Sampit (ANTARA) - Duka menyelimuti Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah dengan kabar wafatnya salah satu tokoh setempat yakni HM Taufiq Mukri yang pernah menjabat sebagai wakil bupati selama dua periode.
"Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Telah berpulang ke rahmatullah dengan Tenang Bapak Drs. HM. Taufiq Mukri, MM. Wakil bupati 2010-2020 pada pukul 02.45 WIB di RS Hermina Depok. Jenazah akan diterbangkan ke Sampit hari ini," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kotawaringin Timur Multazam mengabarkan, Minggu.
Taufiq Mukri meninggal karena sakit yang lama dideritanya. Namun kondisi kesehatan birokrat yang kemudian menjadi politisi itu semakin memburuk sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Kabar memburuknya kondisi kesehatan Taufiq Mukri diinformasikan politisi Partai Golkar Supriadi, yang merupakan pasangan Taufiq Mukri saat pemilu Kepala daerah Kotawaringin Timur pada 2020 lalu.
Melalui akun media sosialnya pada Sabtu (14/5) sore, Supriadi mengabarkan bahwa Taufiq Mukri sedang dirawat di ruang ICU RS Hermina Depok akibat serangan jantung dan dalam kondisi koma.
Kabar yang juga beredar melalui grup percakapan itu kemudian langsung mendapat respons masyarakat yang mendoakan agar Taufiq Mukri segera sembuh.
Namun Allah telah berkehendak. Taufiq Mukri mengembuskan nafas terakhirnya saat dalam penanganan medis di RS Hermina Depok pada pukul 02.45 WIB atau dini hari tadi.
Duka mendalam disampaikan berbagai lapisan masyarakat, khususnya melalui media sosial maupun aplikasi grup percakapan.
Masyarakat merasa sangat kehilangan sosok tokoh yang selama ini dikenal sebagai figur yang tenang, humoris dan mengayomi.
"Kami dan kita semua merasa sangat kehilangan. Beliau orang yang mempunyai dedikasi besar terhadap pembangunan daerah dan masyarakat. Kita doakan semoga almarhum Pak HM Taufiq Mukri husnul khatimah," kata Sekretaris Partai Golkar Kotawaringin Timur, Joni Abdi.
Baca juga: KNPI dorong peningkatan pelayanan administrasi kependudukan hingga ke pelosok
Taufiq Mukri lahir di Sampit pada 21 Desember 1952. Dia menikah dengan Fatmawati (almarhumah) dan dikaruniai empat orang anak.
Dia mengawali kariernya sebagai seorang calon pegawai negeri sipil (PNS) di lingkup Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah pada 1 Januari 1980 silam. Puncak karier yang didudukinya sebagai PNS adalah menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur pada 1 Februari 2008.
Taufiq kemudian terjun ke dunia politik dan berhasil duduk sebagai Wakil Bupati Kotawaringin Timur mendampingi Bupati H Supian Hadi. Mereka kompak berpasangan dan menjabat selama dua periode pada 2010 hingga 2020.
Pembawaannya yang tenang, santun dan humoris, membuat Taufiq selalu disenangi. Pria yang menapaki usia 70 tahun ini dikenal suka bercanda dan pandai berpantun sehingga kehadirannya selalu mampu mencairkan suasana.
Setahun terakhir kondisi kesehatan Taufiq mulai menurun. Dia menderita stroke dan sempat dirawat di RSUD dr Murjani Sampit dan dirujuk ke salah satu rumah sakit di Banjarmasin.
Setelah mulai pulih, Taufiq kemudian tinggal bersama putrinya di Jakarta hingga akhir hayatnya. Kini masyarakat Kotawaringin Timur kehilangan sosok Taufiq Mukri yang selalu hadir membawa tawa dan keceriaan bagi semua orang.
"Mohon ridha dan maaf atas segala kesalahan beliau selama ini. Kita doakan semoga beliau mendapat tempat yang layak di sisi Allah SWT," demikian Kepala Diskominfo Kotawaringin Timur, Multazam.
