Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Halikinnor menyampaikan apresiasi tinggi kepada perusahaan pabrik sawit PT Sinar Jaya Inti Mulia (SJIM) yang mulai merealisasikan bantuan peningkatan jalan poros Tanah Mas Kelurahan Tanah Mas Kecamatan Baamang.
"Ini murni dilaksanakan dan dibiayai sendiri oleh perusahaan ini tanpa konsorsium atau dibantu perusahaan lain. Pemerintah daerah hanya mengawasi saja. Ini luar biasa dan menjadi contoh bagi perusahaan-perusahaan lain yang bergerak dan berinvestasi di Kabupaten Kotawaringin Timur," kata Halikinnor di Tanah Mas, Selasa.
Halikinnor bersama Wakil Bupati Irawati dan Ketua DPRD Rinie beserta anggotanya hadir untuk peresmian dimulainya peningkatan jalan poros Tanah Mas. Hadir pula Direktur Utama PT SJIM, Sumin.
Peningkatan jalan ini merupakan realisasi janji perusahaan tersebut untuk membantu penanganan jalan poros yang juga dilalui kendaraan perusahaan mereka tersebut.
Peningkatan jalan poros Tanah Mas sepanjang 5 kilometer dilakukan dengan konstruksi rigid pavement atau beton dengan total biaya mencapai Rp24 miliar yang dikerjakan dua tahap. Tahun ini dilaksanakan sepanjang 2,6 kilometer dengan biaya Rp16 miliar lebih, sisanya dituntaskan pada 2023 nanti.
Jalan poros Tanah Mas merupakan akses masyarakat di kelurahan ini menuju jalan nasional yaitu Jalan Tjilik Riwut. Pihak perusahaan merasa bertanggung jawab meningkatkan jalan karena mereka turut menggunakan jalan tersebut.
Baca juga: Permintaan meningkat, Kotim malah kehabisan stok vaksin COVID-19
"Rigid ini sangat kuat. Bahkan bobot 20 ton pun masih mampu. PT SJIM ini menjadi contoh karena mereka mau mengeluarkan biaya sangat besar karena ini juga untuk membantu daerah. Mereka tidak bertele-tele dan langsung membantu," ujar Halikinnor.
Menurut Halikinnor, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur berkomitmen dan berupaya terus untuk membangun jalan sehingga membuka konektivitas antardaerah. Harapannya upaya ini akan memberikan potensi positif untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk.
Namun diakuinya, terbatasnya anggaran membuat pemerintah akan kesulitan tanpa bantuan semua pihak, khususnya swasta. Untuk itu sangat diharapkan dukungan perusahaan besar swasta. Jika semua perusahaan berpartisipasi, maka dampaknya akan sangat besar terhadap pembangunan daerah.
PT SJIM tidak memiliki kebun sawit, tetapi hanya mengoperasikan pabrik. Itu pun mereka mampu berkontribusi besar membantu peningkatan jalan untuk kepentingan bersama.
"Mereka saja bisa. Apalagi harusnya perusahaan yang ada kebun dan pabrik. Paling tidak setengah dari sini. Saya mengetuk hati pimpinan-pimpinan perusahaan besar. Selama ini perusahaan telah menikmati keuntungan dari sumber daya alam di Kotawaringin Timur, kapan lagi membantu daerah dan masyarakat di tengah pandemi, banjir dan harga tinggi," demikian Halikinnor.
Baca juga: Legislator Kotim minta pemkab segera bantu korban banjir
Baca juga: DPRD Kotim dorong perubahan APBD dioptimalkan untuk pengendalian inflasi
Baca juga: Perubahan APBD 2022 Kotim disetujui, berikut komposisinya
"Ini murni dilaksanakan dan dibiayai sendiri oleh perusahaan ini tanpa konsorsium atau dibantu perusahaan lain. Pemerintah daerah hanya mengawasi saja. Ini luar biasa dan menjadi contoh bagi perusahaan-perusahaan lain yang bergerak dan berinvestasi di Kabupaten Kotawaringin Timur," kata Halikinnor di Tanah Mas, Selasa.
Halikinnor bersama Wakil Bupati Irawati dan Ketua DPRD Rinie beserta anggotanya hadir untuk peresmian dimulainya peningkatan jalan poros Tanah Mas. Hadir pula Direktur Utama PT SJIM, Sumin.
Peningkatan jalan ini merupakan realisasi janji perusahaan tersebut untuk membantu penanganan jalan poros yang juga dilalui kendaraan perusahaan mereka tersebut.
Peningkatan jalan poros Tanah Mas sepanjang 5 kilometer dilakukan dengan konstruksi rigid pavement atau beton dengan total biaya mencapai Rp24 miliar yang dikerjakan dua tahap. Tahun ini dilaksanakan sepanjang 2,6 kilometer dengan biaya Rp16 miliar lebih, sisanya dituntaskan pada 2023 nanti.
Jalan poros Tanah Mas merupakan akses masyarakat di kelurahan ini menuju jalan nasional yaitu Jalan Tjilik Riwut. Pihak perusahaan merasa bertanggung jawab meningkatkan jalan karena mereka turut menggunakan jalan tersebut.
Baca juga: Permintaan meningkat, Kotim malah kehabisan stok vaksin COVID-19
"Rigid ini sangat kuat. Bahkan bobot 20 ton pun masih mampu. PT SJIM ini menjadi contoh karena mereka mau mengeluarkan biaya sangat besar karena ini juga untuk membantu daerah. Mereka tidak bertele-tele dan langsung membantu," ujar Halikinnor.
Menurut Halikinnor, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur berkomitmen dan berupaya terus untuk membangun jalan sehingga membuka konektivitas antardaerah. Harapannya upaya ini akan memberikan potensi positif untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk.
Namun diakuinya, terbatasnya anggaran membuat pemerintah akan kesulitan tanpa bantuan semua pihak, khususnya swasta. Untuk itu sangat diharapkan dukungan perusahaan besar swasta. Jika semua perusahaan berpartisipasi, maka dampaknya akan sangat besar terhadap pembangunan daerah.
PT SJIM tidak memiliki kebun sawit, tetapi hanya mengoperasikan pabrik. Itu pun mereka mampu berkontribusi besar membantu peningkatan jalan untuk kepentingan bersama.
"Mereka saja bisa. Apalagi harusnya perusahaan yang ada kebun dan pabrik. Paling tidak setengah dari sini. Saya mengetuk hati pimpinan-pimpinan perusahaan besar. Selama ini perusahaan telah menikmati keuntungan dari sumber daya alam di Kotawaringin Timur, kapan lagi membantu daerah dan masyarakat di tengah pandemi, banjir dan harga tinggi," demikian Halikinnor.
Baca juga: Legislator Kotim minta pemkab segera bantu korban banjir
Baca juga: DPRD Kotim dorong perubahan APBD dioptimalkan untuk pengendalian inflasi
Baca juga: Perubahan APBD 2022 Kotim disetujui, berikut komposisinya