Sampit (ANTARA) - Anggota Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Darmawati menilai permasalahan sampah yang kerap muncul tidak terlepas dari masih rendahnya kesadaran sebagian warga dalam membuang sampah.
"Kesadaran sebagian masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya yang masih rendah, padahal sudah ada depo-depo sampah yang sudah disiapkan pemerintah daerah," kata Darmawati di Sampit, Minggu.
Politisi yang duduk di Komisi II ini mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam mengatasi masalah sampah di daerah ini. Caranya bisa dimulai dari diri dan keluarga sendiri yakni dengan tertib membuang sampah.
Tertib membuang sampah tidak hanya selalu membuang pada tempatnya yaitu di depo sampah, tetapi juga tertib dalam hal waktu membuang sampah agar semua bisa terangkut.
Saat ini terdapat tujuh depo sampah skala besar dan kecil serta beberapa titik tempat pembuangan sampah sementara di Sampit. Meski sudah disiapkan depo sampah, namun masih ada saja warga yang membuang sampah sembarangan, seperti di tanah-tanah kosong, pinggir jalan, bahkan ke sungai.
Tindakan itu jelas merugikan orang banyak karena sampah akan menumpuk hingga menimbulkan bau busuk dan pemandangan tidak baik. Ini akan menambah berat pekerjaan petugas kebersihan karena mereka harus mengangkut sampah yang berserakan tidak pada tempatnya.
Baca juga: Pemkab Kotim alokasikan Rp3 miliar perbaiki jalan dalam kota
Tidak tertib dalam waktu membuang sampah juga selama ini banyak menimbulkan masalah. Pemerintah daerah sudah membuat aturan bahwa waktu membuang sampah dimulai pada malam hingga subuh karena pagi harinya akan diangkut oleh petugas.
Nyatanya, masih banyak warga yang membuang sampah pada pagi bahkan siang hari, setelah petugas mengangkut sampah di tempat pembuangan sampah. Akibatnya sampah kembali menumpuk sehingga menimbulkan pemandangan yang tidak bagus, terlebih di beberapa tempat pembuangan sampah sementara di pinggir jalan.
Menurut Darmawati, seharusnya warga turut membantu dengan disiplin mematuhi aturan dalam membuang sampah. Apalagi saat ini petugas masih kekurangan truk angkutan sampah sehingga seharusnya warga turut membantu agar pengangkutan sampah lebih efektif.
"Kalau kita selaku masyarakat tidak membantu, maka permasalahan sampah ini akan terus ada, padahal ketika sampah menumpuk, kita juga mengeluh. Makanya kami mengajak masyarakat juga membantu dengan disiplin dalam membuang sampah," ujar Darmawati.
Di sisi lain, Darmawati juga mendorong pemerintah kabupaten meningkatkan dukungan terhadap personel dan sarana angkutan sampah. Sampit juga masih memerlukan depo sampah di beberapa titik untuk memudahkan warga membuang sampah dengan baik dan benar.
Baca juga: DPRD Kotim dukung intervensi pasar jaga stabilitas bahan pokok
Baca juga: Pangan Murah Kementan disambut antusias warga Sampit
Baca juga: DPRD Kotim sarankan PT TASK duduk bersama BUMDes Pamalian cari solusi
"Kesadaran sebagian masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya yang masih rendah, padahal sudah ada depo-depo sampah yang sudah disiapkan pemerintah daerah," kata Darmawati di Sampit, Minggu.
Politisi yang duduk di Komisi II ini mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam mengatasi masalah sampah di daerah ini. Caranya bisa dimulai dari diri dan keluarga sendiri yakni dengan tertib membuang sampah.
Tertib membuang sampah tidak hanya selalu membuang pada tempatnya yaitu di depo sampah, tetapi juga tertib dalam hal waktu membuang sampah agar semua bisa terangkut.
Saat ini terdapat tujuh depo sampah skala besar dan kecil serta beberapa titik tempat pembuangan sampah sementara di Sampit. Meski sudah disiapkan depo sampah, namun masih ada saja warga yang membuang sampah sembarangan, seperti di tanah-tanah kosong, pinggir jalan, bahkan ke sungai.
Tindakan itu jelas merugikan orang banyak karena sampah akan menumpuk hingga menimbulkan bau busuk dan pemandangan tidak baik. Ini akan menambah berat pekerjaan petugas kebersihan karena mereka harus mengangkut sampah yang berserakan tidak pada tempatnya.
Baca juga: Pemkab Kotim alokasikan Rp3 miliar perbaiki jalan dalam kota
Tidak tertib dalam waktu membuang sampah juga selama ini banyak menimbulkan masalah. Pemerintah daerah sudah membuat aturan bahwa waktu membuang sampah dimulai pada malam hingga subuh karena pagi harinya akan diangkut oleh petugas.
Nyatanya, masih banyak warga yang membuang sampah pada pagi bahkan siang hari, setelah petugas mengangkut sampah di tempat pembuangan sampah. Akibatnya sampah kembali menumpuk sehingga menimbulkan pemandangan yang tidak bagus, terlebih di beberapa tempat pembuangan sampah sementara di pinggir jalan.
Menurut Darmawati, seharusnya warga turut membantu dengan disiplin mematuhi aturan dalam membuang sampah. Apalagi saat ini petugas masih kekurangan truk angkutan sampah sehingga seharusnya warga turut membantu agar pengangkutan sampah lebih efektif.
"Kalau kita selaku masyarakat tidak membantu, maka permasalahan sampah ini akan terus ada, padahal ketika sampah menumpuk, kita juga mengeluh. Makanya kami mengajak masyarakat juga membantu dengan disiplin dalam membuang sampah," ujar Darmawati.
Di sisi lain, Darmawati juga mendorong pemerintah kabupaten meningkatkan dukungan terhadap personel dan sarana angkutan sampah. Sampit juga masih memerlukan depo sampah di beberapa titik untuk memudahkan warga membuang sampah dengan baik dan benar.
Baca juga: DPRD Kotim dukung intervensi pasar jaga stabilitas bahan pokok
Baca juga: Pangan Murah Kementan disambut antusias warga Sampit
Baca juga: DPRD Kotim sarankan PT TASK duduk bersama BUMDes Pamalian cari solusi