Palangka Raya (ANTARA) - Sekretaris Komisi IV DPRD Kalimantan Tengah Tomy Irawan Diran menyarankan kepada perusahaan besar swasta yang beroperasi di provinsi ini, mengalihkan sebagian dana Corporate Social Responsibility atau CSR, untuk perbaikan infrastruktur.
Saran tersebut sebagai upaya mendukung pemerintah dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota mempercepat memperbaiki infrastruktur jalan di seluruh daerah ini, kata Tomy di Palangka Raya, kemarin.
"Kami setiap reses, masalah infrastruktur jalan maupun jembatan selalu menjadi keluhan dan aspirasi masyarakat. Itulah kenapa kami menyarankan dana CSR PBS sebagian ke infrastruktur," tambahnya.
Dia pun mencontohkan aspirasi warga yang tinggal tak begitu jauh dari areal PBS di sekitar Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau, selalu berkaitan dengan kondisi jalan rusak, sehingga membuat aktivitas terganggu.
Tomy mengatakan petani di Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, juga sering mengeluhkan sulitnya mengangkut hasil panen pertanian akibat jalan rusak. Ditambah lagi, hasil pertaniannya beruap buah semangka yang bisa busuk jika tak segera dipasarkan.
"Jadi, sebaiknya, dana CSR dapat digunakan untuk membenahi jalan yang dilalui masyarakat juga, sehingga aktifitas tidak terhambat dan ekonomi tetap bergeliat di sana," kata dia.
Baca juga: Belum digunakan, DPRD Kalteng nilai bangunan Pasar Kalampangan mubazir
Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan V meliputi Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau itu menyebut, untuk reses yang dilakukan baru-baru ini, secara keseluruhan ruas jalan dan jembatan di Pulang Pisau, sudah berjalan dengan baik. Termasuk bantuan pemerintah pusat dalam menunjang proyek strategis nasional food estate.
Hanya, lanjut dia, ada aspirasi terkait penunjang sektor perikanan seperti bibit, alat tangkap dan prasarana lainnya, agar dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Tentunya semua aspirasi yang diterima masyarakat itu, sudah kami catat dan tentunya disampaikan kepada eksekutif (pemerintah provinsi). Kami juga akan terus mengawal aspirasi masyarakat itu," demikian Tomy.
Baca juga: Waket DPRD Kalteng: Wajar dan tepat pemprov bantu korban Semeru
Saran tersebut sebagai upaya mendukung pemerintah dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota mempercepat memperbaiki infrastruktur jalan di seluruh daerah ini, kata Tomy di Palangka Raya, kemarin.
"Kami setiap reses, masalah infrastruktur jalan maupun jembatan selalu menjadi keluhan dan aspirasi masyarakat. Itulah kenapa kami menyarankan dana CSR PBS sebagian ke infrastruktur," tambahnya.
Dia pun mencontohkan aspirasi warga yang tinggal tak begitu jauh dari areal PBS di sekitar Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau, selalu berkaitan dengan kondisi jalan rusak, sehingga membuat aktivitas terganggu.
Tomy mengatakan petani di Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, juga sering mengeluhkan sulitnya mengangkut hasil panen pertanian akibat jalan rusak. Ditambah lagi, hasil pertaniannya beruap buah semangka yang bisa busuk jika tak segera dipasarkan.
"Jadi, sebaiknya, dana CSR dapat digunakan untuk membenahi jalan yang dilalui masyarakat juga, sehingga aktifitas tidak terhambat dan ekonomi tetap bergeliat di sana," kata dia.
Baca juga: Belum digunakan, DPRD Kalteng nilai bangunan Pasar Kalampangan mubazir
Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan V meliputi Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau itu menyebut, untuk reses yang dilakukan baru-baru ini, secara keseluruhan ruas jalan dan jembatan di Pulang Pisau, sudah berjalan dengan baik. Termasuk bantuan pemerintah pusat dalam menunjang proyek strategis nasional food estate.
Hanya, lanjut dia, ada aspirasi terkait penunjang sektor perikanan seperti bibit, alat tangkap dan prasarana lainnya, agar dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Tentunya semua aspirasi yang diterima masyarakat itu, sudah kami catat dan tentunya disampaikan kepada eksekutif (pemerintah provinsi). Kami juga akan terus mengawal aspirasi masyarakat itu," demikian Tomy.
Baca juga: Waket DPRD Kalteng: Wajar dan tepat pemprov bantu korban Semeru