Kuala Kurun (ANTARA) - Bupati Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Jaya S Monong menyatakan bahwa pihaknya akan memperkuat pengelolaan sumber daya alam (SDA) dan memaksimalkan sumber daya manusia (SDM), sebagai upaya mempersiapkan diri dalam menghadapi ancaman krisis pangan global.
Terlebih dirinya dan Wakil Bupati Efrensia LP Umbing memiliki program unggulan yang salah satunya berkaitan dengan ketahanan pangan, kata Jaya usai mengikuti rapat paripurna istimewa dengan agenda mendengar pidato kenegaraan Presiden RI secara virtual di Kuala Kurun, Selasa.
"Tadi Pak Presiden membahas ancaman krisis pangan secara global. Sebagaimana yang disampaikan beliau, kita harus perkuat pengelolaan SDA serta memaksimalkan SDM, dan itu sejalan dengan program unggulan smart agro," sambungnya.
Smart agro secara sederhana dapat diartikan sebagai pertanian dalam arti luas yang unggul. Jaya dan Efrensia telah menetapkan smart agro sebagai salah satu program unggulan, jauh sebelum munculnya ancaman krisis pangan global saat ini.
Oleh sebab itu, lanjut dia, melalui program smart agro maka diharap ke depan kabupaten bermoto ‘Habangkalan Penyang Karuhei Tatau’ bisa menghadapi ancaman krisis pangan global.
Orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kabupaten Gunung Mas ini juga mengajak masyarakat untuk mendukung program pemerintah, baik itu pusat, provinsi maupun kabupaten, khususnya program yang berkaitan dengan ketahanan pangan.
Dirinya bersama Wakil Bupati juga akan selalu mengajak masyarakat Gunung Mas untuk memanfaatkan lahan tidur untuk bercocok tanam, dengan menanam ubi-ubian, jagung, sayur mayur, dan lainnya.
Baca juga: Rombongan Kwarcab Gumas diminta ikuti Jambore Nasional dengan gembira
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo mengatakan tantangan yang dihadapi saat ini sangat berat, sangat sulit, dan tidak mudah. Semua negara di dunia menghadapi ujian yang sama.
Krisis kesehatan pandemi COVID-19 belum sepenuhnya pulih, dan perekonomian juga belum sepenuhnya bangkit. Namun tiba-tiba meletus perang di Ukraina, sehingga krisis pangan, energi, dan keuangan tidak terhindarkan.
"Ujian ini tidak mudah bagi dunia, dan juga tidak mudah bagi Indonesia. Semua harus kita hadapi dengan kehati-hatian, dengan kewaspadaan. Namun di tengah tantangan yang berat, kita patut bersyukur Indonesia termasuk negara yang mampu menghadapi krisis global ini," kata Jokowi.
Baca juga: Bupati Gumas imbau masyarakat kembali bersatu
Baca juga: Bupati Gumas ingatkan skala prioritas dalam penyusunan perubahan anggaran
Terlebih dirinya dan Wakil Bupati Efrensia LP Umbing memiliki program unggulan yang salah satunya berkaitan dengan ketahanan pangan, kata Jaya usai mengikuti rapat paripurna istimewa dengan agenda mendengar pidato kenegaraan Presiden RI secara virtual di Kuala Kurun, Selasa.
"Tadi Pak Presiden membahas ancaman krisis pangan secara global. Sebagaimana yang disampaikan beliau, kita harus perkuat pengelolaan SDA serta memaksimalkan SDM, dan itu sejalan dengan program unggulan smart agro," sambungnya.
Smart agro secara sederhana dapat diartikan sebagai pertanian dalam arti luas yang unggul. Jaya dan Efrensia telah menetapkan smart agro sebagai salah satu program unggulan, jauh sebelum munculnya ancaman krisis pangan global saat ini.
Oleh sebab itu, lanjut dia, melalui program smart agro maka diharap ke depan kabupaten bermoto ‘Habangkalan Penyang Karuhei Tatau’ bisa menghadapi ancaman krisis pangan global.
Orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kabupaten Gunung Mas ini juga mengajak masyarakat untuk mendukung program pemerintah, baik itu pusat, provinsi maupun kabupaten, khususnya program yang berkaitan dengan ketahanan pangan.
Dirinya bersama Wakil Bupati juga akan selalu mengajak masyarakat Gunung Mas untuk memanfaatkan lahan tidur untuk bercocok tanam, dengan menanam ubi-ubian, jagung, sayur mayur, dan lainnya.
Baca juga: Rombongan Kwarcab Gumas diminta ikuti Jambore Nasional dengan gembira
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo mengatakan tantangan yang dihadapi saat ini sangat berat, sangat sulit, dan tidak mudah. Semua negara di dunia menghadapi ujian yang sama.
Krisis kesehatan pandemi COVID-19 belum sepenuhnya pulih, dan perekonomian juga belum sepenuhnya bangkit. Namun tiba-tiba meletus perang di Ukraina, sehingga krisis pangan, energi, dan keuangan tidak terhindarkan.
"Ujian ini tidak mudah bagi dunia, dan juga tidak mudah bagi Indonesia. Semua harus kita hadapi dengan kehati-hatian, dengan kewaspadaan. Namun di tengah tantangan yang berat, kita patut bersyukur Indonesia termasuk negara yang mampu menghadapi krisis global ini," kata Jokowi.
Baca juga: Bupati Gumas imbau masyarakat kembali bersatu
Baca juga: Bupati Gumas ingatkan skala prioritas dalam penyusunan perubahan anggaran