Sampit (ANTARA) - Seorang perempuan bernama Nur Asyiqin (68) yang merupakan pemilik Losmen Nurwanti di Jalan Muchran Ali Kelurahan Baamang Tengah Kecamatan Baamang, Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah ditemukan tak bernyawa di losmennya, diduga menjadi korban pembunuhan.
"Kami belum bisa memastikan penyebabnya karena kami masih menunggu hasil pemeriksaan medis," kata Kapolres AKBP Sarpani saat di lokasi kejadian, Sabtu malam.
Nur Asyiqin yang dalam kesehariannya akrab dipanggil dengan nama Hj Baenah itu tinggal sendiri di losmennya. Sesekali kerabatnya mengunjunginya di losmen kayu berlantai dua tersebut.
Belum diketahui persis kapan peristiwa nahas tersebut terjadi. Informasinya, ada tetangga yang sempat mendengar suara teriakan sekitar pukul 19.00 WIB, namun ketika diperiksa di luar tidak terlihat terjadi apa-apa.
Ada dugaan suara tersebut merupakan teriakan korban yang meminta tolong. Menurut warga, tidak terlihat luka. Hal itulah yang memunculkan dugaan korban meninggal karena pukulan atau cekikan.
Peristiwa tragis ini baru diketahui sekitar pukul 20.30 WIB. Saat itu ada kerabat korban yang datang berkunjung. Alangkah kagetnya ketika yang didapati justru korban yang sudah dalam kondisi meninggal dunia.
Jenazah korban langsung dibawa ke RSUD dr Murjani Sampit untuk diperiksa. Sementara itu, penyidik langsung melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi kejadian.
Baca juga: Puluhan pelaku usaha siap semarakkan Bazar UMKM Harati
Jika ini memang merupakan kasus pembunuhan, Sarpani menegaskan pihaknya akan mengusutnya hingga tuntas. Pelakunya harus dikejar
"Kejadian ini masih kami dalami. Mudah-mudahan bisa segera kita ungkap dan proses sesuai ketentuan yang berlaku," tegas Sarpani.
Sementara itu, meninggalnya Baenah alias Nur Asyiqin membuat gempar warga setempat. Mereka tidak menyangka perempuan baik hati itu akan meninggalkan mereka dengan cara yang sangat tragis.
"Orangnya sangat baik. Biasanya kalau beliau lewat dan kebetulan saya ada di rumah, pasti mampir untuk ngobrol meski sebentar. Kalau kita ada acara, beliau juga ringan tangan untuk membantu. Kami sangat sedih," demikian salah seorang tetangga korban.
Baca juga: Satu kelas panahan Porkab Kotim tidak dipertandingkan akibat kendala ini
Baca juga: Kadin Kotim umumkan secara terbuka Musda VII
Baca juga: Keluarga miskin di Kotim akan kebagian bantuan STB
"Kami belum bisa memastikan penyebabnya karena kami masih menunggu hasil pemeriksaan medis," kata Kapolres AKBP Sarpani saat di lokasi kejadian, Sabtu malam.
Nur Asyiqin yang dalam kesehariannya akrab dipanggil dengan nama Hj Baenah itu tinggal sendiri di losmennya. Sesekali kerabatnya mengunjunginya di losmen kayu berlantai dua tersebut.
Belum diketahui persis kapan peristiwa nahas tersebut terjadi. Informasinya, ada tetangga yang sempat mendengar suara teriakan sekitar pukul 19.00 WIB, namun ketika diperiksa di luar tidak terlihat terjadi apa-apa.
Ada dugaan suara tersebut merupakan teriakan korban yang meminta tolong. Menurut warga, tidak terlihat luka. Hal itulah yang memunculkan dugaan korban meninggal karena pukulan atau cekikan.
Peristiwa tragis ini baru diketahui sekitar pukul 20.30 WIB. Saat itu ada kerabat korban yang datang berkunjung. Alangkah kagetnya ketika yang didapati justru korban yang sudah dalam kondisi meninggal dunia.
Jenazah korban langsung dibawa ke RSUD dr Murjani Sampit untuk diperiksa. Sementara itu, penyidik langsung melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi kejadian.
Baca juga: Puluhan pelaku usaha siap semarakkan Bazar UMKM Harati
Jika ini memang merupakan kasus pembunuhan, Sarpani menegaskan pihaknya akan mengusutnya hingga tuntas. Pelakunya harus dikejar
"Kejadian ini masih kami dalami. Mudah-mudahan bisa segera kita ungkap dan proses sesuai ketentuan yang berlaku," tegas Sarpani.
Sementara itu, meninggalnya Baenah alias Nur Asyiqin membuat gempar warga setempat. Mereka tidak menyangka perempuan baik hati itu akan meninggalkan mereka dengan cara yang sangat tragis.
"Orangnya sangat baik. Biasanya kalau beliau lewat dan kebetulan saya ada di rumah, pasti mampir untuk ngobrol meski sebentar. Kalau kita ada acara, beliau juga ringan tangan untuk membantu. Kami sangat sedih," demikian salah seorang tetangga korban.
Baca juga: Satu kelas panahan Porkab Kotim tidak dipertandingkan akibat kendala ini
Baca juga: Kadin Kotim umumkan secara terbuka Musda VII
Baca juga: Keluarga miskin di Kotim akan kebagian bantuan STB