Bandarlampung, Lampung (ANTARA) - Komandan Kodom 0410/KBL, Kolonel Infantri Faisol Izuddin, berpesan kepada prajuritnya untuk tidak mudah diadu-domba pihak-pihak yang ingin memecah-belah TNI.
"Jangan sampai kita diadu-domba karena kepentingan politik," kata dia, di Bandarlampung, Lampung, Senin.
Menurut dia, perkataan pihak-pihak yang menyebut TNI tidak patuh tidaklah benar sebab hingga saat ini TNI masih tetap solid dan kompak serta patuh kepada pimpinan.
"Saya perlu tegaskan bahwa tidak ada perpecahan di dalam tubuh TNI. Hingga saat ini, TNI masih solid dan patuh pada pimpinan, bukan seperti gerombolan atau ormas," kata dia.
Selain itu, dia juga menyampaikan beberapa penekanan serta dukungan tentang program - program unggulan di lingkungan TNI AD, seperti ketahanan pangan, TNI Manunggal Air Bersih, Kampung Pancasila, orang tua asuh anak alami kekerdilan, dan Liga Santri.
Ia juga mengatakan, beberapa waktu lalu Kepala Staf TNI AU, Jenderal TNI Dudung Abdurachman, diangkat sebagai orang tua asuh anak alami kekerdilan. Sehingga secara otomatis sampai prajurit terbawah pun menjadi bagian orang tua anak alami kekerdilan.
"Program ini harus kita dukung dan dilaksanakan. Masing-masing bagian terkait harus memiliki semangat, sesuai dengan kapasitas dan kemampuan masing-masing, sehingga program-program itu berjalan maksimal," kata dia.
"Jangan sampai kita diadu-domba karena kepentingan politik," kata dia, di Bandarlampung, Lampung, Senin.
Menurut dia, perkataan pihak-pihak yang menyebut TNI tidak patuh tidaklah benar sebab hingga saat ini TNI masih tetap solid dan kompak serta patuh kepada pimpinan.
"Saya perlu tegaskan bahwa tidak ada perpecahan di dalam tubuh TNI. Hingga saat ini, TNI masih solid dan patuh pada pimpinan, bukan seperti gerombolan atau ormas," kata dia.
Selain itu, dia juga menyampaikan beberapa penekanan serta dukungan tentang program - program unggulan di lingkungan TNI AD, seperti ketahanan pangan, TNI Manunggal Air Bersih, Kampung Pancasila, orang tua asuh anak alami kekerdilan, dan Liga Santri.
Ia juga mengatakan, beberapa waktu lalu Kepala Staf TNI AU, Jenderal TNI Dudung Abdurachman, diangkat sebagai orang tua asuh anak alami kekerdilan. Sehingga secara otomatis sampai prajurit terbawah pun menjadi bagian orang tua anak alami kekerdilan.
"Program ini harus kita dukung dan dilaksanakan. Masing-masing bagian terkait harus memiliki semangat, sesuai dengan kapasitas dan kemampuan masing-masing, sehingga program-program itu berjalan maksimal," kata dia.