Bekerja selama dua jam depan layar dapat pengaruhi kesehatan mata

Kamis, 16 Desember 2021 11:26 WIB

Jakarta (ANTARA) - Di era serba digital dan tuntutan bekerja serta belajar dari rumah selama panemi COVID-19 membuat banyak orang tak dapat dipisahkan dengan smartphone, komputer, laptop, tablet, dan perangkat digital lainnya.

Dalam siaran pers HOYA Lens Indonesia pada Kamis disebutkan bahwa menurut penelitian, rata-rata orang menghabiskan total delapan hingga 10 jam di depan perangkat digital setiap hari.

Hal tersebut dapat menyebabkan gejala ketegangan pada mata, mata iritasi, penglihatan kabur, hingga sakit kepala. Gejala tersebut bahkan bisa muncul setelah Anda hanya dua jam terus menerus memandang layar perangkat digital.

Baca juga: Dokter sarankan periksa mata bagi yang terdiagnosis diabetes

Kondisi makin buruk bila Anda gonta-ganti perangkat digital, dari laptop ke smartphone misalnya. Mata Anda akan mengalami kelelahan dan ketegangan karena tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk bersantai.

"Hoya Vision Care menawarkan solusi yaitu Lensa Digital Sync III, yang disesuaikan secara individual yang unik dan untuk kebutuhan spesifik. Lensa ni dapat membantu meredakan ketegangan mata akibat terlalu lama terpapar cahaya dari layar perangkat digital," kata Nihla Azkiya, Marketing Manager PT HOYA Lens Indonesia.

Ada tiga varian ukuran penunjang akomodasi (power boost) sebagai upaya mengurangi gejala mata lelah. Mengunggulkan lapisan pelindung yang kuat dan tidak mudah tergores, lensa diklaim memiliki umur lebih panjang.

"Selain itu, ketahanan lapisan lensa memberikan performa stabil, penglihatan tajam dan alami sepanjang hari," kata Nihla.

Nihla juga menambahkan, bahwa seperti pada lensa Hoya lainnya, lensa digital Sync III dilengkapi dengan proteksi lapisan HVLL (Hi-Vision Long Life) dengan fitur lima kali lebih kuat dan tahan gores dibandingkan lapisan lensa standar.

Sebagai sebuah terobosan dibandingkan lensa digital yang sejenis, Sync III hadir dengan lebih dari satu teknologi dan lensa ini menerapkan profil penglihatan masing-masing individu agar lensa lebih sesuai dengan kebutuhan penglihatan unik para pengguna.

Dengan teknologi yang digunakan Lensa Sync III, berbagai gejala ketegangan pada mata dapat berkurang hingga 84 persen menggunakan Lensa Digital Sync III.

Lensa Digital Sync III telah diluncurkan di Indonesia pada November 2021.

Perawatan lensa sangat mudah, sama halnya dengan perawatan lensa lainnya. Basahi lensa sebelum mengusapnya dengan lap khusus kacamata atau tissue lembut dan meletakkan pada tempat kacamata agar tidak mudah tergores maupun terbentur.

Baca juga: 'Cuci mata' dengan tanaman bantu penglihatan nyaman selama WFH

Baca juga: Seberapa rutin kita harus periksa ke dokter mata?

Baca juga: Bolehkah obat tetes mata digunakan saat berpuasa?

Pewarta : Ida Nurcahyani
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Tim Kementerian Kesehatan RI visitasi pembukaan Fakultas Kedokteran Gigi UMPR

13 jam lalu

Kondisi kesehatan kronis turunkan fungsi ginjal

20 December 2024 11:12 Wib

PPNI Kotim diharap jadi pelopor perubahan positif bidang kesehatan

19 December 2024 22:23 Wib

Ratusan pelajar di Kapuas diberi pamahaman kesehatan jiwa dan bahaya napza

19 December 2024 7:24 Wib

Manfaat jalan 7.000 langkah setiap hari bagi kesehatan mental

18 December 2024 9:34 Wib
Terpopuler

Disarpustaka Kapuas sambut siswa SD Islam Azza dalam kegiatan literasi

Kabar Daerah - 17 December 2024 10:52 Wib

Waket DPRD Bartim jadi dewan pakar Pemuda Katolik Pusat

Kabar Daerah - 18 December 2024 12:17 Wib

Menjadi produktif bisa bantu bertahan dalam menghadapi masalah

Lifestyle - 20 December 2024 11:15 Wib

Kia akan perbanyak hybrid dengan harga lebih rendah

Lifestyle - 6 jam lalu

DPRD Palangka Raya sepakat bahas raperda Penyelenggaraan Ketenagakerjaan

Kabar Daerah - 17 December 2024 11:56 Wib