Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Halikinnor rencananya bertemu Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk menyampaikan usulan beberapa program penting di daerah ini yang diharapkan didukung Kementerian Perhubungan.
"Besok pagi (Selasa) Menhub menerima saya bersama Bupati Kutai Kartanegara. Saya mau langsung ketemu Pak Menteri Perhubungan untuk menyampaikan usulan terkait tol sungai dan perpanjangan bandara," kata Halikinnor di Sampit, Senin.
Berdasarkan data, Kamis (2/9/2021) lalu Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur menggandeng PT Kawan Selaras Sejahtera untuk mewujudkan program tol sungai dengan mengeruk alur baru di Sungai Mentaya yang diperkirakan menghabiskan dana sekitar Rp260 miliar.
Penandatanganan kerja sama ini dilakukan oleh bupati dengan Direktur Utama PT Kawan Selaras Sejahtera, Rudi Urip Santoso Basuki. Dalam kerjasama ini, pemerintah daerah diwakili PT Alur Mentaya Sejahtera yang merupakan anak perusahaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Habaring Hurung.
PT Kawan Selaras Sejahtera akan mengeruk alur baru dengan panjang 19 mil atau sekitar 27 kilometer. Jika sudah dikeruk maka alur baru tersebut bisa dilewati selama 24 jam penuh dalam sehari sehingga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian.
Nilai investasi atau besar biaya yang dibutuhkan akan diketahui secara jelas melalui hasil "feasibility study" atau studi kelayakan. Namun pihak investor memperkirakan pengerukan tersebut akan menghabiskan biaya sekitar Rp260 miliar.
PT Kawan Selaras Sejahtera bersama mitranya diharapkan sudah mulai mengerjakan pengerukan alur pada awal 2022 sehingga diharapkan pada pertengahan 2022 sudah operasional.
Baca juga: Legislator Kotim: Pergantian lurah jangan membuat kinerja pelayanan menurun
Jika alur baru sudah dikeruk maka bisa digunakan penuh selama 24 jam dalam sehari. Selain itu kondisinya akan terus diawasi dan dilakukan pemeliharaan dengan langsung dikeruk jika terjadi pendangkalan.
Sementara itu terkait Bandara Haji Asan Sampit, saat ini panjang landasan pacu atau "run way" bandara ini sepanjang 2.040 meter dengan lebar 30 meter. Perpanjangan landasan pacu diharapkan bisa dilakukan menjadi 2.500 meter sehingga bandara ini bisa didarati pesawat berbadan lebar.
Bandara Haji Asan Sampit diharapkan bisa didarati pesawat jenis Boeing 737-800NG berkapasitas 189 tempat duduk, bahkan jenis Boeing 737-900ER berkapasitas 195 hingga 215 penumpang.
Pengembangan dan peningkatan Bandara Haji Asan Sampit merupakan kebutuhan seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap transportasi udara. Keberadaan bandara turut menunjang aktivitas perekonomian masyarakat.
Pemerintah daerah sangat berharap program tol sungai dan pengembangan Bandara Haji Asan Sampit bisa terlaksana sesuai harapan. Kedua program besar ini diharapkan nantinya akan mampu meningkatkan perekonomian daerah secara signifikan sehingga Kotawaringin Timur semakin mengokohkan diri sebagai pintu gerbang dan barometer perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah.
"Mudah-mudahan apa yang kita sampaikan didukung penuh oleh Pak Menteri dan jajarannya sehingga diharapkan program berjalan baik dan berhasil maksimal," demikian Halikinnor.
Baca juga: Legislator Kotim berharap perusahaan segera membantu penanganan jalan lingkar selatan
Baca juga: DPRD Kotim apresiasi pemkab fasilitasi kemudahan pemulangan jamaah haji
Baca juga: Semarak HDKD ke-77, Imigrasi Sampit hadirkan Layanan Paspor Masuk Desa di Danau Sembuluh
"Besok pagi (Selasa) Menhub menerima saya bersama Bupati Kutai Kartanegara. Saya mau langsung ketemu Pak Menteri Perhubungan untuk menyampaikan usulan terkait tol sungai dan perpanjangan bandara," kata Halikinnor di Sampit, Senin.
Berdasarkan data, Kamis (2/9/2021) lalu Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur menggandeng PT Kawan Selaras Sejahtera untuk mewujudkan program tol sungai dengan mengeruk alur baru di Sungai Mentaya yang diperkirakan menghabiskan dana sekitar Rp260 miliar.
Penandatanganan kerja sama ini dilakukan oleh bupati dengan Direktur Utama PT Kawan Selaras Sejahtera, Rudi Urip Santoso Basuki. Dalam kerjasama ini, pemerintah daerah diwakili PT Alur Mentaya Sejahtera yang merupakan anak perusahaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Habaring Hurung.
PT Kawan Selaras Sejahtera akan mengeruk alur baru dengan panjang 19 mil atau sekitar 27 kilometer. Jika sudah dikeruk maka alur baru tersebut bisa dilewati selama 24 jam penuh dalam sehari sehingga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian.
Nilai investasi atau besar biaya yang dibutuhkan akan diketahui secara jelas melalui hasil "feasibility study" atau studi kelayakan. Namun pihak investor memperkirakan pengerukan tersebut akan menghabiskan biaya sekitar Rp260 miliar.
PT Kawan Selaras Sejahtera bersama mitranya diharapkan sudah mulai mengerjakan pengerukan alur pada awal 2022 sehingga diharapkan pada pertengahan 2022 sudah operasional.
Baca juga: Legislator Kotim: Pergantian lurah jangan membuat kinerja pelayanan menurun
Jika alur baru sudah dikeruk maka bisa digunakan penuh selama 24 jam dalam sehari. Selain itu kondisinya akan terus diawasi dan dilakukan pemeliharaan dengan langsung dikeruk jika terjadi pendangkalan.
Sementara itu terkait Bandara Haji Asan Sampit, saat ini panjang landasan pacu atau "run way" bandara ini sepanjang 2.040 meter dengan lebar 30 meter. Perpanjangan landasan pacu diharapkan bisa dilakukan menjadi 2.500 meter sehingga bandara ini bisa didarati pesawat berbadan lebar.
Bandara Haji Asan Sampit diharapkan bisa didarati pesawat jenis Boeing 737-800NG berkapasitas 189 tempat duduk, bahkan jenis Boeing 737-900ER berkapasitas 195 hingga 215 penumpang.
Pengembangan dan peningkatan Bandara Haji Asan Sampit merupakan kebutuhan seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap transportasi udara. Keberadaan bandara turut menunjang aktivitas perekonomian masyarakat.
Pemerintah daerah sangat berharap program tol sungai dan pengembangan Bandara Haji Asan Sampit bisa terlaksana sesuai harapan. Kedua program besar ini diharapkan nantinya akan mampu meningkatkan perekonomian daerah secara signifikan sehingga Kotawaringin Timur semakin mengokohkan diri sebagai pintu gerbang dan barometer perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah.
"Mudah-mudahan apa yang kita sampaikan didukung penuh oleh Pak Menteri dan jajarannya sehingga diharapkan program berjalan baik dan berhasil maksimal," demikian Halikinnor.
Baca juga: Legislator Kotim berharap perusahaan segera membantu penanganan jalan lingkar selatan
Baca juga: DPRD Kotim apresiasi pemkab fasilitasi kemudahan pemulangan jamaah haji
Baca juga: Semarak HDKD ke-77, Imigrasi Sampit hadirkan Layanan Paspor Masuk Desa di Danau Sembuluh