Palangka Raya (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, terus berupaya mendorong masyarakat setempat, agar menerapkan pembukaan dan Pengelolaan mengelola Lahan Tanpa Bakar (PLTB).
"Sebagian besar lahan kita berupa gambut. Untuk itu, mari muka dan manfaatkan lahan tanpa membakar. Banyak alternatif pengelolaan yang dapat kita gunakan," kata Kepala DLH Palangka Raya Achmad Zaini di Palangka Raya, Kamis.
Adapun cara membuka lahan menurut DLH Palangka Raya yakni, secara manual maupun menggunakan teknologi. Cara itu lebih menguntungkan karena sisa-sisa pembersihan lahan dapat dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk. Dengan begitu, pembukaan dan pengelolaan lahan tanpa bakar ini dapat diintegrasikan yang tujuannya untuk efisiensi dan optimalisasi.
Untuk itu, DLH "Kota Cantik" juga menggelar pelatihan pembukaan dan pengolahan lahan tanpa bakar dengan sasaran 40 petani di wilayah Kecamatan Jekan Raya.
"Pelatihan PLTB ini merupakan salah upaya pencegahan dan pemberdayaan masyarakat menjaga dan mengolah lahan masing-masing tanpa dibakar sehingga lebih ramah lingkungan," katanya.
Selain itu juga untuk meminimalisasi pemanasan global akibat kebakaran lahan serta untuk meningkatkan pemahaman masyarakat khususnya para petani tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara dibakar.
Dia pun berharap, melalui pelatihan itu, lahan-lahan tidur yang di wilayah Palangka Raya dapat dimanfaatkan secara maksimal dan berimbang. Artinya, pemanfaatan lahan harus bisa meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat dan tidak berdampak munculnya bencana kebakaran hutan dan lahan.
"Apalagi, seperti yang kita ketahui, Karhutla sendiri 99 persen terjadi akibat ulah manusia. Untuk itu, mari kita bersama-sama mencegah terjadinya pencemaran dan kerusakan fungsi lingkungan akibat karhutla itu sendiri," kata Achmad Zaini.
Baca juga: Penularan COVID-19 di Palangka Raya berhasil ditekan
Baca juga: 200 pelaku UMKM berpartisipasi di Pasar Ramadhan
Baca juga: Disdik Palangka Raya: Seluruh sekolah libur sampai 4 April 2022
"Sebagian besar lahan kita berupa gambut. Untuk itu, mari muka dan manfaatkan lahan tanpa membakar. Banyak alternatif pengelolaan yang dapat kita gunakan," kata Kepala DLH Palangka Raya Achmad Zaini di Palangka Raya, Kamis.
Adapun cara membuka lahan menurut DLH Palangka Raya yakni, secara manual maupun menggunakan teknologi. Cara itu lebih menguntungkan karena sisa-sisa pembersihan lahan dapat dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk. Dengan begitu, pembukaan dan pengelolaan lahan tanpa bakar ini dapat diintegrasikan yang tujuannya untuk efisiensi dan optimalisasi.
Untuk itu, DLH "Kota Cantik" juga menggelar pelatihan pembukaan dan pengolahan lahan tanpa bakar dengan sasaran 40 petani di wilayah Kecamatan Jekan Raya.
"Pelatihan PLTB ini merupakan salah upaya pencegahan dan pemberdayaan masyarakat menjaga dan mengolah lahan masing-masing tanpa dibakar sehingga lebih ramah lingkungan," katanya.
Selain itu juga untuk meminimalisasi pemanasan global akibat kebakaran lahan serta untuk meningkatkan pemahaman masyarakat khususnya para petani tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara dibakar.
Dia pun berharap, melalui pelatihan itu, lahan-lahan tidur yang di wilayah Palangka Raya dapat dimanfaatkan secara maksimal dan berimbang. Artinya, pemanfaatan lahan harus bisa meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat dan tidak berdampak munculnya bencana kebakaran hutan dan lahan.
"Apalagi, seperti yang kita ketahui, Karhutla sendiri 99 persen terjadi akibat ulah manusia. Untuk itu, mari kita bersama-sama mencegah terjadinya pencemaran dan kerusakan fungsi lingkungan akibat karhutla itu sendiri," kata Achmad Zaini.
Baca juga: Penularan COVID-19 di Palangka Raya berhasil ditekan
Baca juga: 200 pelaku UMKM berpartisipasi di Pasar Ramadhan
Baca juga: Disdik Palangka Raya: Seluruh sekolah libur sampai 4 April 2022