Sampit (ANTARA) - Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, Rinie mendorong pemerintah kabupaten mempercepat dimulainya kegiatan pembangunan tahun 2022 ini agar pelaksanaan dan hasilnya lebih optimal sesuai harapan.
"Kami menyambut baik pelaksanaan 'kick off' menandai dimulainya kegiatan tahun ini. Kami harap semua kegiatan bisa segera dimulai, khususnya kegiatan fisik yang membutuhkan waktu dan tahapan," kata Rinie di Sampit, Senin.
Harapan itu disampaikan Rinie usai menghadiri kegiatan "kick off" penandatanganan kontrak pengadaan barang dan jasa yang menandai dimulainya kegiatan tahun anggaran 2022 yang dilaksanakan serentak. Kegiatan dipimpin Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Edy Pratowo di Palangka Raya dan diikuti secara virtual seluruh pemerintah kabupaten/kota.
Dalam kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur memulai pelaksanaan kegiatan sebanyak tujuh paket dengan nilai sekitar Rp3,5 miliar. Paket pekerjaan itu diantaranya berada di Dinas Komunikasi dan Informatika serta instansi lainnya.
Menurut Rinie, pelaksanaan kegiatan fisik dan nonfisik lebih awal diharapkan membuat kegiatan bisa berjalan lebih baik. Jika terdapat kekurangan maka masih ada waktu untuk menyempurnakannya sebelum tahun berakhir.
Jika kegiatan fisik molor maka dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap kualitas. Ada kemungkinan akhirnya rekanan bekerja cepat karena mengejar target waktu sehingga kualitas pekerjaan tidak lagi menjadi prioritas.
Baca juga: Bupati Kotim minta perusahaan bantu perbaikan jalan lingkar selatan
Selain itu, hal ini juga berkaitan dengan serapan anggaran. Jika pelaksanaan kegiatan mampu mencapai 100 persen karena dikerjakan lebih awal maka serapan anggarannya juga akan tinggi.
Rinie berharap selain kualitas pekerjaan terjaga, serapan anggaran juga bisa lebih maksimal. Anggaran harus digunakan secara efektif, efisien dan transparan agar membawa manfaat besar bagi masyarakat.
Selama pandemi COVID-19 ini anggaran daerah cukup terbatas sehingga pelaksanaan kegiatan sangat selektif dengan melihat skala prioritas. Sangat disayangkan jika kegiatan yang direncanakan ternyata tidak terlaksana, padahal anggarannya sudah dialokasikan dan telah mengalahkan usulan program lainnya.
"Kami berharap kegiatan bisa lebih awal sehingga hasilnya juga optimal. Kami di DPRD akan menjalankan tugas dan fungsi kami, salah satunya melakukan pengawasan pelaksanaan pembangunan," demikian Rinie.
Baca juga: Percepatan proyek pemerintah diharapkan dorong pemulihan ekonomi Kotim
Baca juga: Perusahaan di Kotim diminta bantu pelihara jalan
Baca juga: Masyarakat pelosok Kotim minta kemudahan akses telekomunikasi
"Kami menyambut baik pelaksanaan 'kick off' menandai dimulainya kegiatan tahun ini. Kami harap semua kegiatan bisa segera dimulai, khususnya kegiatan fisik yang membutuhkan waktu dan tahapan," kata Rinie di Sampit, Senin.
Harapan itu disampaikan Rinie usai menghadiri kegiatan "kick off" penandatanganan kontrak pengadaan barang dan jasa yang menandai dimulainya kegiatan tahun anggaran 2022 yang dilaksanakan serentak. Kegiatan dipimpin Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Edy Pratowo di Palangka Raya dan diikuti secara virtual seluruh pemerintah kabupaten/kota.
Dalam kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur memulai pelaksanaan kegiatan sebanyak tujuh paket dengan nilai sekitar Rp3,5 miliar. Paket pekerjaan itu diantaranya berada di Dinas Komunikasi dan Informatika serta instansi lainnya.
Menurut Rinie, pelaksanaan kegiatan fisik dan nonfisik lebih awal diharapkan membuat kegiatan bisa berjalan lebih baik. Jika terdapat kekurangan maka masih ada waktu untuk menyempurnakannya sebelum tahun berakhir.
Jika kegiatan fisik molor maka dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap kualitas. Ada kemungkinan akhirnya rekanan bekerja cepat karena mengejar target waktu sehingga kualitas pekerjaan tidak lagi menjadi prioritas.
Baca juga: Bupati Kotim minta perusahaan bantu perbaikan jalan lingkar selatan
Selain itu, hal ini juga berkaitan dengan serapan anggaran. Jika pelaksanaan kegiatan mampu mencapai 100 persen karena dikerjakan lebih awal maka serapan anggarannya juga akan tinggi.
Rinie berharap selain kualitas pekerjaan terjaga, serapan anggaran juga bisa lebih maksimal. Anggaran harus digunakan secara efektif, efisien dan transparan agar membawa manfaat besar bagi masyarakat.
Selama pandemi COVID-19 ini anggaran daerah cukup terbatas sehingga pelaksanaan kegiatan sangat selektif dengan melihat skala prioritas. Sangat disayangkan jika kegiatan yang direncanakan ternyata tidak terlaksana, padahal anggarannya sudah dialokasikan dan telah mengalahkan usulan program lainnya.
"Kami berharap kegiatan bisa lebih awal sehingga hasilnya juga optimal. Kami di DPRD akan menjalankan tugas dan fungsi kami, salah satunya melakukan pengawasan pelaksanaan pembangunan," demikian Rinie.
Baca juga: Percepatan proyek pemerintah diharapkan dorong pemulihan ekonomi Kotim
Baca juga: Perusahaan di Kotim diminta bantu pelihara jalan
Baca juga: Masyarakat pelosok Kotim minta kemudahan akses telekomunikasi