Pulang Pisau (ANTARA) - Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah Slamet Untung Rianto melalui Kepala Bidang Peternakan Ibrahim mengatakan saat ini tidak ditemukan adanya hewan ternak di kabupaten setempat yang terindikasi terkena wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
“Meski penyakit ternak ini marak di sejumlah daerah di Indonesia, namun untuk Kabupaten Pulang Pisau masih nihil,” kata Ibrahim di Pulang Pisau, Selasa.
Dikatakan Ibrahim, PMK adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan sangat menular pada hewan. Ada beberapa jenis gejala jika hewan tersebut terserang PMK seperti demam, blister di mulut dan kaki hewan ternak, dan air liur kental.
Penyakit ini tidak hanya menyerang pada hewan ternak sapi saja, tetapi bisa dialami hewan lainnya yakni unta, kambing, domba, rusa, dan babi.
Menurut Ibrahim, PMK ini bisa menyebabkan terjadi peradangan dan pembengkakan pada kuku ternak. Apabila dibiarkan terus menerus tanpa ada penanganan bisa menyebabkan rasa sakit pada hewan ternak dan peradangan bisa membuat kaki ternak menjadi lumpuh.
“Akibat rasa sakit itu, hewan ternak kehilangan nafsu makan. Jika terus dibiarkan dapat menyebabkan kematian hewan ternak,” papar Ibrahim.
Ibrahim mengungkapkan para peternak sapi harus melakukan upaya pencegahan agar tidak terserang PMK yaitu dengan selalu menjaga kebersihan kandang dan lingkungan sekitarnya.
Baca juga: Pulang Pisau ambil bagian senam SICITA pecahkan rekor MURI
Cara yang harus dilakukan adalah rajin melakukan penyemprotan kandang dengan menggunakan disinfektan. Tujuan dari penyemprotan ini agar kondisi kandang tetap terjaga kebersihannya dari virus maupun bakteri yang mengganggu kesehatan hewan ternak.
Menurutnya, apabila kandang atau tempat tinggal ternak dalam keadaan bersih, maka dapat dipastikan kesehatan hewan ternak bisa tetap terjaga.
Peternak harus selalu membersihkan lantai kandang dan membiasakan jangan sampai kotoran hewan menumpuk berlebihan dan lengket pada celah-celah kuku yang bisa menyebabkan terjadi peradangan dan pembengkakan.
“Menjaga kebersihan pada kandang bisa mengurangi dan mencegah resiko penyebaran PMK pada ternak,” ucapnya.
Terkait dengan rencana kegiatan Pemantauan Daerah Sebar Hama Penyakit Hewan Karantina (PDS HPHK) yang dilaksanakan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangka Raya di kabupaten setempat, Ibrahim mengatakan masih menunggu instruksi lebih lanjut.
Kegiatan pemantauan HPHK ini berdasarkan surat terakhir yang diterima mengalami penundaan. Rencananya pengambilan sampel hewan peka PMK ini dilakukan di Kabupaten Pulang Pisau, Kapuas, Gunung Mas, Seruyan, dan Lamandau.
Baca juga: Seorang IRT di Pulpis ditemukan tewas gantung diri
Baca juga: Delapan petahana tumbang di pilkades serentak Pulpis
Baca juga: Sekda Pulang Pisau ingatkan ASN dan TKHL tingkatkan kinerja
“Meski penyakit ternak ini marak di sejumlah daerah di Indonesia, namun untuk Kabupaten Pulang Pisau masih nihil,” kata Ibrahim di Pulang Pisau, Selasa.
Dikatakan Ibrahim, PMK adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan sangat menular pada hewan. Ada beberapa jenis gejala jika hewan tersebut terserang PMK seperti demam, blister di mulut dan kaki hewan ternak, dan air liur kental.
Penyakit ini tidak hanya menyerang pada hewan ternak sapi saja, tetapi bisa dialami hewan lainnya yakni unta, kambing, domba, rusa, dan babi.
Menurut Ibrahim, PMK ini bisa menyebabkan terjadi peradangan dan pembengkakan pada kuku ternak. Apabila dibiarkan terus menerus tanpa ada penanganan bisa menyebabkan rasa sakit pada hewan ternak dan peradangan bisa membuat kaki ternak menjadi lumpuh.
“Akibat rasa sakit itu, hewan ternak kehilangan nafsu makan. Jika terus dibiarkan dapat menyebabkan kematian hewan ternak,” papar Ibrahim.
Ibrahim mengungkapkan para peternak sapi harus melakukan upaya pencegahan agar tidak terserang PMK yaitu dengan selalu menjaga kebersihan kandang dan lingkungan sekitarnya.
Baca juga: Pulang Pisau ambil bagian senam SICITA pecahkan rekor MURI
Cara yang harus dilakukan adalah rajin melakukan penyemprotan kandang dengan menggunakan disinfektan. Tujuan dari penyemprotan ini agar kondisi kandang tetap terjaga kebersihannya dari virus maupun bakteri yang mengganggu kesehatan hewan ternak.
Menurutnya, apabila kandang atau tempat tinggal ternak dalam keadaan bersih, maka dapat dipastikan kesehatan hewan ternak bisa tetap terjaga.
Peternak harus selalu membersihkan lantai kandang dan membiasakan jangan sampai kotoran hewan menumpuk berlebihan dan lengket pada celah-celah kuku yang bisa menyebabkan terjadi peradangan dan pembengkakan.
“Menjaga kebersihan pada kandang bisa mengurangi dan mencegah resiko penyebaran PMK pada ternak,” ucapnya.
Terkait dengan rencana kegiatan Pemantauan Daerah Sebar Hama Penyakit Hewan Karantina (PDS HPHK) yang dilaksanakan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangka Raya di kabupaten setempat, Ibrahim mengatakan masih menunggu instruksi lebih lanjut.
Kegiatan pemantauan HPHK ini berdasarkan surat terakhir yang diterima mengalami penundaan. Rencananya pengambilan sampel hewan peka PMK ini dilakukan di Kabupaten Pulang Pisau, Kapuas, Gunung Mas, Seruyan, dan Lamandau.
Baca juga: Seorang IRT di Pulpis ditemukan tewas gantung diri
Baca juga: Delapan petahana tumbang di pilkades serentak Pulpis
Baca juga: Sekda Pulang Pisau ingatkan ASN dan TKHL tingkatkan kinerja