Cambridge (ANTARA) - Perusahaan farmasi AstraZeneca mengklaim bahwa vaksin booster COVID-19 buatannya ampuh melawan varian Omicron, mengutip data studi laboratorium Universitas Oxford.
Studi, yang belum diterbitkan di jurnal medis rekan sejawat itu, menunjukkan bahwa kadar antibodi terhadap Omicron setelah vaksin booster lebih tinggi ketimbang antibodi pada orang yang terinfeksi dan yang telah sembuh dari COVID-19 secara alami.
Baca juga: Surat Edaran pencegahan varian Omicron di Indonesia
Baca juga: Emas kembali naik
Sesudah menerima tiga dosis vaksin, tingkat penetralan terhadap Omicron sama dengan terhadap varian Delta setelah dua dosis, katanya.
Produsen obat Anglo-Swedia itu mengatakan bahwa para ilmuwan di Universitas Oxford yang melakukan studi tersebut independen dari ilmuwan yang mengembangkan vaksin, Vaxzevria, dengan AstraZeneca.
Baca juga: Meski ada Omicron, RI berhasil pertahankan kasus COVID turun
Baca juga: 'Booster' vaksin Moderna disebut efektif lawan Omicron
Baca juga: Antibodi AZD7442 diklaim mampu cegah Omicron
Sumber: Reuters
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Studi, yang belum diterbitkan di jurnal medis rekan sejawat itu, menunjukkan bahwa kadar antibodi terhadap Omicron setelah vaksin booster lebih tinggi ketimbang antibodi pada orang yang terinfeksi dan yang telah sembuh dari COVID-19 secara alami.
Baca juga: Surat Edaran pencegahan varian Omicron di Indonesia
Baca juga: Emas kembali naik
Sesudah menerima tiga dosis vaksin, tingkat penetralan terhadap Omicron sama dengan terhadap varian Delta setelah dua dosis, katanya.
Produsen obat Anglo-Swedia itu mengatakan bahwa para ilmuwan di Universitas Oxford yang melakukan studi tersebut independen dari ilmuwan yang mengembangkan vaksin, Vaxzevria, dengan AstraZeneca.
Baca juga: Meski ada Omicron, RI berhasil pertahankan kasus COVID turun
Baca juga: 'Booster' vaksin Moderna disebut efektif lawan Omicron
Baca juga: Antibodi AZD7442 diklaim mampu cegah Omicron
Sumber: Reuters
Penerjemah: Asri Mayang Sari