Sampit (ANTARA) - Ketua Fraksi PKB DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Muhammad Abadi meminta aparat penegak hukum mewaspadai masuknya narkoba melalui jalur perairan karena dinilai sangat rawan.
"Saya rasa jalur perairan paling rawan karena banyak kapal yang masuk dari luar daerah kita. Bisa saja narkoba masuk disembunyikan dalam barang, kontiner bahkan angkutan ternak. Ini harus diwaspadai," tegas Abadi di Sampit, Senin.
Menurutnya, Kotawaringin Timur merupakan daerah cukup rawan peredaran narkoba. Daerah ini sangat terbuka karena dengan mudah diakses melalui jalur darat, udara, laut dan sungai.
Kondisi ini membuat Kotawaringin Timur sangat rawan menjadi sasaran pemasaran narkoba. Jalur perairan dinilai paling rawan lantaran beragam jenis kapal masuk dengan intensitas tinggi, seperti kapal penumpang, barang hingga angkutan perkebunan sawit dan tambang.
Kapal-kapal tersebut tidak semua singgah bongkar muat di pelabuhan yang dikelola pemerintah seperti Pelabuhan Sampit dan Pelabuhan Bagendang yang diawasi aparat, tetapi juga di pelabuhan-pelabuhan rakyat.
Hal ini membutuhkan kerja keras dari kepolisian, Badan Narkotika Nasional dan instansi penegak hukum lainnya untuk mencegah masuknya narkoba ke Kotawaringin Timur. Kewaspadaan juga harus ditingkatkan dengan menutup peluang-peluang masuknya barang haram itu.
Baca juga: Satpol PP Kotim tegaskan berupaya maksimal bertugas di tengah keterbatasan
Pemeriksaan juga harus dilakukan secara rutin dan ketat. Petugas diharapkan tidak hanya memeriksa kapal barang dan penumpangnya yang turun di pelabuhan yang dikelola pemerintah, tetapi juga terhadap kapal-kapal jenis lain yang sering bongkar muat di sepanjang bantaran Sungai Mentaya.
Terkait kinerja Polres Kotawaringin Timur bersama jajarannya dalam mengungkap kasus-kasus narkoba, Abadi mengaku sangat mengapresiasi. Kepolisian serius dalam memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkoba.
Upaya ini tidak boleh berhenti, bahkan justru harus ditingkatkan karena diduga peredaran narkoba masih cukup marak. Masyarakat juga diimbau mendukung upaya ini agar pemberantasan narkoba bisa lebih maksimal.
"Banyak tangkapan besar belum lama ini. Kami mendukung dan mendorong Polres Kotawaringin Timur untuk terus meningkatkan pemberantasan narkoba. Tentu juga perlu dimaksimalkan pencegahannya, termasuk mengawasi ketat jalur masuk ke daerah ini, salah satunya jalur perairan," demikian Abadi.
Baca juga: Sidak DPRD Kotim dapati harga minyak goreng masih tinggi
Baca juga: Operasi pasar minyak goreng Musim Mas Group bersama Pemkab Kotim diserbu warga
Baca juga: Tim mini soccer DPRD Kotim ditahan imbang Forkopimda
"Saya rasa jalur perairan paling rawan karena banyak kapal yang masuk dari luar daerah kita. Bisa saja narkoba masuk disembunyikan dalam barang, kontiner bahkan angkutan ternak. Ini harus diwaspadai," tegas Abadi di Sampit, Senin.
Menurutnya, Kotawaringin Timur merupakan daerah cukup rawan peredaran narkoba. Daerah ini sangat terbuka karena dengan mudah diakses melalui jalur darat, udara, laut dan sungai.
Kondisi ini membuat Kotawaringin Timur sangat rawan menjadi sasaran pemasaran narkoba. Jalur perairan dinilai paling rawan lantaran beragam jenis kapal masuk dengan intensitas tinggi, seperti kapal penumpang, barang hingga angkutan perkebunan sawit dan tambang.
Kapal-kapal tersebut tidak semua singgah bongkar muat di pelabuhan yang dikelola pemerintah seperti Pelabuhan Sampit dan Pelabuhan Bagendang yang diawasi aparat, tetapi juga di pelabuhan-pelabuhan rakyat.
Hal ini membutuhkan kerja keras dari kepolisian, Badan Narkotika Nasional dan instansi penegak hukum lainnya untuk mencegah masuknya narkoba ke Kotawaringin Timur. Kewaspadaan juga harus ditingkatkan dengan menutup peluang-peluang masuknya barang haram itu.
Baca juga: Satpol PP Kotim tegaskan berupaya maksimal bertugas di tengah keterbatasan
Pemeriksaan juga harus dilakukan secara rutin dan ketat. Petugas diharapkan tidak hanya memeriksa kapal barang dan penumpangnya yang turun di pelabuhan yang dikelola pemerintah, tetapi juga terhadap kapal-kapal jenis lain yang sering bongkar muat di sepanjang bantaran Sungai Mentaya.
Terkait kinerja Polres Kotawaringin Timur bersama jajarannya dalam mengungkap kasus-kasus narkoba, Abadi mengaku sangat mengapresiasi. Kepolisian serius dalam memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkoba.
Upaya ini tidak boleh berhenti, bahkan justru harus ditingkatkan karena diduga peredaran narkoba masih cukup marak. Masyarakat juga diimbau mendukung upaya ini agar pemberantasan narkoba bisa lebih maksimal.
"Banyak tangkapan besar belum lama ini. Kami mendukung dan mendorong Polres Kotawaringin Timur untuk terus meningkatkan pemberantasan narkoba. Tentu juga perlu dimaksimalkan pencegahannya, termasuk mengawasi ketat jalur masuk ke daerah ini, salah satunya jalur perairan," demikian Abadi.
Baca juga: Sidak DPRD Kotim dapati harga minyak goreng masih tinggi
Baca juga: Operasi pasar minyak goreng Musim Mas Group bersama Pemkab Kotim diserbu warga
Baca juga: Tim mini soccer DPRD Kotim ditahan imbang Forkopimda