Sampit (ANTARA) - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan akan mengirim satu buah kapal yaitu KM Sabuk Nusantara 35 untuk membantu angkutan lebaran di Pelabuhan Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah sehingga tidak ada pemudik yang sampai terlantar.
"KM Sabuk Nusantara 35 rencananya tiba pada 28 April dan berangkat menuju Surabaya pada 29 April. Kapasitasnya sekitar 238 penumpang. Kita harapkan sisa penumpang yang belum terlayani oleh kapal PT Pelni dan PT DLU bisa diatasi oleh KM Sabuk Nusantara 35," kata Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Sampit, Agustinus Maun saat di Pelabuhan Sampit, Senin.
Angkutan mudik di Pelabuhan Sampit dilayani empat kapal yakni KM Kirana I dan KM Kirana III milik PT Dharma Lautan Utama serta KM Kelimutu dan KM Lawit milik PT Pelni. Sejak awal Ramadhan hingga hari ini, tercatat sudah ada 3.392 penumpang yang sudah meninggalkan Sampit diberangkatkan ke Semarang dan Surabaya.
Saat ini tersisa empat kali keberangkatan kapal angkutan mudik Lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah, yaitu dua kali keberangkatan kapal milik PT Dharma Lautan Utama dan dua keberangkatan kapal PT Pelni. Penumpangnya diperkirakan mencapai 100 persen kapasitas, seperti keberangkatan KM Kirana III tujuan Surabaya pada Senin pagi tadi.
KM Kirana III yang berlayar menuju Surabaya dengan jumlah penumpang yang ada di atas kapal sebanyak 706 orang sesuai kapasitas yang ada di sertifikat. Selain itu, kapal ini membawa muatan 10 truk besar, 23 mobil pribadi dan 34 buah sepeda motor.
Baca juga: Kapolda Kalteng: Prioritaskan keamanan dan kenyamanan pemudik
Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 27 April nanti karena ada dua kapal berangkat menuju Semarang. Penyelenggaraannya sudah dipersiapkan terkait keselamatan dan keamanan pelayaran serta ketertiban selama di pelabuhan.
Sesuai arahan dari Kementerian Perhubungan, tahun ini tidak ada dispensasi atau penambahan kapasitas muatan kapal karena pertimbangan pandemi COVID-19. Untuk daerah level 1 dan 2 diperbolehkan menggunakan kapasitas 100 persen namun tidak ada dispensasi selama angkutan Lebaran 2022
Untuk itulah Kementerian Perhubungan akan mengirim bantuan berupa KM Sabuk Nusantara 35 untuk mengangkut pemudik. Harga tiket kapal perintis ini diperkirakan lebih rendah dibanding tiket kapal komersial.
"Kami berharap semua calon penumpang yang akan mudik ke Jawa bisa terangkut. Kami harap pelaksanaan mudik tahun 2022 di Pelabuhan Sampit ini bisa berjalan aman, lancar, sehat dan tertib," demikian Agustinus.
Baca juga: KM Kirana III terisi penuh pemudik dari Sampit menuju Surabaya
Baca juga: Bupati Kotim ajak PWI tingkatkan peran bantu pembangunan daerah
Baca juga: Legislator Kotim soroti masih rendahnya kesadaran tertib membuang sampah
"KM Sabuk Nusantara 35 rencananya tiba pada 28 April dan berangkat menuju Surabaya pada 29 April. Kapasitasnya sekitar 238 penumpang. Kita harapkan sisa penumpang yang belum terlayani oleh kapal PT Pelni dan PT DLU bisa diatasi oleh KM Sabuk Nusantara 35," kata Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Sampit, Agustinus Maun saat di Pelabuhan Sampit, Senin.
Angkutan mudik di Pelabuhan Sampit dilayani empat kapal yakni KM Kirana I dan KM Kirana III milik PT Dharma Lautan Utama serta KM Kelimutu dan KM Lawit milik PT Pelni. Sejak awal Ramadhan hingga hari ini, tercatat sudah ada 3.392 penumpang yang sudah meninggalkan Sampit diberangkatkan ke Semarang dan Surabaya.
Saat ini tersisa empat kali keberangkatan kapal angkutan mudik Lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah, yaitu dua kali keberangkatan kapal milik PT Dharma Lautan Utama dan dua keberangkatan kapal PT Pelni. Penumpangnya diperkirakan mencapai 100 persen kapasitas, seperti keberangkatan KM Kirana III tujuan Surabaya pada Senin pagi tadi.
KM Kirana III yang berlayar menuju Surabaya dengan jumlah penumpang yang ada di atas kapal sebanyak 706 orang sesuai kapasitas yang ada di sertifikat. Selain itu, kapal ini membawa muatan 10 truk besar, 23 mobil pribadi dan 34 buah sepeda motor.
Baca juga: Kapolda Kalteng: Prioritaskan keamanan dan kenyamanan pemudik
Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 27 April nanti karena ada dua kapal berangkat menuju Semarang. Penyelenggaraannya sudah dipersiapkan terkait keselamatan dan keamanan pelayaran serta ketertiban selama di pelabuhan.
Sesuai arahan dari Kementerian Perhubungan, tahun ini tidak ada dispensasi atau penambahan kapasitas muatan kapal karena pertimbangan pandemi COVID-19. Untuk daerah level 1 dan 2 diperbolehkan menggunakan kapasitas 100 persen namun tidak ada dispensasi selama angkutan Lebaran 2022
Untuk itulah Kementerian Perhubungan akan mengirim bantuan berupa KM Sabuk Nusantara 35 untuk mengangkut pemudik. Harga tiket kapal perintis ini diperkirakan lebih rendah dibanding tiket kapal komersial.
"Kami berharap semua calon penumpang yang akan mudik ke Jawa bisa terangkut. Kami harap pelaksanaan mudik tahun 2022 di Pelabuhan Sampit ini bisa berjalan aman, lancar, sehat dan tertib," demikian Agustinus.
Baca juga: KM Kirana III terisi penuh pemudik dari Sampit menuju Surabaya
Baca juga: Bupati Kotim ajak PWI tingkatkan peran bantu pembangunan daerah
Baca juga: Legislator Kotim soroti masih rendahnya kesadaran tertib membuang sampah