Jakarta (ANTARA) - Para pemilik kendaraan kini lebih harus waspada dengan kemasan oli yang menyerupai kemasan asli, mengingat kini banyak beredar produk-produk oli palsu yang dikemas dengan jenama tertentu.
Untuk menangkal itu semua, Area Sales Supervisor Retail Region 3 PT Pertamina Lubricants, Dian Hardian mengatakan bahwa banyak oknum yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mengambil untung dari pemalsuan.
Dengan tidak ketelitian sang konsumen akan memberikan dampak yang sangat buruk bagi performa kendaraan, karena kualitas yang diberikan tidak sesuai dengan oli asli dari pabrikan.
"Jadi kita punya triknya sendiri. Kita sarankan pada konsumen agar jangan tergiur dengan oli berharga murah, maka pastikan beli oli di bengkel yang memang sudah direkomendasikan," kata Dian dalam keterangan resmi yang diterima Selasa.
Baca juga: Tips memilih pelumas yang tepat untuk mobil LCGC
Dian mengatakan bahwa peran konsumen juga dibutuhkan untuk lebih mengenal produk-produk Pertamina.
Dalam hal ini, Dian mencontohkan bahwa terdapat beberapa produk oli Pertamina yang menjadi korban pemalsuan seperti Oli Enduro untuk motor dan Oli Prima XP untuk mobil.
Biasanya oli palsu secara tampilan fisik dikatakan Dian lebih menarik dan bagus dari oli aslinya. Padahal secara kualitas belum tentu sebagus kemasannya.
Identifikasi juga bisa dilakukan konsumen dengan mengecek base number oli tersebut. Hal ini paling mudah untuk mengetahui oli atau pelumas tersebut benar asli buatan pabrik atau hasil pemalsuan.
"Biasa ada di tutup botol atau leher botol. Base number itu kita produksi pakai laser, dia pasti simetris, berurutan dan rapi. Yang palsu biasanya bolong, nggak rata, dan nggak simetris," terangnya.
Selain itu, oli atau pelumas Pertamina Lubricants juga sudah dilengkapi dengan QR-Code yang dipasang pada bagian tertentu kemasan. Pengaplikasian QR-code ini tentu tak dapat dipalsukan.
"Kita juga ada QR-code pada kemasan olinya. Kalau di kita, biasanya nomor QR-Code-nya acak. Beda kalau palsu, biasanya nomornya cenderung sama karena hasil printing," tutup Dian.
Baca juga: Berikut lima fungsi penting oli mesin kendaraan
Baca juga: Perhatikan filter oli sebelum mudik dengan kendaraan pribadi
Baca juga: Hal-hal yang sebabkan perubahan kekentalan oli
Untuk menangkal itu semua, Area Sales Supervisor Retail Region 3 PT Pertamina Lubricants, Dian Hardian mengatakan bahwa banyak oknum yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mengambil untung dari pemalsuan.
Dengan tidak ketelitian sang konsumen akan memberikan dampak yang sangat buruk bagi performa kendaraan, karena kualitas yang diberikan tidak sesuai dengan oli asli dari pabrikan.
"Jadi kita punya triknya sendiri. Kita sarankan pada konsumen agar jangan tergiur dengan oli berharga murah, maka pastikan beli oli di bengkel yang memang sudah direkomendasikan," kata Dian dalam keterangan resmi yang diterima Selasa.
Baca juga: Tips memilih pelumas yang tepat untuk mobil LCGC
Dian mengatakan bahwa peran konsumen juga dibutuhkan untuk lebih mengenal produk-produk Pertamina.
Dalam hal ini, Dian mencontohkan bahwa terdapat beberapa produk oli Pertamina yang menjadi korban pemalsuan seperti Oli Enduro untuk motor dan Oli Prima XP untuk mobil.
Biasanya oli palsu secara tampilan fisik dikatakan Dian lebih menarik dan bagus dari oli aslinya. Padahal secara kualitas belum tentu sebagus kemasannya.
Identifikasi juga bisa dilakukan konsumen dengan mengecek base number oli tersebut. Hal ini paling mudah untuk mengetahui oli atau pelumas tersebut benar asli buatan pabrik atau hasil pemalsuan.
"Biasa ada di tutup botol atau leher botol. Base number itu kita produksi pakai laser, dia pasti simetris, berurutan dan rapi. Yang palsu biasanya bolong, nggak rata, dan nggak simetris," terangnya.
Selain itu, oli atau pelumas Pertamina Lubricants juga sudah dilengkapi dengan QR-Code yang dipasang pada bagian tertentu kemasan. Pengaplikasian QR-code ini tentu tak dapat dipalsukan.
"Kita juga ada QR-code pada kemasan olinya. Kalau di kita, biasanya nomor QR-Code-nya acak. Beda kalau palsu, biasanya nomornya cenderung sama karena hasil printing," tutup Dian.
Baca juga: Berikut lima fungsi penting oli mesin kendaraan
Baca juga: Perhatikan filter oli sebelum mudik dengan kendaraan pribadi
Baca juga: Hal-hal yang sebabkan perubahan kekentalan oli