Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Halikinnor menilai, usaha budidaya perikanan menjadi salah satu sektor cukup menjanjikan yang bisa digeluti masyarakat, terlebih di tengah lesunya kegiatan ekonomi selama masa pandemi COVID-19 yang sudah hampir dua tahun melanda.
"Masyarakat perlu mengetahui bahwa perikanan dan hortikultura, atau pertanian dalam arti luas, tidak terdampak pandemi. Saya yakin ini bisa meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat," kata Halikinnor di Sampit, Kamis.
Harapan itu disampaikan Halikinnor saat mengikuti panen ikan di tambak milik warga di Kelurahan Pasir Putih Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Warga memanen sekitar 10 tonton ikan patin yang dihasilkan dari delapan kolam ikan yang ada.
Keberhasilan kelompok perikanan setempat menjadi contoh bagi warga untuk menggeluti usaha ini. Permintaan ikan masih tinggi sehingga peluang pasarnya juga masih besar.
Dia mengapresiasi karena kelompok perikanan di lokasi itu mampu membuat pakan sendiri. Ini tentu sangat membantu karena bisa menekan biaya produksi dari pembelian pakan.
Halikinnor memerintahkan Dinas Perikanan segera membantu membuat pengolahan pakan ikan. Tujuannya agar pembudidaya perikanan di daerah ini terbantu karena bisa mendapatkan pakan ikan dengan harga lebih murah dan menguntungkan.
Baca juga: Pemeriksaan acak temukan dua pelajar di Kotim positif COVID-19
Masyarakat juga didorong memanfaatkan lahan dengan menanam hortikultura. Hasilnya juga sangat menjanjikan karena cepat panen dan harga jualnya tinggi sehingga diharapkan bisa membantu meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
"Kalau mempunyai tanah satu atau dua hektare, lebih baik ditanam hortikultura seperti cabai dan lainnya karena hasilnya cepat dan besar. Kurang optimal kalau ditanami sawit, kecuali luas lahannya sampai 10 hektare," ujar Halikinnor.
Selama ini kebutuhan sayuran di Kotawaringin Timur banyak dipasok dari Pulau Jawa dan kebutuhan ikan dipasok dari daerah tetangga. Ini sangat disayangkan karena Kotawaringin Timur memiliki potensi besar untuk memenuhi sendiri permintaan tersebut karena lahan masih luas.
Optimalisasi pertanian dalam arti luas diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah daerah juga terus berupaya membantu dengan melengkapi sarana prasarana serta kebutuhan operasional pertanian.
Baca juga: Warga Sampit penderita COVID-19 meninggal di Surabaya
Baca juga: Pelaku usaha di Kotim diimbau perketat penerapan protokol kesehatan
Baca juga: Penularan COVID-19 di Kotim mulai muncul klaster sekolah
"Masyarakat perlu mengetahui bahwa perikanan dan hortikultura, atau pertanian dalam arti luas, tidak terdampak pandemi. Saya yakin ini bisa meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat," kata Halikinnor di Sampit, Kamis.
Harapan itu disampaikan Halikinnor saat mengikuti panen ikan di tambak milik warga di Kelurahan Pasir Putih Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Warga memanen sekitar 10 tonton ikan patin yang dihasilkan dari delapan kolam ikan yang ada.
Keberhasilan kelompok perikanan setempat menjadi contoh bagi warga untuk menggeluti usaha ini. Permintaan ikan masih tinggi sehingga peluang pasarnya juga masih besar.
Dia mengapresiasi karena kelompok perikanan di lokasi itu mampu membuat pakan sendiri. Ini tentu sangat membantu karena bisa menekan biaya produksi dari pembelian pakan.
Halikinnor memerintahkan Dinas Perikanan segera membantu membuat pengolahan pakan ikan. Tujuannya agar pembudidaya perikanan di daerah ini terbantu karena bisa mendapatkan pakan ikan dengan harga lebih murah dan menguntungkan.
Baca juga: Pemeriksaan acak temukan dua pelajar di Kotim positif COVID-19
Masyarakat juga didorong memanfaatkan lahan dengan menanam hortikultura. Hasilnya juga sangat menjanjikan karena cepat panen dan harga jualnya tinggi sehingga diharapkan bisa membantu meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
"Kalau mempunyai tanah satu atau dua hektare, lebih baik ditanam hortikultura seperti cabai dan lainnya karena hasilnya cepat dan besar. Kurang optimal kalau ditanami sawit, kecuali luas lahannya sampai 10 hektare," ujar Halikinnor.
Selama ini kebutuhan sayuran di Kotawaringin Timur banyak dipasok dari Pulau Jawa dan kebutuhan ikan dipasok dari daerah tetangga. Ini sangat disayangkan karena Kotawaringin Timur memiliki potensi besar untuk memenuhi sendiri permintaan tersebut karena lahan masih luas.
Optimalisasi pertanian dalam arti luas diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah daerah juga terus berupaya membantu dengan melengkapi sarana prasarana serta kebutuhan operasional pertanian.
Baca juga: Warga Sampit penderita COVID-19 meninggal di Surabaya
Baca juga: Pelaku usaha di Kotim diimbau perketat penerapan protokol kesehatan
Baca juga: Penularan COVID-19 di Kotim mulai muncul klaster sekolah