Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah membuka Unit Pelayanan Kas Dinas Perhubungan setempat yang diharapkan dapat membantu upaya mendongkrak pendapatan asli daerah atau PAD, khususnya melalui retribusi pengujian kendaraan bermotor atau KIR.
"Ini adalah hasil kesepakatan kerjasama antara pemerintah daerah dengan Bank Kalteng. Kita mendapat respons yang sangat baik dari Bank Kalteng sehingga mereka mau membuka unit. Harapannya, retribusi daerah lebih meningkat," kata Wakil Bupati Kotawaringin Timur, Muhammad Taufiq Mukri saat meresmikan Unit Pelayanan Kas Dinas Perhubungan di Sampit, Rabu.
Pembukaan Unit Pelayanan Kas Dinas Perhubungan Kotawaringin Timur ini bekerjasama dengan Bank Kalteng. Bank milik pemerintah daerah di Kalteng ini menempatkan karyawan mereka untuk melayani pembayaran retribusi pengujian kendaraan bermotor sehingga warga tidak usah jauh-jauh menyetor ke bank.
Menurut Taufiq, dengan adanya kantor Unit Pelayanan Kas Kantor Dinas Perhubungan Kotawaringin Timur ini, maka penerimaan retribusi pengujian kendaraan bermotor akan langsung masuk ke rekening kas umum daerah Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur.
Ini dinilai dapat terkelola juga tercatat dengan baik serta meningkatkan kontribusi terhadap pendapatan asli daerah sebagai salah satu sumber Anggaran Pedapatan Belanja Daerah. Lebih jauh, nantinya jenis penerimaan retribusi lainnya juga secara bertahap akan dilakukan pengembangan.
"Untuk memaksimalkan bidang ini, kita juga masih harus melengkapi peralatan pemeriksaan kendaraan serta penambahan daya listrik yang diperlukan. Bank Kalteng diharapkan juga bisa bekerjasama dalam pengadaan genset itu," harap Taufiq.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan Kotawaringin Timur, Sutaman mengatakan, Unit Pelayanan Kas tersebut akan mempermudah tugas dalam pelayanan uji kendaraan bermotor. Selama ini petugas juga harus mengumpulkan retribusi yang diterima dari masyarakat, kemudian disetorkan ke bank secara manual sehingga cukup menyita waktu dan tenaga.
Ini juga sebagai salah satu upaya mencegah kebocoran pendapatan. Sutaman mengaku bersyukur karena retribusi dari bidang ini masih berjalan meski mengalami sedikit penurunan.
"Target sudah tercapai lebih dari 97 persen. Tercapai sekitar Rp1 miliar. Saat ini terkendala pandemi COVID-19 dan peralatan rusak sekitar dua bulan. Antusias masyarakat tinggi. Sehari 60 sampai 70 mobil. Mudah-mudahan nanti bisa sampai 100 mobil. Keterbatasan kapasitas daya listrik memang masih menjadi kendala sehingga harus mengandalkan genset," ujar Sutaman.
Direktur Umum dan Keuangan Bank Kalteng, Ahmad Selanorwanda mengatakan, pembukaan Unit Pelayanan Kas Dinas Perhubungan Kotawaringin Timur ini merupakan upaya untuk meningkatkan potensi pendapatan daerah melalui pelayanan pengujian kendaraan bermotor.
"Kerjasama ini menjadi komitmen Bank Kalteng untuk selalu meningkatkan kualitas layanannya dalam rangka membantu pemerintah daerah sebagai pemerintah otonom yang sepenuhnya mengelola keuangan daerah," kata Selanorwanda.
Baca juga: Bupati Kotim ajak masyarakat cegah pernikahan dini
Selanorwanda menjelaskan, Bank Kalteng adalah bank yang dimiliki oleh seluruh pemerintah provinsi, kabupaten dan kota di Kalimantan Tengah. Bank milik pemerintah daerah ini harus membantu pemerintah daerah dalam mengelola keuangannya dengan taat kepada aturan yang berlaku.
Dalam hal inilah Bank Kalteng mengambil peran dalam mengaktivasikan keuangan, pembuatan pelaporan dan lainnya. Bank Kalteng adalah unit bisnis maka dikelola untuk memperoleh keuntungan yang nantinya juga menjadi pendapatan asli daerah (PAD) seluruh kabupaten dan kota selaku pemegang saham yang nantinya digunakan untuk membiayai pembangunan di tahun berikutnya.
Bank Kalteng menjadi institusi yang menghasilkan PAD cukup besar dan signifikan untuk membantu keuangan daerah dan dana pembangunan
Menurut Selanorwanda, sampai saat ini setiap tahun daerah ini mendapatkan Rp8 miliar dari Bank Kalteng dalam bentuk dividen atau pembagian laba dan beberapa miliar dalam bentuk bunga deposito.
Kerjasama yang lain adalah dalam rangka pemerintah daerah mengoptimalkan pendapatan daerah berbagai sumber seperti retribusi parkir dan lainnya.
Saat ini dengan penggunaan teknologi yang semakin baik, sejak September 2019 lalu Bank Kalteng telah menggunakan teknologi sistem informasi yang baru.
"Kalau dulu 'integrated banking system', sedangkan sekarang kita menggunakan Olip 724 atau 'online integrated banking system' 7 hari 24 jam. Artinya selama 7 hari 24 jam itu sistem informasi kami terus hidup untuk meningkatkan kualitas operasional dan kualitas pelayanan kepada seluruh masyarakat, termasuk juga dalam hal ini adalah pemerintah daerah," demikian Selanorwanda.
Baca juga: Sektor ini penyumbang pajak terbesar di masa pandemi COVID-19
Baca juga: Seorang bos BBM di Sampit jadi tersangka pengemplang pajak