Jakarta (ANTARA) - Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menyebutkan tujuan program mudik gratis yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah, swasta dan juga Polri, salah satunya untuk mencegah kemacetan di ruas-ruas jalan jalur mudik.
"Karena diprediksi tahun ini (pemudik) melonjak setelah dua tahun mudik tidak dilakukan," kata Sigit dalam acara pelepasan mudik gratis Polri 2022 di Parkir Timur Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Jumat.
Berdasarkan data Litbang Kementerian Perhubungan diperkirakan ada 82 juta masyarakat melakukan mudik tahun ini, sebanyak 24 juta di antaranya menggunakan kendaraan mobil pribadi dan sekitar 17 juta menggunakan sepeda motor.
Tujuan utama mudik kebanyakan adalah jalur timur yakni ke arah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Jenderal bintang empat itu mengatakan pemerintah berupaya mengurangi pemudik menggunakan kendaraan pribadi dan sepeda motor, salah satunya lewat program mudik gratis.
Selain itu, tujuan utama program mudik gratis yang dilaksanakan ini adalah untuk membantu masyarakat yang ingin pulang ke kampung halaman.
Polri memberangkatkan 220 bus dengan penumpang 11.300 mengikuti program mudik gratis ini dengan tujuan Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur.
"Baru saja kami melepas mudik gratis tahap ketiga karena kita lakukan berturut-turut dari mulai dua hari lalu (Senin dan Selasa). Rata-rata mudik gratis ini diikuti saudara kita, ada yang PKL, tukang cukur, ada ASN, mahasiswa, buruh dan profesi lain," kata Sigit.
Dalam kesempatan itu pula, Sigit kembali mengimbau masyarakat yang mau mudik juga memanfaatkan moda transportasi umum lainnya seperti kereta api dan kapal laut. Hal ini dilakukan guna mengurangi beban jalan dan menghindari kemacetan.
Selain itu, Sigit juga meminta masyarakat yang mudik tetap menjaga protokol kesehatan (prokes), serta melengkapi vaksinasi hingga dosis III atau booster jika belum dilakukan.
Ia mengingatkan kecenderungan terjadinya lonjakan kasus COVID-19 setelah hari besar keagamaan dan tahun baru tidak terulang lagi dengan sama-sama mendisiplinkan diri menjaga protokol kesehatan.
"Positivity rate 0,58 di bawah 1. Angka harian 300-600 dan ini harus dipertahankan. Kita jaga mudik dengan aman namun sehat, juga pasca Idul Fitri angka COVID-19 bisa dikendalikan dan ini akan berdampak pertumbuhan ekonomi kita," kata Sigit.
"Karena diprediksi tahun ini (pemudik) melonjak setelah dua tahun mudik tidak dilakukan," kata Sigit dalam acara pelepasan mudik gratis Polri 2022 di Parkir Timur Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Jumat.
Berdasarkan data Litbang Kementerian Perhubungan diperkirakan ada 82 juta masyarakat melakukan mudik tahun ini, sebanyak 24 juta di antaranya menggunakan kendaraan mobil pribadi dan sekitar 17 juta menggunakan sepeda motor.
Tujuan utama mudik kebanyakan adalah jalur timur yakni ke arah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Jenderal bintang empat itu mengatakan pemerintah berupaya mengurangi pemudik menggunakan kendaraan pribadi dan sepeda motor, salah satunya lewat program mudik gratis.
Selain itu, tujuan utama program mudik gratis yang dilaksanakan ini adalah untuk membantu masyarakat yang ingin pulang ke kampung halaman.
Polri memberangkatkan 220 bus dengan penumpang 11.300 mengikuti program mudik gratis ini dengan tujuan Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur.
"Baru saja kami melepas mudik gratis tahap ketiga karena kita lakukan berturut-turut dari mulai dua hari lalu (Senin dan Selasa). Rata-rata mudik gratis ini diikuti saudara kita, ada yang PKL, tukang cukur, ada ASN, mahasiswa, buruh dan profesi lain," kata Sigit.
Dalam kesempatan itu pula, Sigit kembali mengimbau masyarakat yang mau mudik juga memanfaatkan moda transportasi umum lainnya seperti kereta api dan kapal laut. Hal ini dilakukan guna mengurangi beban jalan dan menghindari kemacetan.
Selain itu, Sigit juga meminta masyarakat yang mudik tetap menjaga protokol kesehatan (prokes), serta melengkapi vaksinasi hingga dosis III atau booster jika belum dilakukan.
Ia mengingatkan kecenderungan terjadinya lonjakan kasus COVID-19 setelah hari besar keagamaan dan tahun baru tidak terulang lagi dengan sama-sama mendisiplinkan diri menjaga protokol kesehatan.
"Positivity rate 0,58 di bawah 1. Angka harian 300-600 dan ini harus dipertahankan. Kita jaga mudik dengan aman namun sehat, juga pasca Idul Fitri angka COVID-19 bisa dikendalikan dan ini akan berdampak pertumbuhan ekonomi kita," kata Sigit.