Banyak warga alami gangguan mata karena keseringan pakai gawai

Selasa, 19 Juli 2022 12:31 WIB

Melbourne (ANTARA) - Kebanyakan warga Australia mengalami setidaknya satu masalah pada mata mereka akibat terlalu sering menatap layar gawai, menurut Indeks Penglihatan 2022.

Satu dari tiga penduduk negara itu mengaku menghabiskan terlalu banyak waktu dengan gawai selama pandemi.

Meskipun penguncian COVID-19 memperlambat penyebaran virus di seluruh Australia, kebijakan itu telah melipatduakan waktu yang dihabiskan untuk menatap layar gawai.

Indeks Penglihatan 2022 menunjukkan bahwa mayoritas responden mengaku menghabiskan waktu hingga delapan jam per hari di depan layar gawai mereka atau menonton televisi.

Alhasil, jumlah warga Australia yang mengalami masalah kesehatan mata meningkat.

Baca juga: Memilih warna lensa kontak dengan teknologi AR

Mata kering, gatal, tampak titik-titik dalam penglihatan dan kesulitan melihat jauh merupakan gangguan mata paling umum yang meningkat secara signifikan di Australia pada tahun ini dibandingkan pada 2020.

Responden yang mengalami miopi (rabun jauh) meningkat dari 30 persen menjadi 40 persen. Fakta itu mendorong perkiraan bahwa lebih dari 50 persen populasi global akan mengalami rabun jauh pada 2050.

Dokter mata dan kepala medis Optometry Australia Luke Arundel mengatakan bahwa indeks itu telah mengungkapkan beberapa tren yang meresahkan setelah terjadi perubahan gaya hidup masyarakat karena pandemi.

"Hampir sepertiga (31 persen) responden mengatakan kesehatan matanya telah terdampak negatif oleh pandemi COVID-19 yang meningkatkan waktu mereka di depan layar gawai," kata Arundel.

"Meningkatnya waktu di depan layar gawai memiliki implikasi pada mata, gejala mata lelah, nyeri, tegang, dan kering, dan sakit kepala menjadi sering dilaporkan," ujarnya.

Indeks itu juga menunjukkan bahwa 27 persen warga Australia harus menyipitkan mata untuk melihat rambu jalan dengan jelas pada malam hari, dan hal itu menimbulkan peningkatan risiko bagi masyarakat.

Walaupun masalah kesehatan mata meningkat, lebih dari satu dari 10 orang tidak pernah melakukan pemeriksaan mata dan 29 persen bersikeras bahwa penglihatan mereka tidak bermasalah.

Namun, lebih dari satu dari empat orang atau 25 persen menolak pergi ke dokter mata karena mereka yakin biayanya terlalu mahal, sementara 15 persen lainnya takut akan hasil pemeriksaan.

"Data tersebut memberi tahu kita bahwa sekelompok warga Australia, terutama yang masih muda, menolak pergi ke dokter mata untuk alasan yang salah," ucap Arundel.

Sumber: OANA-AAP

Baca juga: Awas! Merokok bisa sebabkan masalah kesehatan mata

Baca juga: Bekerja selama dua jam depan layar dapat pengaruhi kesehatan mata

Baca juga: Awas gangguan sindrom mata akibat terlalu lama menatap layar

Pewarta : Yuni Arisandy Sinaga
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Anthony Davis alami cedera mata saat Lakers menang atas Raptors

21 jam lalu

Rutin konsumsi pistachio bantu tingkatkan kesehatan mata

28 October 2024 17:58 Wib

Makanan sehat untuk mata tidak hanya wortel

16 October 2024 17:54 Wib

Cendera mata PON diminati pengunjung pada pameran UMKM

18 September 2024 6:12 Wib

Polisi tangkap tersangka ilegal akses akun mata uang kripto

30 August 2024 12:47 Wib
Terpopuler

DPMD Kapuas dukung simpul layanan pemetaan partisipatif

Kabar Daerah - 06 November 2024 19:21 Wib

Tinjau TPA, DPRD Kotim dapati kekurangan sarpras jadi kendala

DPRD Kotawaringin Timur - 08 November 2024 6:30 Wib

Hendra-Budiman perkuat tim kemenangan hadapi Pilkada 2024

Kabar Daerah - 10 November 2024 16:37 Wib

Liverpool perlebar jarak dengan City di klasemen Liga Inggris

Olahraga - 11 November 2024 19:55 Wib

Pemkab Bartim bantu atasi masalah pelaku UMKM di Kecamatan Awang

Kabar Daerah - 14 jam lalu