Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Halikinnor meninjau kondisi banjir terparah di Kecamatan Cempaga untuk memastikan korban banjir ditangani dengan baik.
"Saya sudah minta BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) bersama instansi terkait untuk memastikan seluruh korban banjir dibantu. Dinas Kesehatan juga saya minta memeriksa kondisi kesehatan warga," kata Halikinnor di Cempaga, Kamis.
Halikinnor turun ke lokasi banjir di Desa Patai dan Rubung Buyung memantau sejumlah rumah warga yang terendam banjir. Didampingi Kepala Pelaksana BPBD Kotawaringin Timur Rihel dan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial Wiyono.
Bupati berbincang warga yang menjadi korban banjir untuk mengetahui kondisi mereka. Dia juga memantau kondisi di dapur umum yang sudah didirikan BPBD bersama instansi terkait.
Kecamatan Cempaga merupakan kecamatan terparah yang masih dilanda banjir. Untuk itulah pemerintah daerah mendirikan dapur umum untuk membantu masyarakat korban banjir.
Meski banjir di sejumlah kawasan berangsur surut, namun Halikinnor memerintahkan BPBD untuk terus memantau. Dia mengingatkan jangan sampai ada korban banjir yang telantar.
BPBD juga memberikan bahan makanan, susu bayi serta kebutuhan khusus untuk perempuan. Bantuan tersebut diharapkan bisa membantu mengurangi beban masyarakat.
Baca juga: Seorang warga Kotim hilang akibat perahu tenggelam terbawa arus
"Kebutuhan makanan korban banjir harus dipastikan. Kita bantu sampai banjir benar-benar surut dan masyarakat bisa kembali beraktivitas secara normal," ujar Halikinnor.
Berdasarkan data BPBD Kotawaringin Timur, banjir terjadi sejak 9 November lalu, kini berangsur surut. Sebelumnya ada delapan kecamatan yang dilanda banjir, kini tersisa empat yang masih terendam.
Empat kecamatan yang masih dilanda banjir yaitu Cempaga Hulu, Kota Besi, Parenggean dan Cempaga. Banjir menyebabkan merendam 2.436 rumah yang dihuni 3.315 kepala keluarga dengan 10.840 jiwa.
Banjir juga merendam fasilitas publik yaitu 11 masjid, tiga gereja, dua balai, 13 sekolah, delapan fasilitas kesehatan dan tiga fasilitas lainnya.
Masyarakat diimbau tetap waspada karena intensitas hujan masih cukup tinggi. Kewaspadaan dilakukan terhadap kemungkinan banjir kembali meningkat.
Baca juga: Legislator soroti mudahnya warga luar daerah buka kebun di Kotim
"Saya sudah minta BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) bersama instansi terkait untuk memastikan seluruh korban banjir dibantu. Dinas Kesehatan juga saya minta memeriksa kondisi kesehatan warga," kata Halikinnor di Cempaga, Kamis.
Halikinnor turun ke lokasi banjir di Desa Patai dan Rubung Buyung memantau sejumlah rumah warga yang terendam banjir. Didampingi Kepala Pelaksana BPBD Kotawaringin Timur Rihel dan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial Wiyono.
Bupati berbincang warga yang menjadi korban banjir untuk mengetahui kondisi mereka. Dia juga memantau kondisi di dapur umum yang sudah didirikan BPBD bersama instansi terkait.
Kecamatan Cempaga merupakan kecamatan terparah yang masih dilanda banjir. Untuk itulah pemerintah daerah mendirikan dapur umum untuk membantu masyarakat korban banjir.
Meski banjir di sejumlah kawasan berangsur surut, namun Halikinnor memerintahkan BPBD untuk terus memantau. Dia mengingatkan jangan sampai ada korban banjir yang telantar.
BPBD juga memberikan bahan makanan, susu bayi serta kebutuhan khusus untuk perempuan. Bantuan tersebut diharapkan bisa membantu mengurangi beban masyarakat.
Baca juga: Seorang warga Kotim hilang akibat perahu tenggelam terbawa arus
"Kebutuhan makanan korban banjir harus dipastikan. Kita bantu sampai banjir benar-benar surut dan masyarakat bisa kembali beraktivitas secara normal," ujar Halikinnor.
Berdasarkan data BPBD Kotawaringin Timur, banjir terjadi sejak 9 November lalu, kini berangsur surut. Sebelumnya ada delapan kecamatan yang dilanda banjir, kini tersisa empat yang masih terendam.
Empat kecamatan yang masih dilanda banjir yaitu Cempaga Hulu, Kota Besi, Parenggean dan Cempaga. Banjir menyebabkan merendam 2.436 rumah yang dihuni 3.315 kepala keluarga dengan 10.840 jiwa.
Banjir juga merendam fasilitas publik yaitu 11 masjid, tiga gereja, dua balai, 13 sekolah, delapan fasilitas kesehatan dan tiga fasilitas lainnya.
Masyarakat diimbau tetap waspada karena intensitas hujan masih cukup tinggi. Kewaspadaan dilakukan terhadap kemungkinan banjir kembali meningkat.
Baca juga: Legislator soroti mudahnya warga luar daerah buka kebun di Kotim