Jenis bedak yang disarankan dokter untuk kulit berjerawat

Jumat, 28 Januari 2022 13:54 WIB

Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis dermatologi dan venerologi di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Dr. dr. Irma Bernadette S. Sitohang, Sp.KK(K) menyarankan orang dengan kulit berjerawat menggunakan bedak tabur ketimbang compact.

“Untuk orang yang memiliki kulit berjerawat jangan menggunakan bedak compact. Bedak compact bisa menyebabkan kulit lebih berminyak dan merangsang pertumbuhan jerawat dan lebih baik yang menggunakan jenis bedak tabur," ungkap dia dalam siaran pers RSUI, ditulis Jumat.

Sementara untuk orang yang memiliki kondisi kulit normal, kosmetik yang ada di pasaran sudah melewati penelitian dan uji tes dan pada umumnya sehingga setiap individu bisa menggunakan produk tersebut.

“Tidak ada permasalahan untuk memilih skincare untuk orang yang memiliki kondisi kulit normal, bisa dari review pemakaian keluarga, teman dekat apabila ingin mencoba produk tersebut," kata dia.

Kemudian, untuk mereka dengan kondisi kulit mudah berjerawat, Irma mengingatkan agar lebih berhati-hati dan lebih spesifik dalam memilih produk perawatan kulit.

Baca juga: Masalah kulit dan rambut yang ditimbulkan akibat stres

Orang yang sedang melakukan proses terapi akne sebaiknya menggunakan produk yang sudah disarankan oleh dokter dan apabila ingin menggunakan jenis kosmetik tertentu harus dikonsultasikan ke dokter.

Akne disebabkan hormon androgen, yakni ketika hormon androgen terbentuk lalu memengaruhi sel sebocyte yang berada di kelenjar minyak sehingga menyebabkan sel-sel di dalamnya besar atau bertambah banyak dan menyebabkan produksi minyak.

"Selain sel sebocyte, ada juga sel keratinoscyte yakni sel-sel yang ada pada lapisan kulit lapisan atas atau kulit ari. Hormon androgen memengaruhi sel ini sehingga menyebabkan sel keratinoscyte menjadi lengket dan susah lepas, ketika sel keratinoscyte lengket dan bertambah banyak ditambah produksi minyak, maka akan terjadi sumbatan," papar Irma.

Sumbatan inilah yang disebut sebagai komedo dan ketika komedo terpapar oleh kuman maka akan terjadi inflamasi atau peradangan. Peradangan tersebut yang kemudian dikatakan akne.

Jumlah kasus akne banyak terjadi pada remaja. Umumnya akne pertama kali muncul pada usia 12 – 15 tahun. Berdasarkan jenis kelamin, jumlah kasus akne pertama muncul pada usia 14 – 17 tahun untuk perempuan dan 16-17 tahun untuk laki-laki.

Puncak keparahan akne biasanya terjadi pada usia 17 – 21 tahun dan 85 persen kasus akne ini akan sembuh pada usia 25 tahun, sementara 15 persen sisanya dapat menetap sampai dengan usia 49 tahun bahkan lebih.

Baca juga: Musnahkan jerawat dengan lima langkah sederhana

Faktor genetik juga berperan penting, karena apabila seseorang memiliki keluarga yang memiliki riwayat akne, maka biasanya dapat diturunkan ke generasi berikutnya.

Irma mengatakan, dalam mendiagnosis seorang pasien memiliki akne, harus dilakukan dengan jelas dan akne sendiri memiliki komedo di dalamnya. Untuk mendiagnosis akne, dokter umumnya akan melakukan dengan dua hal, yaitu anamnesis yakni bertanya langsung kepada pasien dan pemeriksaan fisis atau mengecek secara langsung kondisi kulit pasien.

“Apabila seorang dokter melakukan pemeriksaan selain dua hal tersebut, ada kemungkinan yang terjadi bukan akne," kata Irma.

Treatment pertama yang diberikan kepada pasien akne yaitu dengan terapi oles. Efek samping yang biasa timbul dari terapi yaitu rasa tidak nyaman, kulit kering dan mengelupas dan kemerahan. Namun, menurut Irma, hal tersebut merupakan efek normal yang akan dialami sesorang yang sedang mendapat terapi akne.

Irma mengatakan, kondisi-kondisi atau efek tersebut biasanya bertahan 1-2 minggu atau sampai 3 minggu.

Selain terapi oles, ada juga terapi tambahan, seperti perawatan kulit, pengeluaran komedo, peeling, konsumsi antioksidan, laser wajah hingga menggunakan pembersih dan pelembap.

Baca juga: Ini penyebab jerawat muncul di usia 30-an dan 40-an

Baca juga: Aroma jerawat bisa beritahu tentang kesehatan Anda

Baca juga: Apa itu jerawat 'fungal' dan bagaimana cara mengatasinya?

Pewarta : Lia Wanadriani Santosa
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Awas! Bedak tabur berpotensi sebabkan bayi baru lahir sulit bernapas

19 July 2024 16:38 Wib

Penggunaan bedak untuk keringkan keringat tidak disarankan

22 November 2023 17:04 Wib

Mizzu berkolaborasi dengan Sasa luncurkan pewarna bibir dan alas bedak

09 August 2023 15:21 Wib, 2023

Make Over hadirkan produk dengan 20 warna kompleksi wajah

23 June 2022 10:12 Wib, 2022

Ini manfaat dan cara menggunakan 'loose powder'

24 March 2022 10:45 Wib, 2022
Terpopuler

Berikut profil Agustiar Sabran, cagub Kalteng untuk Pilkada 2024

Kabar Daerah - 17 September 2024 8:17 Wib

Legislator Gumas berharap Pilkada 2024 jadi ajang adu gagasan

Kabar Daerah - 13 September 2024 8:40 Wib

KPU Bartim minta masyarakat berikan masukan dan tanggapan paslon Pilkada 2024

Kabar Daerah - 15 September 2024 0:26 Wib

Jatim tantang Jabar di final PON 2024

Olahraga - 17 September 2024 6:19 Wib

Dispar terus motivasi warga jaga sanitasi dan kebersihan objek wisata di Kobar

Kabar Daerah - 18 September 2024 18:44 Wib