Ini perawatan yang dapat dilakukan pada orang dengan demensia

Senin, 3 Oktober 2022 10:31 WIB

Jakarta (ANTARA) - Perawat di RSUI Ns. Hesti Rahayu, S.Kep, M.Kep, Sp.Kep.M.B mencontohkan perawatan yang dapat dilakukan pada orang dengan demensia (ODD) setiap hari melalui jadwal Activity Daily Living (ADL).

Dia, melalui keterangan tertulis RSUI, Minggu (2/10) mengatakan jadwal ini meliputi aktivitas seperti mandi, berpakaian, makan pada yang sebaiknya dilakukan pada waktu yang sama. Selain itu, memberikan bantuan pada ODD untuk menulis hal-hal yang ingin dilakukan pada kegiatannya.

Selain itu, rencanakan aktivitas yang disukai ODD dan lakukan pada waktu yang sama setiap harinya serta mempertimbangkan sistem pengingat yang membantu mengingatkan jadwal minum obat.

Baca juga: Ini penyebab Alzheimer yang jarang disadari

Menurut Hesti, jika ODD mengalami penurunan fungsional dan kesulitan melakukan aktivitasnya, maka para caregiver dapat membantu mereka dengan tetap menyertakan pasien semaksimal mungkin.

"Hal ini bertujuan untuk membantu melatih kembali fungsionalnya. Selain itu, bersikaplah lembut, menghargai dan menyajikan makanan secara konsisten," kata dia.

Lebih lanjut, terdapat hal yang bisa dilakukan untuk perawatan pada perubahan komunikasi dan perilaku ODD yaitu dengan memahami suasana hati ODD, mempertahankan benda atau foto yang disayangi dan mengingatkan kembali siapa kita dengan memberikan informasi.

Selain itu, fasilitasi aktivitas ODD agar tetap aktif seperti melakukan pekerjaan rumah, memasak, membuat kue, olahraga dan lainnya; membantu untuk memulai aktivitas atau bergabung dalam aktivitasnya serta memberikan kesempatan ODD memilih makanannya sendiri.

Menurut Hesti, kualitas hidup ODD dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu demensia, caregiver dan pelayanan medis profesional. Caregiver dapat mempengaruhi perubahan penting dalam kehidupan ODD, mempengaruhi frekuensi dan tipe terapi yang akan diterima oleh ODD.

“Tentunya caregiver perlu mengetahui informasi penyakit dan kebutuhan yang berubah yang perlu dipenuhi pada ODD, memahami arti delirium atau kondisi tidak sadar, apa penyebabnya dan memahami tindakan yang perlu dilakukan," ujar dia.

Hesti mengatakan, Alzheimer tidak hanya terjadi pada lansia di atas 65 tahun, tetapi juga pada pra lansia. Untuk menangani Alzheimer pada pra lansia, maka pada prinsipnya dapat dilihat dari kebutuhan orang dengan demensia tersebut.

Baca juga: Kekurangan vitamin D bisa tingkatkan risiko demensia

Baca juga: Ini saran dokter bila temukan gejala awal demensia Alzheimer

Baca juga: Bantu deteksi dini kemungkinan demensia dengan Tes SAGE

Pewarta : Lia Wanadriani Santosa
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Tips Ramadhan aktif dan percaya diri ala Hesti Purwadinata

14 April 2023 11:10 Wib, 2023

Ini alasan Hesti Purwadinata rintis bisnis parfum

09 February 2023 18:28 Wib, 2023
Terpopuler

BMKG: Hujan ekstrem di Barito Utara baru terjadi dalam 37 tahun

Kabar Daerah - 12 May 2024 9:22 Wib

Melalui PDI Perjuangan, Ketua KONI Kalteng maju jadi bacalon Wali Kota

Kabar Daerah - 08 May 2024 17:49 Wib

Mainz lolos dari zona degradasi usai kandaskan Dortmund

Olahraga - 22 jam lalu

PLN UID Kalselteng gelar GM Mengajar di momen Hardiknas

Kabar Daerah - 07 May 2024 16:38 Wib

Kinerja wasit dan Witan mendominasi pemberitaan media massa

Olahraga - 11 May 2024 8:14 Wib