Palangka Raya (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah menjadikan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah menjadi pusat edukasi terhadap generasi muda dalam upaya pengelolaan sampah.
"Saat ini kita jadikan TPA sebagai pusat edukasi dan pembelajaran bagi masyarakat, terutama anak-anak kita dalam mengelola sampah," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya, Zaini Achmad di Palangka Raya, Jumat.
Dia mengatakan, salah satu edukasi itu dilakukan terhadap 150 siswa SMPN 2 Palangka Raya yang melakukan kunjungan ke TPA yang dikelola UPTD TPA Bukit Tunggal.
"Metode yang digunakan untuk menjadikan TPA pusat edukasi pengelolaan sampah dengan melaksanakan program kunjungan ke tempat pemrosesan akhir sampah. Seperti yang dilakukan hari ini tadi," katanya.
Saat ini setiap hari warga Kota Palangka Raya rata-rata menghasilkan timbunan sampah sebanyak 150 ton. Dari jumlah tersebut, sekitar 110 ton diantaranya dibuang ke TPA.
Zaini mengatakan, dengan menjadikan TPA sebagai pusat edukasi, pihaknya ingin masyarakat dan generasi muda juga semakin mengetahui betapa tidak mudahnya mengelola sampah.
Baca juga: Masyarakat di Palangka Raya diminta peduli terhadap karhutla
"Sehingga, akan muncul kesadaran bagi masyarakat lebih bijak mengelola dan memelihara lingkungan. Salah satu yang sederhana dengan tidak membuang sampah sembarangan dan mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPS dan TPA," katanya.
Kepala UPTD TPA Bukit Tunggal Cebyanto menerangkan, melalui program kunjungan tersebut masyarakat, terutama para siswa diterangkan dan menyaksikan langsung seluruh proses dan tahapan pengelolaan sampah.
"Kita perlihatkan dan terangkan sejak sampah mulai masuk lingkungan TPA sampai tahapan pengumpulan sampah di "shell" atau lokasi penumpukan sampah," katanya.
Selain itu para siswa juga diperlihatkan cara pengolahan sampah, mulai dari pelaksanaan pemilahan sampah organik, non organik. Siswa juga diajak menyaksikan pembuatan kompos dari sampah.
"Termasuk program pemanfaatan dan pengelolaan sampah sebagai energi. Dalam hal ini menjadikan gas metan dari sampah sebagai sumber energi gas yang dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari," demikian Cebyanto.
Baca juga: Artikel - Irjen Oetari inspirasi Polwan se-Indonesia
Baca juga: Seribu tiket konser Rizky Febian dan Yura Yunita di Palangka Raya ludes
Baca juga: Karantina Pertanian Palangka Raya gelar 'Bazar Sembako Murah' bantu tekan inflasi