Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah mengalokasikan anggaran Rp1 miliar untuk membantu mahasiswa agar bisa tetap melanjutkan kuliah di tengah masih lesunya ekonomi imbas pandemi COVID-19.
"Kita sudah membantu Rp1 miliar untuk mahasiswa untuk biaya kuliah karena banyak sekali warga kita yang putus atau terminal, sehingga tidak lulus S1 hanya karena dampak pandemi COVID-19 dan tidak punya uang," kata Bupati Halikinnor di Sampit, Sabtu.
Bantuan tersebut sudah dianggarkan dalam APBD kabupaten. Beasiswa ini sebagai wujud komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan sumber daya manusia generasi penerus di daerah ini.
Dia mengakui, kewenangan pemerintah kabupaten dalam bidang pendidikan hanya pada jenjang PAUD hingga SMP, sedangkan jenjang SMA dan perguruan tinggi menjadi kewajiban pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.
Namun, pemerintah daerah merasa tetap perlu bertanggung jawab membantu generasi penerus daerah ini yang ingin menuntut ilmu lebih tinggi. Sudah sewajarnya pemerintah daerah membantu, terlebih jika mahasiswa tersebut berprestasi dan memang dari keluarga kurang mampu.
Baca juga: Legislator ingatkan Pemkab Kotim jangan menunda-nunda pembangunan
Halikinnor menyebut, pandemi yang juga melanda daerah ini sejak Maret 2020 lalu sangat berdampak terhadap perekonomian masyarakat. Kondisi ini diperkirakan juga berdampak terhadap kemampuan orangtua membiayai pendidikan anaknya.
Untuk itulah pemerintah daerah berupaya membantu meringankan beban masyarakat. Harapannya agar putra dan putri di daerah ini tidak sampai putus kuliah.
Melalui anggaran tersebut, alokasi beasiswa yang diberikan lebih besar dari jumlah yang disalurkan selama ini. Pemerintah daerah ingin agar mahasiswa penerima beasiswa bisa benar-benar fokus kuliah meraih prestasi tanpa mencemaskan biaya karena semua bisa tertangani melalui beasiswa dari pemerintah daerah.
"Ini sudah kita bantu setiap orang Rp10 juta karena bantuan beasiswa Gerbang Mentaya selama ini hanya Rp1 juta lebih. Kalau sekarang Rp10 juta maka itu cukup sehingga orang tua tinggal menyiapkan biaya untuk makan dan kebutuhan lainnya, sementara untuk kuliah semua bisa dibiayai dari bantuan itu," demikian Halikinnor.
Baca juga: Ketua DPRD Kotim apresiasi Polres bantu pendidikan usia dini
Baca juga: All Star Palangka Raya juara Piala Agustiar Sabran di Sampit
Baca juga: DPRD Kotim optimalkan reses serap aspirasi masyarakat
"Kita sudah membantu Rp1 miliar untuk mahasiswa untuk biaya kuliah karena banyak sekali warga kita yang putus atau terminal, sehingga tidak lulus S1 hanya karena dampak pandemi COVID-19 dan tidak punya uang," kata Bupati Halikinnor di Sampit, Sabtu.
Bantuan tersebut sudah dianggarkan dalam APBD kabupaten. Beasiswa ini sebagai wujud komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan sumber daya manusia generasi penerus di daerah ini.
Dia mengakui, kewenangan pemerintah kabupaten dalam bidang pendidikan hanya pada jenjang PAUD hingga SMP, sedangkan jenjang SMA dan perguruan tinggi menjadi kewajiban pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.
Namun, pemerintah daerah merasa tetap perlu bertanggung jawab membantu generasi penerus daerah ini yang ingin menuntut ilmu lebih tinggi. Sudah sewajarnya pemerintah daerah membantu, terlebih jika mahasiswa tersebut berprestasi dan memang dari keluarga kurang mampu.
Baca juga: Legislator ingatkan Pemkab Kotim jangan menunda-nunda pembangunan
Halikinnor menyebut, pandemi yang juga melanda daerah ini sejak Maret 2020 lalu sangat berdampak terhadap perekonomian masyarakat. Kondisi ini diperkirakan juga berdampak terhadap kemampuan orangtua membiayai pendidikan anaknya.
Untuk itulah pemerintah daerah berupaya membantu meringankan beban masyarakat. Harapannya agar putra dan putri di daerah ini tidak sampai putus kuliah.
Melalui anggaran tersebut, alokasi beasiswa yang diberikan lebih besar dari jumlah yang disalurkan selama ini. Pemerintah daerah ingin agar mahasiswa penerima beasiswa bisa benar-benar fokus kuliah meraih prestasi tanpa mencemaskan biaya karena semua bisa tertangani melalui beasiswa dari pemerintah daerah.
"Ini sudah kita bantu setiap orang Rp10 juta karena bantuan beasiswa Gerbang Mentaya selama ini hanya Rp1 juta lebih. Kalau sekarang Rp10 juta maka itu cukup sehingga orang tua tinggal menyiapkan biaya untuk makan dan kebutuhan lainnya, sementara untuk kuliah semua bisa dibiayai dari bantuan itu," demikian Halikinnor.
Baca juga: Ketua DPRD Kotim apresiasi Polres bantu pendidikan usia dini
Baca juga: All Star Palangka Raya juara Piala Agustiar Sabran di Sampit
Baca juga: DPRD Kotim optimalkan reses serap aspirasi masyarakat