Sampit (ANTARA) - Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Dadang Siswanto mendukung usulan pembentukan pos untuk menyebar kekuatan pemadam kebakaran ke kecamatan untuk mempercepat penanganan jika terjadi kebakaran.
"Justru ini yang selalu menjadi sikap kami, lebih-lebih pasca kebakaran di Samuda beberapa waktu lalu. Wilayah kita sangat luas, jadi membutuhkan waktu lama kalau mengandalkan regu pemadam kebakaran bertolak dari Sampit jika terjadi kebakaran di kecamatan yang jauh dari pusat kota," kata Dadang di Sampit, Kamis.
Menurut Dadang, luasnya wilayah Kotawaringin Timur yang terbagi pada 17 kecamatan, menjadi tantangan tersendiri, termasuk dalam hal penanganan kebakaran. Ini harus dicarikan solusi agar tidak terus menjadi momok karena menyangkut keselamatan nyawa dan harta benda jika terjadi kebakaran.
Seperti saat terjadi musibah kebakaran besar yang menghanguskan 67 bangunan di Pasar Desa Pundu Kecamatan Cempaga Hulu pada Senin (13/1) lalu. Memerlukan waktu lama bagi petugas pemadam untuk sampai ke lokasi kebakaran.
Saat itu dua regu dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan datang lebih lambat dibanding petugas pemadam kebakaran dari perusahaan daerah tetangga. Kondisi itu terjadi karena jarak dari Sampit ke lokasi kebakaran memang cukup jauh yaitu 93 kilometer.
Kondisi inilah yang membuat Ketua Fraksi PAN ini mengaku mendukung rencana Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan membangun pos di empat lokasi untuk mempercepat penanganan jika terjadi kebakaran di wilayah selatan, barat, tengah dan utara yang lokasinya jauh dari pusat kota.
"Usulan itu sudah disampaikan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan. Kalau saya tentu sangat mendukung ini dan berharap ini segera direalisasikan," kata Dadang.
Baca juga: Kondisi dermaga ikon Sampit perlu perhatian pemerintah
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kotawaringin Timur Hawianan berharap usulan yang mereka sampaikan bisa disetujui. Pihaknya juga menyampaikan rencana itu kepada pemerintah pusat berharap ada bantuan untuk mempersiapkan sarana dan prasarananya.
"Kami sudah merencanakan itu dan tahun ini rencananya direalisasikan. Nanti akan dibuat Pos Damkar di empat Kecamatan yaitu Telawang, Samuda, Pundu dan Parenggean," kata Hawianan.
Selain mengantisipasi kebakaran bangunan, hal ini juga mengantisipasi bahaya kebakaran hutan dan lahan yang selalu menjadi ancaman di Kotawaringin Timur setiap tiba musim kemarau. Keberadaan Pos Damkar nantinya akan memperkuat penanganan karhutla di empat kawasan tersebut.
Empat kecamatan dipilih untuk pembentukan Pos Damkar agar memudahkan menjangkau lokasi di empat kawasan atau wilayah. Keberadaannya nantinya diharapkan membuat pemadaman kebakaran lebih cepat sehingga kebakaran besar bisa dicegah.
Pos Damkar di Samuda Kecamatan Mentaya Hilir Selatan untuk menjangkau wilayah selatan, Pos Damkar Kecamatan Telawang untuk menjangkau wilayah barat, Pos Damkar Pundu Kecamatan Cempaga Hulu untuk menjangkau wilayah tengah dan sebagian utara, sedangkan Pos Damkar Kecamatan Parenggean untuk menjangkau wilayah utara.
Untuk kesiapan sarana, kata Hawianan, sudah ada bangunan pos di Telawang. Untuk di Kecamatan Parenggean sedang diupayakan lahannya oleh pemerintah kecamatan, sedangkan di Pundu dan Samuda akan ditempatkan di kantor kecamatan.
Baca juga: Kapolres baru diharapkan semakin gencar berantas narkoba di Kotim
"Justru ini yang selalu menjadi sikap kami, lebih-lebih pasca kebakaran di Samuda beberapa waktu lalu. Wilayah kita sangat luas, jadi membutuhkan waktu lama kalau mengandalkan regu pemadam kebakaran bertolak dari Sampit jika terjadi kebakaran di kecamatan yang jauh dari pusat kota," kata Dadang di Sampit, Kamis.
Menurut Dadang, luasnya wilayah Kotawaringin Timur yang terbagi pada 17 kecamatan, menjadi tantangan tersendiri, termasuk dalam hal penanganan kebakaran. Ini harus dicarikan solusi agar tidak terus menjadi momok karena menyangkut keselamatan nyawa dan harta benda jika terjadi kebakaran.
Seperti saat terjadi musibah kebakaran besar yang menghanguskan 67 bangunan di Pasar Desa Pundu Kecamatan Cempaga Hulu pada Senin (13/1) lalu. Memerlukan waktu lama bagi petugas pemadam untuk sampai ke lokasi kebakaran.
Saat itu dua regu dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan datang lebih lambat dibanding petugas pemadam kebakaran dari perusahaan daerah tetangga. Kondisi itu terjadi karena jarak dari Sampit ke lokasi kebakaran memang cukup jauh yaitu 93 kilometer.
Kondisi inilah yang membuat Ketua Fraksi PAN ini mengaku mendukung rencana Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan membangun pos di empat lokasi untuk mempercepat penanganan jika terjadi kebakaran di wilayah selatan, barat, tengah dan utara yang lokasinya jauh dari pusat kota.
"Usulan itu sudah disampaikan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan. Kalau saya tentu sangat mendukung ini dan berharap ini segera direalisasikan," kata Dadang.
Baca juga: Kondisi dermaga ikon Sampit perlu perhatian pemerintah
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kotawaringin Timur Hawianan berharap usulan yang mereka sampaikan bisa disetujui. Pihaknya juga menyampaikan rencana itu kepada pemerintah pusat berharap ada bantuan untuk mempersiapkan sarana dan prasarananya.
"Kami sudah merencanakan itu dan tahun ini rencananya direalisasikan. Nanti akan dibuat Pos Damkar di empat Kecamatan yaitu Telawang, Samuda, Pundu dan Parenggean," kata Hawianan.
Selain mengantisipasi kebakaran bangunan, hal ini juga mengantisipasi bahaya kebakaran hutan dan lahan yang selalu menjadi ancaman di Kotawaringin Timur setiap tiba musim kemarau. Keberadaan Pos Damkar nantinya akan memperkuat penanganan karhutla di empat kawasan tersebut.
Empat kecamatan dipilih untuk pembentukan Pos Damkar agar memudahkan menjangkau lokasi di empat kawasan atau wilayah. Keberadaannya nantinya diharapkan membuat pemadaman kebakaran lebih cepat sehingga kebakaran besar bisa dicegah.
Pos Damkar di Samuda Kecamatan Mentaya Hilir Selatan untuk menjangkau wilayah selatan, Pos Damkar Kecamatan Telawang untuk menjangkau wilayah barat, Pos Damkar Pundu Kecamatan Cempaga Hulu untuk menjangkau wilayah tengah dan sebagian utara, sedangkan Pos Damkar Kecamatan Parenggean untuk menjangkau wilayah utara.
Untuk kesiapan sarana, kata Hawianan, sudah ada bangunan pos di Telawang. Untuk di Kecamatan Parenggean sedang diupayakan lahannya oleh pemerintah kecamatan, sedangkan di Pundu dan Samuda akan ditempatkan di kantor kecamatan.
Baca juga: Kapolres baru diharapkan semakin gencar berantas narkoba di Kotim