Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah diminta memprioritaskan perbaikan jalan dan drainase karena dinilai lebih mendesak dan sangat dibutuhkan.

"Rencana pemerintah daerah membuat tempat wisata di Jalan Tjilik Riwut, kami nilai itu belum mendesak. Lebih baik perbaiki jalan dan drainase dulu. Itu yang saat ini banyak dikeluhkan masyarakat," kata Ketua Komisi IV DPRD Kotawaringin Timur Muhammad Kurniawan Anwar di Sampit, Minggu.

Kurniawan menanggapi rencana pemerintah daerah menjadikan Jalan Tjilik Riwut sekitar Bundaran Patung Tjilik Riwut menjadi tempat wisata dan lokasi "car free day" setiap akhir pekan.

Rencana itu dinilai positif dan bermanfaat bagi masyarakat. Namun Kurniawan meminta pemerintah kabupaten melihat dengan skala prioritas kebutuhan masyarakat.

Saat ini masyarakat banyak yang mengeluhkan rusaknya jalan dan tidak optimalnya fungsi drainase. Selain mengganggu lalu lintas, kondisi ini dinilai turut memicu banjir.

Ironisnya, keterbatasan infrastruktur itu tidak hanya terjadi di kawasan pelosok, tetapi juga di pusat kota Sampit. Saat ini masih ada jalan di sejumlah lokasi yang rusak. Selain itu, banyak titik yang berulang kali terendam banjir saat hujan deras.

Salah satu jalan rusak yang saat ini menjadi perbincangan masyarakat di media sosial adalah Jalan Walter Condrat di Kecamatan Baamang. Selain itu ada pula jalan yang belum beraspal di beberapa lokasi lainnya.

Baca juga: Warga Sampit temukan bayi perempuan di semak dengan kondisi memprihatinkan

Menurut Kurniawan, saat ini lebih bermanfaat jika anggaran digunakan untuk memperbaiki jalan dan drainase. Dengan begitu masyarakat tidak lagi merasakan jalan rusak serta bisa mengurangi risiko banjir.

"Ini lebih mendesak dibanding menjadikan Jalan Tjilik Riwut tempat wisata. Saat ini saja, apabila hujan lebat, jalan utama tersebut masih menggenang air. Tentu sangat berbahaya untuk pengendara bermotor," ujar Kurniawan.

Dia menambahkan, saat ini masih banyak jalan dan drainase di perkampungan yang belum tersentuh. Untuk itu, menurutnya akan lebih bermanfaat apabila anggaran diarahkan untuk perbaikan jalan dan drainase tersebut.

Saat ini banyak masyarakat mengeluh karena lambatnya serapan air apabila hujan, sehingga banyak daerah padat penduduk yang sering kebanjiran. Ini harus menjadi perhatian serius, apalagi pemerintah daerah mengusung program 'Sampit Terang, Sampit Bebas Banjir'.

"Kami yakin pemerintah daerah masih memiliki rasa empati kepada masyarakatnya karena masyarakat pasti akan menilai bagaimana kinerja Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur," demikian Kurniawan.

Baca juga: Pemkab Kotim targetkan capaian vaksinasi COVID-19 minimal 80 persen

Baca juga: Damang di Kotim diminta mengedukasi generasi muda

Baca juga: Bupati Kotim sebut hortikultura potensi besar tingkatkan kesejahteraan petani

Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024