Palangka Raya (ANTARA) - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menyatakan, agar penanganan kondisi kedarurat di perairan Provinsi Kalimantan Tengah bisa maksimal, maka diperlukan banyak unit SAR di sungai-sungai wilayah setempat.
"Strategi kami ke depannya seperti itu, cukup diawaki tiga hingga enam orang setiap alur sungai, sehingga personel siap segera melakukan tindakan," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Hendri Alfiandi di Palangka Raya, Rabu.
Hal ini dikarenakan, berdasarkan evaluasi yang dilakukan tampaknya tingkat kejadian di kawasan perairan di Kalteng cukup sering terjadi. Berbagai kejadian ini juga lebih didominasi di sungai dibandingkan laut.
"Paling banyak kejadian di perairan, laut sedikit namun paling banyak di sungai, seperti jatuh dari kapal, tenggelam, orang mancing hilang, serta lainnya," jelasnya.
Dalam kunjungannya ke Kalteng, Hendri juga mengecek sarana prasarana pendukung kegiatan SAR yang dimiliki Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Palangka Raya. Hal ini bertujuan mengetahui kebutuhan di lapangan.
Dari pengecekan tersebut, ia menginginkan nantinya sarpras pendukung SAR di wilayah perairan bisa semakin ditingkatkan, agar setiap kegiatan pencarian maupun pertolongan bisa dilakukan semakin baik lagi.
"Melalui kedatangan kami ke sini, bisa lebih merencanakan serta mengalokasikan peralatan SAR yang tepat sesuai kebutuhan," terangnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, melihat jumlah personel di KPP Palangka Raya dibandingkan luasan Kalteng, tentu masih belum ideal. Namun untuk mengatasinya, KPP Palangka Raya diinstruksikan untuk mengoptimalkan pembinaan potensi SAR di daerah.
Potensi SAR yang ia maksud, yakni kelompok masyarakat atau sukarelawan yang dibina dan diberikan pelatihan, sehingga setiap saat bisa membantu mendukung dalam kegiatan pencarian maupun pertolongan di lapangan.
Hendri juga berpesan kepada para personel KPP di Kalteng khususnya generasi muda, untuk terus memacu kemampuan sehingga bisa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Sebelumnya KPP Palangka Raya menyampaikan, saat ini pihaknya memiliki sekitar 75 personel yang tersebar di KPP Palangka Raya, Pos Wilayah Sampit Kotawaringin Timur dan Wilayah Pangkalan Bun Kotawaringin Barat, serta resque boat di Sampit.
"Strategi kami ke depannya seperti itu, cukup diawaki tiga hingga enam orang setiap alur sungai, sehingga personel siap segera melakukan tindakan," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Hendri Alfiandi di Palangka Raya, Rabu.
Hal ini dikarenakan, berdasarkan evaluasi yang dilakukan tampaknya tingkat kejadian di kawasan perairan di Kalteng cukup sering terjadi. Berbagai kejadian ini juga lebih didominasi di sungai dibandingkan laut.
"Paling banyak kejadian di perairan, laut sedikit namun paling banyak di sungai, seperti jatuh dari kapal, tenggelam, orang mancing hilang, serta lainnya," jelasnya.
Dalam kunjungannya ke Kalteng, Hendri juga mengecek sarana prasarana pendukung kegiatan SAR yang dimiliki Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Palangka Raya. Hal ini bertujuan mengetahui kebutuhan di lapangan.
Dari pengecekan tersebut, ia menginginkan nantinya sarpras pendukung SAR di wilayah perairan bisa semakin ditingkatkan, agar setiap kegiatan pencarian maupun pertolongan bisa dilakukan semakin baik lagi.
"Melalui kedatangan kami ke sini, bisa lebih merencanakan serta mengalokasikan peralatan SAR yang tepat sesuai kebutuhan," terangnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, melihat jumlah personel di KPP Palangka Raya dibandingkan luasan Kalteng, tentu masih belum ideal. Namun untuk mengatasinya, KPP Palangka Raya diinstruksikan untuk mengoptimalkan pembinaan potensi SAR di daerah.
Potensi SAR yang ia maksud, yakni kelompok masyarakat atau sukarelawan yang dibina dan diberikan pelatihan, sehingga setiap saat bisa membantu mendukung dalam kegiatan pencarian maupun pertolongan di lapangan.
Hendri juga berpesan kepada para personel KPP di Kalteng khususnya generasi muda, untuk terus memacu kemampuan sehingga bisa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Sebelumnya KPP Palangka Raya menyampaikan, saat ini pihaknya memiliki sekitar 75 personel yang tersebar di KPP Palangka Raya, Pos Wilayah Sampit Kotawaringin Timur dan Wilayah Pangkalan Bun Kotawaringin Barat, serta resque boat di Sampit.