Jakarta (ANTARA) - BUMN perkeretaapian dari Republik Rakyat China, CRRC Corporation Limited, mengirim moda transportasi kereta ART yang beroperasi tanpa rel konvensional, atau dapat disebut sebagai kereta "tanpa rel", sebanyak dua buah ke Uni Emirat Arab (UEA).
Menurut CRRC, kereta nirawak itu mengintegrasikan keunggulan trem dan bus dengan biaya yang rendah, periode konstruksi yang singkat, dan pengoperasian yang fleksibel.
Selain itu, kereta tersebut dapat melaju pada lintasan yang telah ditentukan, menggunakan sensor onboard untuk mengidentifikasi rel virtual di tanah.
Dengan sekali pengisian daya, kereta itu dapat memiliki jangkauan jelajah hingga 80 kilometer.
Kereta tersebut secara khusus juga telah disesuaikan untuk UEA dengan bahan atap yang tahan sinar matahari langsung dan suhu tinggi agar lebih mampu beradaptasi dengan kondisi alam setempat.
Sejak kereta ART CRRC dioperasikan pada 2017 lalu, empat jalur operasi telah dibuka di China, dan CRRC secara berturut-turut telah mencapai perjanjian kerja sama dengan Malaysia, UEA, serta negara dan kawasan lain untuk lebih memperluas bisnis perusahaan itu di luar negeri.
Menurut CRRC, kereta nirawak itu mengintegrasikan keunggulan trem dan bus dengan biaya yang rendah, periode konstruksi yang singkat, dan pengoperasian yang fleksibel.
Selain itu, kereta tersebut dapat melaju pada lintasan yang telah ditentukan, menggunakan sensor onboard untuk mengidentifikasi rel virtual di tanah.
Dengan sekali pengisian daya, kereta itu dapat memiliki jangkauan jelajah hingga 80 kilometer.
Kereta tersebut secara khusus juga telah disesuaikan untuk UEA dengan bahan atap yang tahan sinar matahari langsung dan suhu tinggi agar lebih mampu beradaptasi dengan kondisi alam setempat.
Sejak kereta ART CRRC dioperasikan pada 2017 lalu, empat jalur operasi telah dibuka di China, dan CRRC secara berturut-turut telah mencapai perjanjian kerja sama dengan Malaysia, UEA, serta negara dan kawasan lain untuk lebih memperluas bisnis perusahaan itu di luar negeri.