Hanung Bramantyo tidak ingin mematok target penonton 'Gatotkaca'

Selasa, 7 Juni 2022 14:13 WIB

Jakarta (ANTARA) - Setelah tertunda selama 2 tahun karena pandemi COVID-19, film garapan sutradara Hanung Bramantyo "Satria Dewa: Gatotkaca" akhirnya akan segera tayang pada 9 Juni mendatang.

Kendati demikian, Hanung mengaku tak mau mematok target penonton dari film tersebut. Namun, dilihat dari tiket pre-sale yang terjual habis di beberapa daerah, Hanung berharap itu adalah sebuah pertanda baik untuk "Satria Dewa: Gatotkaca".

"Melihat kondisi pre-sale tiket yang ternyata disambut, pertanda baik ya. Tapi saya nggak berani optimis. Takut," ujar Hanung kepada ANTARA, Senin (6/6).

Baca juga: Omar Daniel mengaku gugup tampil di 'Satria Dewa: Gatotkaca'

Namun, Hanung berharap industri film Indonesia bisa sukses layaknya film "KKN di Desa Penari". Dengan demikian, industri film Tanah Air pun akan lebih hidup.

"Inshaa Allah seperti KKN. Semua film Indonesia pasti pengin ya seperti KKN. Kalau bisa setiap bulan ada 4 juta, 8 juta gitu. Jadi hidup lah industrinya," kata Hanung.

Dalam film "Satria Dewa: Gatotkaca", Hanung mencoba ingin mengubah stereotip yang ada di masyarakat. Dia pun menjadikan film ini berkonsep Yin dan Yang, dimana di dalam hitam ada putih.

"Jadi kita pakai konsep Yin Yang. Di dalam hitam ada putih, di dalam putih ada hitam. Di dunia nyata kan juga seperti itu. Yang kita lihat kok kayaknya baik, tapi kok ternyata begitu ya. Ya begitulah, orang tahu semuanya. Itu yang mendasari keinginan saya. Jadi buat apa kita masih harus stereotip?" jelas Hanung.

"Kostum Fedi juga tampil warna putih. Karena saya ingin membalik stereotip itu. Putih identik dengan suci, hitam identik dengan gelap. Kasihan dong orang kulit hitam selalu dianggap sebagai orang yang jahat. Padahal nggak," sambungnya.

Tak hanya ingin mencoba untuk mengubah stereotip yang ada di tengah masyarakat, Hanung pun berharap agar masyarakat khususnya anak muda kembali menyukai tokoh-tokoh wayang atau kisah superhero dalam negeri yang selama ini dianggap kampungan. Dengan demikian, industri pewayangan di Indonesia pun dapat kembali naik dan hidup.

"Saya berharap semua pelaku-pelaku wayang di Jogja, Surabaya, semua tokoh Cepot dan lain-lain yang dianggap sebagai tokoh kampungan, ini bisa naik. Kita berdoa banget ini bisa berhasil di masyarakat," tutupnya.

Baca juga: Awasi PSBB, polisi ini diterjunkan berkostum Gatotkaca

Baca juga: Kenalkan tokoh pewayangan lewat 'Battle of Satria Dewa' ke ranah e-sport

Baca juga: Perpaduan berbagai beladiri dari Cecep Arif pada 'Gatotkaca'

Pewarta : Lifia Mawaddah Putri
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Hanung Bramantyo ceritakan sulitnya garap film 'Catatan Si Boy'

22 June 2023 17:40 Wib, 2023

Tingkatkan kapasitas UKM, Indonesia dapat hibah 5,5 juta dolar dari Korsel

28 February 2023 13:48 Wib, 2023

Hanung Bramantyo: Jurnalis harus miliki sifat kritis

23 December 2022 22:28 Wib, 2022

Ini alasan Hanung Bramantyo pilih jadi produser di film 'Just Mom'

21 January 2022 13:54 Wib, 2022

Zaskia Adya Mecca sambut kelahiran anak kelima

03 July 2020 10:14 Wib, 2020
Terpopuler

Sebanyak 7.200 personel gabungan siap amankan pilkada di Kalteng

Kabar Daerah - 25 November 2024 17:13 Wib

West Ham tekuk tuan rumah Newcastle

Olahraga - 26 November 2024 15:56 Wib

Usai mencoblos di TPS, begini harapan peserta Pilkada Kapuas

Kabar Daerah - 27 November 2024 16:12 Wib

Dishub Kobar periksa kelaikan angkutan umum jelang Natal dan Tahun Baru

Kabar Daerah - 28 November 2024 7:46 Wib

Kylian Mbappe alami krisis kepercayaan diri

Olahraga - 28 November 2024 20:13 Wib