Palangka Raya (ANTARA) - Ketua Komisi B DPRD Palangka Raya, Kalimantan Tengah Nenie Adriati Lambung mengapresiasi upaya pemerintah kota (pemkot) setempat mengantisipasi dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), khususnya inflasi dengan melaksanakan operasi pasar murah di delapan kelurahan.
"Kegiatan tersebut tentunya sangat bermanfaat bagi masyarakat, karena inflasi saat ini terjadi kuat dugaan dampak dari adanya kenaikan bahan bakar minyak yang terjadi per 3 September 2022," katanya di Palangka Raya, Rabu.
Dia menuturkan, dengan adanya operasi pasar sembako murah yang dijual di delapan kelurahan dari lima kecamatan di daerah setempat, tentunya sangat membantu masyarakat.
Apalagi kelurahan yang akan didatangi Disperindag Kota Palangka Raya, adalah daerah yang jumlah penduduknya padat dan jauh dari perkotaan.
"Saya dengar paket sembako yang dijual Disperindag ke masyarakat hanya Rp100 ribu. Sebenarnya kalau harga normalnya adalah Rp140 ribu lebih, jadi pemerintah mensubsidi sebesar Rp40 ribu per paketnya," ucap Nenie Adriati Lambung.
Srikandi yang sudah beberapa kali duduk menjadi anggota DPRD Palangka Raya itu juga menegaskan, memang saat ini harga bahan pokok belum begitu naik setelah adanya kenaikan harga BBM.
Namun pemkot dianggap tepat dalam mengambil keputusan untuk memerintahkan instansi terkaitnya, cepat bergerak dalam mengantisipasi agar inflasi efek dari kenaikan BBM dapat ditekan.
Baca juga: IJTI dorong pengembangan kemampuan jurnalistik generasi muda di Kalteng
"Hanya saja yang perlu diingat, pemkot melalui instansi terkaitnya harus mewaspadai kenaikan harga bahan pangan yang dipastikan akan naik kedepannya, ini pasti dampak kenaikan harga BBM," bebernya.
Ditambahkan Nenie Adriati Lambung yang juga menjabat sebagai ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kota Palangka Raya tersebut, pemicu bahan pangan di pasar tradisional akan naik adanya biaya angkutan barang.
"Saat ini memang belum terjadi kenaikan harga yang signifikan, sejumlah pedagang akan beralasan harga barang naik akibat mahalnya biaya angkutan barang dari daerah lain menuju daerah kita," ungkapnya.
Sementara itu, berdasarkan pemantauan di lapangan Disperindag Kota Palangka Raya pertama kali memulai operasi pasar sembako murah tersebut di Kelurahan Menteng Kecamatan Jekan Raya sebelum menuju ke kelurahan lainnya.
Sedangkan antusias warga dalam mendapatkan paket sembako murah dari kegiatan operasi pasar cukup banyak. Warga rela antri dan berjubel hanya ingin mendapatkan sembako yang sudah dipaket dengan total 300 paket.
Baca juga: Polresta Palangka Raya gencar gelar simulasi pengamanan unjuk rasa
Baca juga: Pemkot Palangka Raya adakan pasar sembako murah untuk tekan inflasi
Baca juga: Terus peduli, Wali Kota kunjungi peserta BPJAMSOSTEK alami kecelakaan kerja
"Kegiatan tersebut tentunya sangat bermanfaat bagi masyarakat, karena inflasi saat ini terjadi kuat dugaan dampak dari adanya kenaikan bahan bakar minyak yang terjadi per 3 September 2022," katanya di Palangka Raya, Rabu.
Dia menuturkan, dengan adanya operasi pasar sembako murah yang dijual di delapan kelurahan dari lima kecamatan di daerah setempat, tentunya sangat membantu masyarakat.
Apalagi kelurahan yang akan didatangi Disperindag Kota Palangka Raya, adalah daerah yang jumlah penduduknya padat dan jauh dari perkotaan.
"Saya dengar paket sembako yang dijual Disperindag ke masyarakat hanya Rp100 ribu. Sebenarnya kalau harga normalnya adalah Rp140 ribu lebih, jadi pemerintah mensubsidi sebesar Rp40 ribu per paketnya," ucap Nenie Adriati Lambung.
Srikandi yang sudah beberapa kali duduk menjadi anggota DPRD Palangka Raya itu juga menegaskan, memang saat ini harga bahan pokok belum begitu naik setelah adanya kenaikan harga BBM.
Namun pemkot dianggap tepat dalam mengambil keputusan untuk memerintahkan instansi terkaitnya, cepat bergerak dalam mengantisipasi agar inflasi efek dari kenaikan BBM dapat ditekan.
Baca juga: IJTI dorong pengembangan kemampuan jurnalistik generasi muda di Kalteng
"Hanya saja yang perlu diingat, pemkot melalui instansi terkaitnya harus mewaspadai kenaikan harga bahan pangan yang dipastikan akan naik kedepannya, ini pasti dampak kenaikan harga BBM," bebernya.
Ditambahkan Nenie Adriati Lambung yang juga menjabat sebagai ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kota Palangka Raya tersebut, pemicu bahan pangan di pasar tradisional akan naik adanya biaya angkutan barang.
"Saat ini memang belum terjadi kenaikan harga yang signifikan, sejumlah pedagang akan beralasan harga barang naik akibat mahalnya biaya angkutan barang dari daerah lain menuju daerah kita," ungkapnya.
Sementara itu, berdasarkan pemantauan di lapangan Disperindag Kota Palangka Raya pertama kali memulai operasi pasar sembako murah tersebut di Kelurahan Menteng Kecamatan Jekan Raya sebelum menuju ke kelurahan lainnya.
Sedangkan antusias warga dalam mendapatkan paket sembako murah dari kegiatan operasi pasar cukup banyak. Warga rela antri dan berjubel hanya ingin mendapatkan sembako yang sudah dipaket dengan total 300 paket.
Baca juga: Polresta Palangka Raya gencar gelar simulasi pengamanan unjuk rasa
Baca juga: Pemkot Palangka Raya adakan pasar sembako murah untuk tekan inflasi
Baca juga: Terus peduli, Wali Kota kunjungi peserta BPJAMSOSTEK alami kecelakaan kerja