Tamiang Layang (ANTARA) - Bupati Barito Timur, Kalimantan Tengah, Ampera AY Mebas merespons positif peringatan atau warning dari Menteri Sosial RI Tri Rismaharini terkait waspada banjir saat puncak hujan yang diprediksi terjadi pada Februari 2022.
“Kita akan mempersiapkannya. Jika terjadi bencana banjir maupun longsor kita sudah siap,” kata Ampera di Tamiang Layang, Senin.
Menurutnya, sangat tepat peringatan yang disampaikan Mensos Risma agar setiap kepala daerah di Kalteng tidak lengah, sehingga semua sudah diantisipasi jika bencana tersebut benar-benar terjadi di saat puncak hujan terjadi.
Salah satu upaya mitigasi bencana yang dilakukan Pemkab Barito Timur yakni menormalisasi Sungai Awang. Ampera juga dengan tegas menginstruksikan seluruh camat untuk mewaspadai ancaman bencana yang diprediksi rawan terjadi pada Februari nanti.
“Untuk wilayah di perkotaan atau Kelurahan Tamiang Layang, semua drainase sudah dilakukan pembersihan untuk mengantisipasi banjir,” kata Ampera.
Baca juga: Capaian vaksinasi COVID-19 dua kecamatan di Bartim rendah
Menurutnya, koordinasi lintas sektoral akan dilakukan secara intensif, baik kepada TNI-Polri hingga kecamatan dan desa dalam penanggulangan bencana. Sedangkan lintas sektoral internal Pemkab Barito Timur yakni penanganan dan penanggulangan serta penyiapan titik untuk didirikan lumbung sosial (bufferstock).
“Jadi, ketika terjadi bencana banjir maupun longsor tidak ada lagi rapat koordinasi karena tugas pokok dan fungsi masing-masing,” kata Ampera.
Lintas sektoral Pemkab Barito Timur dimaksud yakni Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Sosial (DPMDSos), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan dan Permukiman (PUPR Perkim) dan instansi teknis lainnya hingga Dinas Kesehatan.
“Instansi tersebut memiliki tupoksi masing-masing sehingga penanganan dan penanggulangan bisa terlaksana dengan baik tanpa ada diberikan instruksi. Rapat lintas sektoral maupun internal Pemkab Barito Timur ini akan dilaksanakan dalam waktu tidak begitu lama,” demikian Ampera AY Mebas.
Baca juga: Bupati Bartim ingatkan masyarakat jangan abaikan protokol kesehatan
“Kita akan mempersiapkannya. Jika terjadi bencana banjir maupun longsor kita sudah siap,” kata Ampera di Tamiang Layang, Senin.
Menurutnya, sangat tepat peringatan yang disampaikan Mensos Risma agar setiap kepala daerah di Kalteng tidak lengah, sehingga semua sudah diantisipasi jika bencana tersebut benar-benar terjadi di saat puncak hujan terjadi.
Salah satu upaya mitigasi bencana yang dilakukan Pemkab Barito Timur yakni menormalisasi Sungai Awang. Ampera juga dengan tegas menginstruksikan seluruh camat untuk mewaspadai ancaman bencana yang diprediksi rawan terjadi pada Februari nanti.
“Untuk wilayah di perkotaan atau Kelurahan Tamiang Layang, semua drainase sudah dilakukan pembersihan untuk mengantisipasi banjir,” kata Ampera.
Baca juga: Capaian vaksinasi COVID-19 dua kecamatan di Bartim rendah
Menurutnya, koordinasi lintas sektoral akan dilakukan secara intensif, baik kepada TNI-Polri hingga kecamatan dan desa dalam penanggulangan bencana. Sedangkan lintas sektoral internal Pemkab Barito Timur yakni penanganan dan penanggulangan serta penyiapan titik untuk didirikan lumbung sosial (bufferstock).
“Jadi, ketika terjadi bencana banjir maupun longsor tidak ada lagi rapat koordinasi karena tugas pokok dan fungsi masing-masing,” kata Ampera.
Lintas sektoral Pemkab Barito Timur dimaksud yakni Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Sosial (DPMDSos), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan dan Permukiman (PUPR Perkim) dan instansi teknis lainnya hingga Dinas Kesehatan.
“Instansi tersebut memiliki tupoksi masing-masing sehingga penanganan dan penanggulangan bisa terlaksana dengan baik tanpa ada diberikan instruksi. Rapat lintas sektoral maupun internal Pemkab Barito Timur ini akan dilaksanakan dalam waktu tidak begitu lama,” demikian Ampera AY Mebas.
Baca juga: Bupati Bartim ingatkan masyarakat jangan abaikan protokol kesehatan