Palangka Raya (ANTARA) - Badan Perencanaan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (FISIP UMPR), menjalin kerja sama dalam hal penelitian tata kelola perkotaan.
"Hasil kerja sama itu, kita berharap Pemerintah Kota Palangka Raya semakin maksimal dalam menata dan mengembangkan pembangunan kota, dengan basis kelestarian lingkungan," kata Dekan FISIP UMPR Irwani MAP di Palangka Raya, Rabu.
Selain itu, Pemerintah "Kota Cantik" juga agar semakin siap menghadapi dan mampu meminimalkan ancaman kerusakan lingkungan. Tak terkecuali dalam kaitan keberlangsungan ekologi sungai.
"Kerja sama ini juga sebagai bentuk dukungan kami dalam menyukseskan program pemerintah Kota Palangka Raya. Terutama pada bidang penelitian dan pengelolaan lingkungan," katanya.
Dia menerangkan, kerja sama itu juga telah diwujudkan dengan melaksanakan seminar tentang analisis perencanaan dan pengawasan dalam pengelolaan air limbah rumah tangga di wilayah Kota Palangka Raya.
"Kegiatan itu kita laksanakan pada Senin (29/11) lalu di aula yayasan Jami'atul Qabil, Palangka Raya. Menghadirkan Pakar Ahli Lingkungan dan Tata Kelola Perkotaan Yuli Isnadi MPA dan Ahli Kebijakan dan Perencanaan Publik Dr Nunuk Dwi Retnandari," kata Irwani.
Turut hadir Dekan FISIP UMPR Irwani MAP, Dosen FISIP UMPR Dr Riban Satia serta sejumlah pejabat dan masyarakat setempat.
Pada seminar itu, Yuli Isnadi mengatakan, diperlukan kesiapan yang matang dari Pemerintah Kota Palangka Raya dalam mengatasi permasalahan lingkungan khususnya air limbah perkotaan.
Apalagi, lanjut dia, limbah rumah tangga selalu mengalir dan mengarah langsung ketiga sungai besar yang ada di Kota Palangka Raya. Ketiganya yakni Sungai Kahayan, Sebangau dan Sungai Rungan.
"Sehingga, pemerintah kota perlu bersinergi dengan masyarakat untuk mengatasi ancaman air limbah perkotaan yang berpotensi merusak ekosistem air di tiga sungai tersebut. Kemudian juga diperlukan kajian-kajian lainnya dan juga penelitian lanjutan," katanya.
Baca juga: Dosen UMPR dampingi guru SD susun e-modul
Baca juga: Akademisi: Kedewasaan berpolitik di Indonesia perlu diperkuat
Baca juga: Akademisi UMPR: bangun kepercayaan pemilih milenial tantangan Pemilu 2024
"Hasil kerja sama itu, kita berharap Pemerintah Kota Palangka Raya semakin maksimal dalam menata dan mengembangkan pembangunan kota, dengan basis kelestarian lingkungan," kata Dekan FISIP UMPR Irwani MAP di Palangka Raya, Rabu.
Selain itu, Pemerintah "Kota Cantik" juga agar semakin siap menghadapi dan mampu meminimalkan ancaman kerusakan lingkungan. Tak terkecuali dalam kaitan keberlangsungan ekologi sungai.
"Kerja sama ini juga sebagai bentuk dukungan kami dalam menyukseskan program pemerintah Kota Palangka Raya. Terutama pada bidang penelitian dan pengelolaan lingkungan," katanya.
Dia menerangkan, kerja sama itu juga telah diwujudkan dengan melaksanakan seminar tentang analisis perencanaan dan pengawasan dalam pengelolaan air limbah rumah tangga di wilayah Kota Palangka Raya.
"Kegiatan itu kita laksanakan pada Senin (29/11) lalu di aula yayasan Jami'atul Qabil, Palangka Raya. Menghadirkan Pakar Ahli Lingkungan dan Tata Kelola Perkotaan Yuli Isnadi MPA dan Ahli Kebijakan dan Perencanaan Publik Dr Nunuk Dwi Retnandari," kata Irwani.
Turut hadir Dekan FISIP UMPR Irwani MAP, Dosen FISIP UMPR Dr Riban Satia serta sejumlah pejabat dan masyarakat setempat.
Pada seminar itu, Yuli Isnadi mengatakan, diperlukan kesiapan yang matang dari Pemerintah Kota Palangka Raya dalam mengatasi permasalahan lingkungan khususnya air limbah perkotaan.
Apalagi, lanjut dia, limbah rumah tangga selalu mengalir dan mengarah langsung ketiga sungai besar yang ada di Kota Palangka Raya. Ketiganya yakni Sungai Kahayan, Sebangau dan Sungai Rungan.
"Sehingga, pemerintah kota perlu bersinergi dengan masyarakat untuk mengatasi ancaman air limbah perkotaan yang berpotensi merusak ekosistem air di tiga sungai tersebut. Kemudian juga diperlukan kajian-kajian lainnya dan juga penelitian lanjutan," katanya.
Baca juga: Dosen UMPR dampingi guru SD susun e-modul
Baca juga: Akademisi: Kedewasaan berpolitik di Indonesia perlu diperkuat
Baca juga: Akademisi UMPR: bangun kepercayaan pemilih milenial tantangan Pemilu 2024