Sampit (ANTARA) - Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Rudianur meminta pemerintah kabupaten segera memulai pelaksanaan proyek-proyek fisik yang sudah direncanakan agar hasilnya lebih maksimal dan serapan anggaran tinggi. 

"Segera persiapkan lelangnya supaya pekerjaan bisa segera dimulai. Kalau bisa, paling lambat triwulan pertama ini pekerjaan fisik sudah bisa dimulai," kata Rudianur di Sampit, Rabu. 

Menurutnya, pemerintah perlu mengantisipasi kejadian-kejadian di luar dugaan yang berpotensi menghambat proyek fisik seperti jalan, jembatan, bangunan dan lainnya. Tidak hanya dampak cuaca seperti banjir, juga kondisi lain seperti kekosongan pasir imbas penertiban galian C seperti yang terjadi di akhir 2021 lalu. 

Rudianur mengaku sangat tidak setuju jika ada satuan organisasi perangkat daerah yang menunda-nunda lelang dan pelaksanaan pekerjaan proyek fisik. Hal ini harus dihindari karena dampaknya akan merugikan masyarakat, apalagi jika sampai membuat hasil pekerjaan tidak sesuai harapan. 

Pengerjaan proyek lebih awal sebagai antisipasi jika terjadi kendala sehingga masih cukup waktu untuk mencarikan solusinya sehingga pengerjaan masih bisa selesai tepat waktu. Begitu pula jika hasilnya belum sesuai target maka masih ada waktu untuk memperbaikinya. 

Dampaknya juga akan sangat bagus terhadap serapan anggaran yang diharapkan nantinya bisa mendekati 100 persen. Jika pekerjaan tuntas maka serapan anggarannya otomatis juga sesuai rencana. 

Pengerjaan proyek fisik juga akan mampu menyerap banyak tenaga kerja. Artinya akan banyak keluarga yang mendapatkan penghasilan dari kegiatan proyek-proyek fisik tersebut. 

Baca juga: Kekuatan Damkar Kotim akan disebar ke kecamatan

Jika pengerjaan proyek molor maka dikhawatirkan akan berdampak terhadap kualitas pekerjaan. Jangan sampai rekanan mengejar target waktu sehingga mengabaikan kualitas pekerjaan. 

Selain itu jika pekerjaan tidak tuntas maka serapan anggaran juga akan berkurang. Ini sangat disayangkan karena saat ini keuangan daerah sangat terbatas dan banyak program yang harus ditunda. 

Artinya jika anggaran tidak terserap optimal maka anggaran yang dialokasikan menjadi sia-sia. Meski uangnya tidak hilang karena dijadikan sisa lebih penggunaan anggaran, namun seharusnya anggaran itu bisa digunakan untuk program lainnya. 

Lebih jauh Rudianur menilai, jika proyek fisik terlaksana dengan baik maka diharapkan membawa dampak positif yang besar terhadap kegiatan ekonomi masyarakat. Ini diharapkan mampu membantu percepatan pemulihan ekonomi di tengah pandemi COVID-19 yang masih terjadi. 

"Jangan suka menunda-nunda karena akan menimbulkan dampak kurang baik. Sangat disayangkan kalau proyek fisik tidak berjalan baik karena anggarannya sudah dialokasikan," demikian Rudianur. 

Baca juga: Kapolres Kotim kunjungi DPRD bangun sinergi

Baca juga: Pimpinan DPRD Kotim minta perusahaan segera perbaiki jalan lingkar selatan

Baca juga: Bupati Kotim tegaskan komitmen penguatan Satpol PP

Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024