Sampit (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Dadang Siswanto meminta Dinas Kesehatan bersama pihak terkait lebih mengoptimalkan vaksinasi COVID-19 untuk anak-anak agar mereka terlindungi serta pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah lebih aman.
"Anak-anak harus dilindungi dari penularan COVID-19, apalagi saat ini di daerah kita diputuskan bahwa pembelajaran dilaksanakan dengan tatap muka. Makanya, vaksinasi ini penting untuk peserta didik kita supaya tidak ada lagi muncul klaster sekolah," kata Dadang di Sampit, Senin.
Saat ini Kotawaringin Timur masuk pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 seiring terus meningkatnya kasus COVID-19. Proses belajar mengajar pun harus dilakukan secara terbatas dan wajib memberlakukan protokol kesehatan secara ketat.
Belum lama ini sejumlah sekolah di Sampit juga sempat menghentikan sementara pembelajaran tatap muka lantaran ada guru maupun peserta didik yang tertular COVID-19. Munculnya penularan klaster sekolah tersebut harus menjadi perhatian serius agar tidak terjadi lagi di sekolah manapun.
Untuk itulah Ketua Fraksi PAN berharap pemerintah daerah terus menggencarkan vaksinasi untuk anak-anak. Harapannya terbentuk "herd immunity" bagi anak-anak sehingga mereka tidak mudah tertular virus mematikan tersebut.
Vaksinasi bagi peserta didik juga akan meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam mengizinkan anak mereka mengikuti pembelajaran tatap muka. Dengan begitu, dunia pendidikan di daerah ini diharapkan kembali berjalan dengan baik.
"Tapi tentu pihak sekolah juga diharapkan terus menjalankan protokol kesehatan secara ketat karena orang yang sudah divaksinasi pun masih bisa tertular COVID-19 meski risiko dan gejalanya lebih kecil," harap Dadang.
Baca juga: DPRD Kotim berharap kinerja Bappelitbangda lebih optimal
Dadang mengapresiasi kinerja Dinas Kesehatan, Polri, TNI dan pihak lainnya yang terus gencar menggelar vaksinasi di daerah ini. Apresiasi juga disampaikan kepada masyarakat yang semakin sadar tentang pentingnya vaksinasi sehingga mengizinkan anak-anak mereka mengikuti vaksinasi COVID-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur Umar Kaderi mengatakan, hingga Jumat (18/2) lalu, dari target vaksinasi untuk anak-anak di Kotawaringin Timur sebanyak 44.295 orang anak, vaksinasi dosis 1 sudah tercapai 42,99 persen. Capaian Ini dinilai sudah cukup tinggi, namun perlu terus ditingkatkan.
"Alhamdulillah pemahaman orangtua di Kotawaringin Timur sudah bagus terkait vaksinasi untuk anak. Mungkin sudah banyak yang menyadari dampak jika tidak divaksinasi kemungkinan besar adalah terpapar COVID-19," kata Umar.
Umar bersyukur karena tidak ada kendala dalam vaksinasi anak SD dan SMP di daerah ini. Setiap hari pemerintah daerah melaksanakan vaksinasi untuk anak SD, SMP, lansia, pelayanan publik dan masyarakat umum.
'Kami mengimbau masyarakat untuk mengikuti vaksinasi lengkap untuk melindungi diri agar tidak mudah tertular COVID-19. Namun mereka yang sudah divaksinasi pun diingatkan tetap menjalankan protokol kesehatan karena tidak menutup kemungkinan juga masih bisa terpapar COVID-19 meskipun gejalanya sangat ringan," demikian Umar Kaderi.
Baca juga: Legislator Kotim: Pembangunan tidak perlu terpengaruh konflik internal DPRD
Baca juga: Pasar murah minyak goreng PT Maju Aneka Sawit sasar pusat kota dan desa
Baca juga: Klaster perkebunan membuat jumlah kasus COVID-19 di Kotim melonjak
"Anak-anak harus dilindungi dari penularan COVID-19, apalagi saat ini di daerah kita diputuskan bahwa pembelajaran dilaksanakan dengan tatap muka. Makanya, vaksinasi ini penting untuk peserta didik kita supaya tidak ada lagi muncul klaster sekolah," kata Dadang di Sampit, Senin.
Saat ini Kotawaringin Timur masuk pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 seiring terus meningkatnya kasus COVID-19. Proses belajar mengajar pun harus dilakukan secara terbatas dan wajib memberlakukan protokol kesehatan secara ketat.
Belum lama ini sejumlah sekolah di Sampit juga sempat menghentikan sementara pembelajaran tatap muka lantaran ada guru maupun peserta didik yang tertular COVID-19. Munculnya penularan klaster sekolah tersebut harus menjadi perhatian serius agar tidak terjadi lagi di sekolah manapun.
Untuk itulah Ketua Fraksi PAN berharap pemerintah daerah terus menggencarkan vaksinasi untuk anak-anak. Harapannya terbentuk "herd immunity" bagi anak-anak sehingga mereka tidak mudah tertular virus mematikan tersebut.
Vaksinasi bagi peserta didik juga akan meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam mengizinkan anak mereka mengikuti pembelajaran tatap muka. Dengan begitu, dunia pendidikan di daerah ini diharapkan kembali berjalan dengan baik.
"Tapi tentu pihak sekolah juga diharapkan terus menjalankan protokol kesehatan secara ketat karena orang yang sudah divaksinasi pun masih bisa tertular COVID-19 meski risiko dan gejalanya lebih kecil," harap Dadang.
Baca juga: DPRD Kotim berharap kinerja Bappelitbangda lebih optimal
Dadang mengapresiasi kinerja Dinas Kesehatan, Polri, TNI dan pihak lainnya yang terus gencar menggelar vaksinasi di daerah ini. Apresiasi juga disampaikan kepada masyarakat yang semakin sadar tentang pentingnya vaksinasi sehingga mengizinkan anak-anak mereka mengikuti vaksinasi COVID-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur Umar Kaderi mengatakan, hingga Jumat (18/2) lalu, dari target vaksinasi untuk anak-anak di Kotawaringin Timur sebanyak 44.295 orang anak, vaksinasi dosis 1 sudah tercapai 42,99 persen. Capaian Ini dinilai sudah cukup tinggi, namun perlu terus ditingkatkan.
"Alhamdulillah pemahaman orangtua di Kotawaringin Timur sudah bagus terkait vaksinasi untuk anak. Mungkin sudah banyak yang menyadari dampak jika tidak divaksinasi kemungkinan besar adalah terpapar COVID-19," kata Umar.
Umar bersyukur karena tidak ada kendala dalam vaksinasi anak SD dan SMP di daerah ini. Setiap hari pemerintah daerah melaksanakan vaksinasi untuk anak SD, SMP, lansia, pelayanan publik dan masyarakat umum.
'Kami mengimbau masyarakat untuk mengikuti vaksinasi lengkap untuk melindungi diri agar tidak mudah tertular COVID-19. Namun mereka yang sudah divaksinasi pun diingatkan tetap menjalankan protokol kesehatan karena tidak menutup kemungkinan juga masih bisa terpapar COVID-19 meskipun gejalanya sangat ringan," demikian Umar Kaderi.
Baca juga: Legislator Kotim: Pembangunan tidak perlu terpengaruh konflik internal DPRD
Baca juga: Pasar murah minyak goreng PT Maju Aneka Sawit sasar pusat kota dan desa
Baca juga: Klaster perkebunan membuat jumlah kasus COVID-19 di Kotim melonjak