Baca juga: Pendirian Universitas Muhammadiyah Sampit capai 90 persen
Baca juga: Bupati Kotim setujui pejabatnya disiapkan jadi rektor Universitas Muhammadiyah Sampit
Baca juga: Bupati Kotim: Opini WTP kedelapan diraih berkat kekompakan
"Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Telah berpulang ke rahmatullah dengan Tenang Bapak Drs. HM. Taufiq Mukri, MM. Wakil bupati 2010-2020 pada pukul 02.45 WIB di RS Hermina Depok. Jenazah akan diterbangkan ke Sampit hari ini," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kotawaringin Timur Multazam mengabarkan, Minggu.
Taufiq Mukri meninggal karena sakit yang lama dideritanya. Namun kondisi kesehatan birokrat yang kemudian menjadi politisi itu semakin memburuk sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Kabar memburuknya kondisi kesehatan Taufiq Mukri diinformasikan politisi Partai Golkar Supriadi, yang merupakan pasangan Taufiq Mukri saat pemilu Kepala daerah Kotawaringin Timur pada 2020 lalu.
Melalui akun media sosialnya pada Sabtu (14/5) sore, Supriadi mengabarkan bahwa Taufiq Mukri sedang dirawat di ruang ICU RS Hermina Depok akibat serangan jantung dan dalam kondisi koma.
Kabar yang juga beredar melalui grup percakapan itu kemudian langsung mendapat respons masyarakat yang mendoakan agar Taufiq Mukri segera sembuh.
Namun Allah telah berkehendak. Taufiq Mukri mengembuskan nafas terakhirnya saat dalam penanganan medis di RS Hermina Depok pada pukul 02.45 WIB atau dini hari tadi.
Duka mendalam disampaikan berbagai lapisan masyarakat, khususnya melalui media sosial maupun aplikasi grup percakapan.
Masyarakat merasa sangat kehilangan sosok tokoh yang selama ini dikenal sebagai figur yang tenang, humoris dan mengayomi.
"Kami dan kita semua merasa sangat kehilangan. Beliau orang yang mempunyai dedikasi besar terhadap pembangunan daerah dan masyarakat. Kita doakan semoga almarhum Pak HM Taufiq Mukri husnul khatimah," kata Sekretaris Partai Golkar Kotawaringin Timur, Joni Abdi.
Baca juga: KNPI dorong peningkatan pelayanan administrasi kependudukan hingga ke pelosok
Taufiq Mukri lahir di Sampit pada 21 Desember 1952. Dia menikah dengan Fatmawati (almarhumah) dan dikaruniai empat orang anak.
Dia mengawali kariernya sebagai seorang calon pegawai negeri sipil (PNS) di lingkup Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah pada 1 Januari 1980 silam. Puncak karier yang didudukinya sebagai PNS adalah menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur pada 1 Februari 2008.
Taufiq kemudian terjun ke dunia politik dan berhasil duduk sebagai Wakil Bupati Kotawaringin Timur mendampingi Bupati H Supian Hadi. Mereka kompak berpasangan dan menjabat selama dua periode pada 2010 hingga 2020.
Pembawaannya yang tenang, santun dan humoris, membuat Taufiq selalu disenangi. Pria yang menapaki usia 70 tahun ini dikenal suka bercanda dan pandai berpantun sehingga kehadirannya selalu mampu mencairkan suasana.
Setahun terakhir kondisi kesehatan Taufiq mulai menurun. Dia menderita stroke dan sempat dirawat di RSUD dr Murjani Sampit dan dirujuk ke salah satu rumah sakit di Banjarmasin.
Setelah mulai pulih, Taufiq kemudian tinggal bersama putrinya di Jakarta hingga akhir hayatnya. Kini masyarakat Kotawaringin Timur kehilangan sosok Taufiq Mukri yang selalu hadir membawa tawa dan keceriaan bagi semua orang.
"Mohon ridha dan maaf atas segala kesalahan beliau selama ini. Kita doakan semoga beliau mendapat tempat yang layak di sisi Allah SWT," demikian Kepala Diskominfo Kotawaringin Timur, Multazam.
Baca juga: Pendirian Universitas Muhammadiyah Sampit capai 90 persen
Baca juga: Bupati Kotim setujui pejabatnya disiapkan jadi rektor Universitas Muhammadiyah Sampit
Baca juga: Bupati Kotim: Opini WTP kedelapan diraih berkat kekompakan