Palangka Raya (ANTARA) - Wali Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, Fairid Naparin menyatakan bahwa pihaknya akan semakin memaksimalkan peran pendamping keluarga, dalam rangka mencegah angka stunting di wilayah setempat.
"Seiring program nasional, kita juga fokus pencegahan stunting. Untuk itu kita semakin memaksimalkan peran pendamping keluarga," kata Fairid di Palangka Raya, Selasa.
Melalui tim pendamping keluarga, pemerintah setempat akan semakin menggencarkan upaya preventif, promotif dan tindakan yang semuanya berdasar standar operasional prosedur.
"Tim pendamping keluarga ini sebagai ujung tombak dan yang nantinya akan membantu pemerintah dalam berkomunikasi pada tenaga kesehatan, serta sekaligus memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat," kata Fairid.
Pada satu tim pendamping keluarga, terdapat bidan sebagai penyuluh program Keluarga Berencana (KB), tim penggerak PKK serta kader yang dapat membantu memberikan pembinaan guna menciptakan ketahanan keluarga.
Selanjutnya dalam memberikan pendampingan dan edukasi, tim akan memantau kondisi keluarga melalui kunjungan ke rumah, berkomunikasi pada calon pengantin mengenai pentingnya anak memiliki akte kelahiran serta hal-hal yang menyangkut nikah siri.
Demikian dalam aspek kesehatan. para calon pengantin yang ingin menikah akan diberikan pendampingan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan seperti periksa Hemoglobin (Hb) dalam darah, mengukur tinggi badan serta berat badan minimal tiga bulan sebelum melaksanakan pernikahan.
"Melalui tim itu, kita juga akan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya menjaga 1000 hari kehidupan pertama seorang anak," katanya.
Baca juga: Wali Kota Palangka Raya minta mahasiswa semakin kritis bangun daerah
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Palangka Raya Avina Fairid Naparin mengatakan pihaknya juga akan selalu siap berkolaborasi dengan program pemerintah dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting.
"Saya juga telah meminta ketua TP PKK tingkat kecamatan dan kelurahan di Palangka Raya, agar semakin mensinergikan program kerja dengan program pemerintah kota," katanya.
Hal ini perlu dilakukan sebagai upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang dimulai dari lingkup rumah tangga, sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rakernas PKK Tahun 2020.
"Sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rakernas PKK Tahun 2020, serta membantu Bapak Walikota Palangka Raya untuk menyukseskan visi misinya guna mewujudkan masyarakat Kota Palangka Raya yang maju, rukun dan sejahtera sesuai dengan Falsafah Huma Betang," kata Avina.
Baca juga: Legislator Palangka Raya: Transaksi non tunai cegah peredaran uang palsu
Baca juga: SMA di Kalteng laksanakan USBK 100 persen
"Seiring program nasional, kita juga fokus pencegahan stunting. Untuk itu kita semakin memaksimalkan peran pendamping keluarga," kata Fairid di Palangka Raya, Selasa.
Melalui tim pendamping keluarga, pemerintah setempat akan semakin menggencarkan upaya preventif, promotif dan tindakan yang semuanya berdasar standar operasional prosedur.
"Tim pendamping keluarga ini sebagai ujung tombak dan yang nantinya akan membantu pemerintah dalam berkomunikasi pada tenaga kesehatan, serta sekaligus memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat," kata Fairid.
Pada satu tim pendamping keluarga, terdapat bidan sebagai penyuluh program Keluarga Berencana (KB), tim penggerak PKK serta kader yang dapat membantu memberikan pembinaan guna menciptakan ketahanan keluarga.
Selanjutnya dalam memberikan pendampingan dan edukasi, tim akan memantau kondisi keluarga melalui kunjungan ke rumah, berkomunikasi pada calon pengantin mengenai pentingnya anak memiliki akte kelahiran serta hal-hal yang menyangkut nikah siri.
Demikian dalam aspek kesehatan. para calon pengantin yang ingin menikah akan diberikan pendampingan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan seperti periksa Hemoglobin (Hb) dalam darah, mengukur tinggi badan serta berat badan minimal tiga bulan sebelum melaksanakan pernikahan.
"Melalui tim itu, kita juga akan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya menjaga 1000 hari kehidupan pertama seorang anak," katanya.
Baca juga: Wali Kota Palangka Raya minta mahasiswa semakin kritis bangun daerah
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Palangka Raya Avina Fairid Naparin mengatakan pihaknya juga akan selalu siap berkolaborasi dengan program pemerintah dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting.
"Saya juga telah meminta ketua TP PKK tingkat kecamatan dan kelurahan di Palangka Raya, agar semakin mensinergikan program kerja dengan program pemerintah kota," katanya.
Hal ini perlu dilakukan sebagai upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang dimulai dari lingkup rumah tangga, sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rakernas PKK Tahun 2020.
"Sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rakernas PKK Tahun 2020, serta membantu Bapak Walikota Palangka Raya untuk menyukseskan visi misinya guna mewujudkan masyarakat Kota Palangka Raya yang maju, rukun dan sejahtera sesuai dengan Falsafah Huma Betang," kata Avina.
Baca juga: Legislator Palangka Raya: Transaksi non tunai cegah peredaran uang palsu
Baca juga: SMA di Kalteng laksanakan USBK 100 persen