Sampit (ANTARA) - Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Rinie meminta normalisasi sungai dan saluran air dilakukan secara optimal untuk mencegah Sampit kembali terendam banjir saat hujan deras.
"Normalisasi sungai, anak sungai, drainase atau parit harus dilakukan secara optimal. Ini syarat wajib untuk mencegah banjir kembali terjadi saat hujan deras," kata Rinie di Sampit, Sabtu.
Normalisasi harus secepatnya dilakukan untuk mencegah banjir kembali menggenangi Sampit jika terjadi hujan deras dalam waktu lama. Seperti yang terjadi Jumat (18/3) lalu, sebagian jalan dan kawasan permukiman di pusat kota ini terendam banjir setelah diguyur hujan deras.
Rinie mengapresiasi karena saat itu Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang bersama masyarakat dan instansi terkait, turun bersama-sama membersihkan drainase. Alat berat diturunkan untuk memudahkan mengeruk sampah maupun lumpur yang menyumbat drainase supaya air mengalir lancar.
Salah satu lokasi yang menjadi perhatian adalah kawasan RSUD dr Murjani. Saat hujan deras dalam waktu lama, beberapa bangunan lama di rumah sakit ini tidak luput dari banjir sehingga dapat mengganggu pelayanan pasien.
Dia berharap normalisasi dilanjutkan, khususnya di wilayah-wilayah rawan banjir. Anak sungai maupun parit, harus dibersihkan dari lumpur, sampah dan rumput yang selama ini memicu pendangkalan maupun menyumbat arus air.
Baca juga: DPRD Kotim minta penanganan stunting ditingkatkan
Seluruh anak sungai, khususnya di Kota Sampit yang meliputi Kecamatan Baamang dan Mentawa Baru Ketapang, perlu dinormalisasi dengan cara dikeruk dan dibersihkan sehingga air bisa mengalir lancar.
Normalisasi ini bertujuan agar air terus mengalir dan tidak sampai meluber merendam jalan dan permukiman warga. Normalisasi perlu dilakukan secara cepat karena hujan deras diperkirakan masih akan sering terjadi.
"Di satu sisi kami juga mengimbau agar masyarakat berpartisipasi dalam membersihkan lingkungan untuk mencegah banjir, minimal di lingkungan sekitar rumah masing-masing. Kalau saluran air di kawasan permukiman lancar maka genangan tidak sampai terjadi," harap Rinie.
Rinie berharap ini mendapat perhatian yang lebih serius dari pemerintah daerah. Banjir di Kota Sampit sudah sering terjadi sehingga seharusnya penanganannya juga bisa semakin lebih baik.
Baca juga: Petani milenial Kotim yakinkan sektor pertanian sangat menjanjikan
Baca juga: Kemah Besar Pramuka Kotim momen memotivasi bangkit di tengah pandemi
Baca juga: Diskominfo Kotim perkuat KIM bantu cerdaskan masyarakat
"Normalisasi sungai, anak sungai, drainase atau parit harus dilakukan secara optimal. Ini syarat wajib untuk mencegah banjir kembali terjadi saat hujan deras," kata Rinie di Sampit, Sabtu.
Normalisasi harus secepatnya dilakukan untuk mencegah banjir kembali menggenangi Sampit jika terjadi hujan deras dalam waktu lama. Seperti yang terjadi Jumat (18/3) lalu, sebagian jalan dan kawasan permukiman di pusat kota ini terendam banjir setelah diguyur hujan deras.
Rinie mengapresiasi karena saat itu Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang bersama masyarakat dan instansi terkait, turun bersama-sama membersihkan drainase. Alat berat diturunkan untuk memudahkan mengeruk sampah maupun lumpur yang menyumbat drainase supaya air mengalir lancar.
Salah satu lokasi yang menjadi perhatian adalah kawasan RSUD dr Murjani. Saat hujan deras dalam waktu lama, beberapa bangunan lama di rumah sakit ini tidak luput dari banjir sehingga dapat mengganggu pelayanan pasien.
Dia berharap normalisasi dilanjutkan, khususnya di wilayah-wilayah rawan banjir. Anak sungai maupun parit, harus dibersihkan dari lumpur, sampah dan rumput yang selama ini memicu pendangkalan maupun menyumbat arus air.
Baca juga: DPRD Kotim minta penanganan stunting ditingkatkan
Seluruh anak sungai, khususnya di Kota Sampit yang meliputi Kecamatan Baamang dan Mentawa Baru Ketapang, perlu dinormalisasi dengan cara dikeruk dan dibersihkan sehingga air bisa mengalir lancar.
Normalisasi ini bertujuan agar air terus mengalir dan tidak sampai meluber merendam jalan dan permukiman warga. Normalisasi perlu dilakukan secara cepat karena hujan deras diperkirakan masih akan sering terjadi.
"Di satu sisi kami juga mengimbau agar masyarakat berpartisipasi dalam membersihkan lingkungan untuk mencegah banjir, minimal di lingkungan sekitar rumah masing-masing. Kalau saluran air di kawasan permukiman lancar maka genangan tidak sampai terjadi," harap Rinie.
Rinie berharap ini mendapat perhatian yang lebih serius dari pemerintah daerah. Banjir di Kota Sampit sudah sering terjadi sehingga seharusnya penanganannya juga bisa semakin lebih baik.
Baca juga: Petani milenial Kotim yakinkan sektor pertanian sangat menjanjikan
Baca juga: Kemah Besar Pramuka Kotim momen memotivasi bangkit di tengah pandemi
Baca juga: Diskominfo Kotim perkuat KIM bantu cerdaskan masyarakat