. Kalau cuaca panas atau bagus maka dua pekan bisa selesai," kata Mentana.
Ikhsan, salah seorang warga berterima kasih atas perbaikan tersebut. Ini sangat membantu memperlancar aktivitas perekonomian masyarakat.
"Kami tentu sangat senang jalan diperbaiki. Kami berharap ini terus menjadi perhatian agar jalan selalu bagus dan nyaman dilewati," demikian Ikhsan.
Baca juga: DPRD Kotim minta pemkab rangkul penambang tradisional
"Yang kita perbaiki saat ini di spot-spot yang rusak parah, itu yang kita pelihara dan perbaiki. Ini ditimbun dulu, kemudian diaspal," kata Bupati Halikinnor di Sampit, Jumat.
Halikinnor didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Permukiman Kotawaringin Timur, Machmoer meninjau perbaikan yang diperkirakan memakan waktu dua pekan. Saat ini sedang dilakukan penimbunan dengan agregat A.
Halikinnor menjelaskan, penanganan ini menggunakan anggaran pemeliharaan. Harapannya jalan tersebut mampu bertahan hingga perbaikan reguler jalan tersebut dilaksanakan.
Pemerintah daerah sudah mengusulkan perbaikan Jalan HM Arsyad tersebut pada 2022 dengan anggaran sebesar Rp25 miliar. Lokasi perbaikan dari simpang empat MT Haryono hingga Bundaran KB.
Halikinnor mengajak masyarakat untuk memelihara jalan tersebut tidak cepat rusak. Pengusaha juga diminta tidak membawa muatan melebihi kemampuan jalan.
"Kemampuan jalan kita hanya delapan ton, tapi faktanya ada yang 12 sampai 20 ton. Kalau muatan melebihi kemampuan jalan seperti ini, jelas jalan kita cepat hancur. Makanya kami mengajak masyarakat juga turut memelihara jalan kita," ujar Halikinnor.
Baca juga: Pemkab Kotim diminta normalisasi irigasi cegah sawah kebanjiran
Kepala Bidang Bina Marga, Mentana menjelaskan, perbaikan Jalan HM Arsyad ini merupakan bagian perbaikan jalan yang dilaksanakan di sejumlah lokasi, baik di dalam kota maupun kecamatan.
"Ini sesuai visi dan misi bupati untuk keamanan dan kenyamanan pengguna jalan. Pemeliharaan dilakukan dengan cara ditimbun agregat A kemudian diaspal. Kalau cuaca panas atau bagus maka dua pekan bisa selesai," kata Mentana.
Ikhsan, salah seorang warga berterima kasih atas perbaikan tersebut. Ini sangat membantu memperlancar aktivitas perekonomian masyarakat.
"Kami tentu sangat senang jalan diperbaiki. Kami berharap ini terus menjadi perhatian agar jalan selalu bagus dan nyaman dilewati," demikian Ikhsan.
Baca juga: DPRD Kotim minta pemkab rangkul penambang tradisional