Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah melalui Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) menggelar simulasi pemadaman kebakaran guna meningkatkan kesiapsiagaan sumber daya manusia (SDM) setempat.
“Saya mengapresiasi Plt Kepala Disdamkarmat yang memprogramkan kegiatan ini, karena dengan pelatihan seperti ini bisa meningkatkan kesiapsiagaan mereka dalam menghadapi musibah kebakaran,” kata Bupati Kotim Halikinnor di Sampit, Senin.
Halikinnor membuka kegiatan simulasi gabungan pemadam kebakaran yang digelar di halaman belakang kantor Disdamkarmat Kotim.
Kegiatan ini diikuti 63 peserta yang terdiri atas relawan pemadam kebakaran, personel BPBD dan Disdamkarmat Kotim serta perwakilan perusahaan besar swasta. Kegiatan diawali dengan pemberian materi atau teori, kemudian dilanjutkan dengan praktik berupa simulasi.
Simulasi diskenariokan dengan terbakarnya sebuah lahan yang kemudian menjalar ke bangunan. Bahkan dalam peristiwa itu terdapat korban korban pingsan, patah tulang dan luka bakar.
Seluruh tim yang terlibat dalam simulasi saling bekerja sama memadamkan api yang semakin meluas dengan saling berkoordinasi para peserta melakukan pemadaman dengan cepat dan tepat.
Halikinnor menyebut, kegiatan simulasi seperti ini memang sangat diperlukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan dari peserta dalam merespons kondisi kebakaran, agar dapat melakukan penanganan yang cepat dan efektif.
“Karena untuk memadamkan kebakaran itu ada tekniknya, misalnya untuk mengarahkan air tidak boleh asal saja, harus tepat sasaran untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Kalau tidak, bisa jadi yang ada airnya habis sebelum api berhasil dipadamkan,” ujarnya.
Disamping teknik untuk memaksimalkan pemadam, ada pula teknik lain yang harus dipelajari sesuai kondisi kebakaran. Karena cara memadamkan kebakaran bangunan berbeda dengan kebakaran hutan dan lahan.
Baca juga: KPU Kotim pastikan PSU tidak ganggu tahapan Pilkada
Dalam kebakaran hutan dan lahan tak jarang ketika pemadam sudah masuk ke tengah hutan untuk memadamkan api di dalam, justru api yang telah dipadamkan di belakangnya kembali menyala, jika tidak benar dalam teknik pemadamannya.
Kondisi seperti ini bisa membahayakan keselamatan pemadam akibat terkepung oleh api. Maka dari itu, penting untuk mengetahui teknis pemadaman yang baik dan benar, bukan hanya demi hasil yang optimal tapi juga keselamatan dari pemadam itu sendiri.
“Makanya, ada teknik-teknik yang harus dipelajari. Harapan kami dengan dilatih baik secara teori maupun praktik hari ini bisa meningkatkan kesiapsiagaan mereka. Apalagi, tadi ada relawan dari masyarakat juga yang ikut serta,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Halikinnor juga menyoroti terkait kurangnya alat pelindung diri (APD) bagi pemadam yang masih kurang, sehingga ia menginstruksikan kepada tim anggaran agar bisa mengalokasikan dana untuk pengadaan APD sebesar Rp1,5 miliar.
Anggaran tersebut dibagi untuk Disdamkarmat Kotim yang membutuhkan APD lebih banyak, yakni sebesar Rp1,3 miliar dan Rp200 juta untuk BPBD Kotim.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Disdamkarmat Kotim Atimaraahini menyampaikan simulasi pemadaman kebakaran ini bertujuan untuk menyamakan teknik pemadaman kebakaran antara petugas Disdamkarmat dan relawan.
“Simulasi ini penting agar terbentuk keseragaman gerak dalam penanganan kebakaran antara petugas dan relawan,” ujarnya.
Ia menuturkan, Disdamkarmat Kotim sangat mengapresiasi peran relawan dalam membantu pemadaman ketika terjadi kebakaran. Namun, tak jarang ketidaksepahaman antara petugas dan relawan justru menimbulkan perselisihan.
Oleh karena itu, melalui simulasi gabungan ini diharapkan bisa menyamakan pemahaman dan menjalin kekompakan antara semua pihak, agar dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan bisa lebih maksimal.
“Kami harap melalui kegiatan ini dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan koordinasi antara petugas Disdamkarmat dan relawan dalam menangani kebakaran,” demikian Atimaraahini.
Baca juga: Disdik Kotim berharap guru tetap semangat hadapi perubahan zaman
Baca juga: Bawaslu Kotim rekomendasikan PSU di TPS 02 Waringin Agung
Baca juga: Warga binaan Lapas Sampit jalani tes urine penuhi program reintegrasi