Buntok (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah bersama pemerintah kabupaten setempat sedang membahas terkait belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2022 mendatang.
"Kemarin sedang membahas pendapatan, dan pada hari ini kita sedang membahas terkait dengan belanja pada APBD 2022 mendatang," kata ketua DPRD Barito Selatan, HM Farid Yusran usai memimpin rapat di Buntok, Senin.
Ia mengatakan, untuk pembahasan awalnya dimulai dengan pembahasan Dana Alokasi Khusus (DAK), karena ada sebanyak tujuh Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) yang mendapatkan kucuran dana tersebut.
"Saat ini, kita sedang melakukan pembahasannya terkait dengan DAK ini dengan tim dari eksekutif," ucap politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Barito Selatan ini.
Farid Yusran menambahkan, untuk pembahasan terkait dengan DAK ini akan diupayakan cepat, sehingga pembahasannya bisa rampung sesuai dengan jadwal yang ada.
Selain itu, Farid Yusran juga menyampaikan, untuk pembahasan APBD 2022 mendatang akan difokuskan pada November ini. Dia berharap pembahasannya berjalan lancar sehingga cepat rampung.
"Hal itu sesuai dengan hasil rapat Badan Musyawarah (Banmus) yang sudah kita laksanakan beberapa waktu yang lalu," kata dia.
Menurut Farid Yusran, berdasarkan hasil rapat Banmus, pembahasan APBD Barito Selatan tahun anggaran 2022 mendatang akan dirampungkan pada November ini.
"Kita berharap, pembahasan APBD tahun anggaran 2022 mendatang tidak terkendala dan bisa berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan sesuai hasil rapat banmus tersebut," harap Farid Yusran yang juga ketua DPC PDIP Barito Selatan itu.
Baca juga: Berikut penjelasan BPN Barsel tentang penerbitan sertifikat PTSL
Farid Yusran juga menyampaikan, pihaknya pada Oktober 2021 lalu telah melakukan pembahasan rancangan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun 2022.
"Kita meminta kepada Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) lebih cermat dalam menghitung proyeksi Pendapatan Asli Daerah (PAD)," ucapnya.
Dikatakannya, penghitungan lebih cermat terkait PAD ini sangat penting dilakukan supaya kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pada tahun anggaran 2022 mendatang bisa sehat dan tetap stabil.
"Karena dengan kondisi anggaran yang sehat, dan stabil, maka tidak akan menimbulkan terjadinya defisit pada anggaran 2022 mendatang," demikian Farid Yusran.
Baca juga: Dua lokasi di Barsel dijadikan percontohan pengelolaan perikanan
"Kemarin sedang membahas pendapatan, dan pada hari ini kita sedang membahas terkait dengan belanja pada APBD 2022 mendatang," kata ketua DPRD Barito Selatan, HM Farid Yusran usai memimpin rapat di Buntok, Senin.
Ia mengatakan, untuk pembahasan awalnya dimulai dengan pembahasan Dana Alokasi Khusus (DAK), karena ada sebanyak tujuh Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) yang mendapatkan kucuran dana tersebut.
"Saat ini, kita sedang melakukan pembahasannya terkait dengan DAK ini dengan tim dari eksekutif," ucap politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Barito Selatan ini.
Farid Yusran menambahkan, untuk pembahasan terkait dengan DAK ini akan diupayakan cepat, sehingga pembahasannya bisa rampung sesuai dengan jadwal yang ada.
Selain itu, Farid Yusran juga menyampaikan, untuk pembahasan APBD 2022 mendatang akan difokuskan pada November ini. Dia berharap pembahasannya berjalan lancar sehingga cepat rampung.
"Hal itu sesuai dengan hasil rapat Badan Musyawarah (Banmus) yang sudah kita laksanakan beberapa waktu yang lalu," kata dia.
Menurut Farid Yusran, berdasarkan hasil rapat Banmus, pembahasan APBD Barito Selatan tahun anggaran 2022 mendatang akan dirampungkan pada November ini.
"Kita berharap, pembahasan APBD tahun anggaran 2022 mendatang tidak terkendala dan bisa berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan sesuai hasil rapat banmus tersebut," harap Farid Yusran yang juga ketua DPC PDIP Barito Selatan itu.
Baca juga: Berikut penjelasan BPN Barsel tentang penerbitan sertifikat PTSL
Farid Yusran juga menyampaikan, pihaknya pada Oktober 2021 lalu telah melakukan pembahasan rancangan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun 2022.
"Kita meminta kepada Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) lebih cermat dalam menghitung proyeksi Pendapatan Asli Daerah (PAD)," ucapnya.
Dikatakannya, penghitungan lebih cermat terkait PAD ini sangat penting dilakukan supaya kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pada tahun anggaran 2022 mendatang bisa sehat dan tetap stabil.
"Karena dengan kondisi anggaran yang sehat, dan stabil, maka tidak akan menimbulkan terjadinya defisit pada anggaran 2022 mendatang," demikian Farid Yusran.
Baca juga: Dua lokasi di Barsel dijadikan percontohan pengelolaan perikanan