Tamiang Layang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan Hankep) setempat memprediksi hasil panen padi varietas Siam Busu pada masa tanam April - September 2022, mencapai 11.340 ton untuk gabah kering giling (GKG).
"Prediksi itu berdasarkan perhitungan target panen 90 persen dari luas lahan 3.000 hektare dengan perkiraan panen per hektare 4,2 ton GKG," kata Kepala Distan Hankep Barito Timur, Trikorianto di Tamiang Layang, Senin.
Menurutnya, hasil panen gabah kering panen (GKP) mencapai enam ton per hektare. Jika dilakukan perawatan secara khusus dari awal tanam hingga panen maka hasil panen maksimalnya bisa mencapai delapan ton per hektare.
Ditambahkan Tri, dengan hasil panen 11.340 ton GKG dikonversi mencapai beras siam mencapai 6.804 ton. Beras itu nanti diproduksi menjadi beras berkualitas berbentuk kemasan. Produksi melibatkan Koperasi Bersama Tani Sejahtera (BTS).
"Kadar air 13-14 persen pada beras dalam kemasan sama seperti beras berkualitas lainnya. Sedangkan kemasannya sendiri sudah dipesan Koperasi BTS," kata Tri.
Beras Siam Busu merupakan produk unggulan Kabupaten Barito Timur yang memiliki nilai ekonomis. Perputaran uang di Kabupaten Barito Timur dari sektor pertanian khususnya padi varietas Siam Busu diperkirakan mencapai Rp74,844 miliar hingga Rp81,648 miliar.
Baca juga: Wabup Bartim: FBNJ sarana mengenalkan seni dan budaya daerah
Perhitungan itu berdasarkan harga jual pasaran beras Siam Busu Rp11-12 ribu per kilogram dengan jumlah produksi beras Siam Busu sebanyak 6.804 ton.
Program Ekonomi Kerakyatan pada sektor pertanian terus dipersiapkan Pemerintah Kabupaten Barito Timur sebagai upaya meningkatkan ekonomi masyarakat.
"Memperkuat program sektor pertanian merupakan komitmen Pemerintah Kabupaten Barito Timur dalam mempersiapkan daerah sebagai penyuplai pangan untuk Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kaltim," kata Trikorianto.
Baca juga: Damang Benua Lima meninggal, acara Adat Bontang batal digelar di Bartim
Baca juga: Bupati Bartim ajak seluruh pemangku kepentingan selaraskan program pembangunan
Baca juga: Wabup Bartim optimistis Paskibraka sukses menjalankan tugas
"Prediksi itu berdasarkan perhitungan target panen 90 persen dari luas lahan 3.000 hektare dengan perkiraan panen per hektare 4,2 ton GKG," kata Kepala Distan Hankep Barito Timur, Trikorianto di Tamiang Layang, Senin.
Menurutnya, hasil panen gabah kering panen (GKP) mencapai enam ton per hektare. Jika dilakukan perawatan secara khusus dari awal tanam hingga panen maka hasil panen maksimalnya bisa mencapai delapan ton per hektare.
Ditambahkan Tri, dengan hasil panen 11.340 ton GKG dikonversi mencapai beras siam mencapai 6.804 ton. Beras itu nanti diproduksi menjadi beras berkualitas berbentuk kemasan. Produksi melibatkan Koperasi Bersama Tani Sejahtera (BTS).
"Kadar air 13-14 persen pada beras dalam kemasan sama seperti beras berkualitas lainnya. Sedangkan kemasannya sendiri sudah dipesan Koperasi BTS," kata Tri.
Beras Siam Busu merupakan produk unggulan Kabupaten Barito Timur yang memiliki nilai ekonomis. Perputaran uang di Kabupaten Barito Timur dari sektor pertanian khususnya padi varietas Siam Busu diperkirakan mencapai Rp74,844 miliar hingga Rp81,648 miliar.
Baca juga: Wabup Bartim: FBNJ sarana mengenalkan seni dan budaya daerah
Perhitungan itu berdasarkan harga jual pasaran beras Siam Busu Rp11-12 ribu per kilogram dengan jumlah produksi beras Siam Busu sebanyak 6.804 ton.
Program Ekonomi Kerakyatan pada sektor pertanian terus dipersiapkan Pemerintah Kabupaten Barito Timur sebagai upaya meningkatkan ekonomi masyarakat.
"Memperkuat program sektor pertanian merupakan komitmen Pemerintah Kabupaten Barito Timur dalam mempersiapkan daerah sebagai penyuplai pangan untuk Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kaltim," kata Trikorianto.
Baca juga: Damang Benua Lima meninggal, acara Adat Bontang batal digelar di Bartim
Baca juga: Bupati Bartim ajak seluruh pemangku kepentingan selaraskan program pembangunan
Baca juga: Wabup Bartim optimistis Paskibraka sukses menjalankan tugas