Palangka Raya (ANTARA) - Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah meningkatkan kemampuan 24 personel sebagai operator kendaraan taktis (rantis) multifungsi sebagai penunjang penanggulangan bencana di wilayah hukum polda setempat.
Kapolda Kalimantan Tengah Irjen Pol Nanang Avianto saat membuka kegiatan tersebut di Bukit Cinta, Kecamatan Bukit Batu Kota Palangka Raya, Selasa, mengatakan kendaraan taktis multifungsi ini merupakan sarana pendukung pelaksanaan tugas personel Polri, khususnya Polda Kalteng untuk penanggulangan bencana yang terjadi di wilayah provinsi setempat.
"Kendaraan taktis ini hasil modifikasi dengan dilengkapi peralatan pendukung seperti, peralatan medis, peralatan dapur lapangan, peralatan emergensi serta kendaraan trail," kata Nanang Avianto didampingi Wakapolda Kalteng Irjen Pol Ida Oetari Poernamasasi di lokasi pelatihan.
Jenderal berpangkat bintang dua itu menjelaskan, dengan adanya inovasi kendaraan taktis tersebut, tentunya dapat mempermudah tugas personel Polri saat berada di lapangan.
Kemudian, di samping itu juga dapat membantu masyarakat yang terkena bencana misalnya masyarakat yang menjadi korban banjir, kebakaran hutan dan lahan serta lain sebagainya.
"Pembukaan pelatihan ini juga ditandai dengan pengenalan kendaraan taktis multifungsi oleh trainer atau instruktur Wahyu Lamban di lokasi pelatihan. Semoga setelah pelatihan ini semua operator bisa piawai mengoperasikannya dan siap untuk bekerja," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Kalteng Kombes Pol Kismanto Eko Saputro menambahkan, kendaraan taktis multifungsi yang berjumlah empat unit tersebut diperuntukkan untuk Satuan Kerja (Satker) seperti Direktorat Samapta (Dit Samapta), Satuan Brimob (Sat Brimob), Polres Pulang Pisau dan Polres Katingan.
Kemudian, selain membuka pelatihan operator kendaraan taktis tersebut, Orang Nomor satu di lingkup Polda Kalteng itu turut meninjau sarana prasarana rantis yang dimiliki Dit Samapta Polda Kalteng.
"Rantis Ditsampata yang didatangkan dari Mabes Polri tersebut mempunyai kelengkapan, salah satunya drone atau pesawat tanpa awak yang mampu beroperasi dengan jarak tempuh 80 kilometer," demikian Perwira Polri berpangkat melati tiga itu.
Kapolda Kalimantan Tengah Irjen Pol Nanang Avianto saat membuka kegiatan tersebut di Bukit Cinta, Kecamatan Bukit Batu Kota Palangka Raya, Selasa, mengatakan kendaraan taktis multifungsi ini merupakan sarana pendukung pelaksanaan tugas personel Polri, khususnya Polda Kalteng untuk penanggulangan bencana yang terjadi di wilayah provinsi setempat.
"Kendaraan taktis ini hasil modifikasi dengan dilengkapi peralatan pendukung seperti, peralatan medis, peralatan dapur lapangan, peralatan emergensi serta kendaraan trail," kata Nanang Avianto didampingi Wakapolda Kalteng Irjen Pol Ida Oetari Poernamasasi di lokasi pelatihan.
Jenderal berpangkat bintang dua itu menjelaskan, dengan adanya inovasi kendaraan taktis tersebut, tentunya dapat mempermudah tugas personel Polri saat berada di lapangan.
Kemudian, di samping itu juga dapat membantu masyarakat yang terkena bencana misalnya masyarakat yang menjadi korban banjir, kebakaran hutan dan lahan serta lain sebagainya.
"Pembukaan pelatihan ini juga ditandai dengan pengenalan kendaraan taktis multifungsi oleh trainer atau instruktur Wahyu Lamban di lokasi pelatihan. Semoga setelah pelatihan ini semua operator bisa piawai mengoperasikannya dan siap untuk bekerja," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Kalteng Kombes Pol Kismanto Eko Saputro menambahkan, kendaraan taktis multifungsi yang berjumlah empat unit tersebut diperuntukkan untuk Satuan Kerja (Satker) seperti Direktorat Samapta (Dit Samapta), Satuan Brimob (Sat Brimob), Polres Pulang Pisau dan Polres Katingan.
Kemudian, selain membuka pelatihan operator kendaraan taktis tersebut, Orang Nomor satu di lingkup Polda Kalteng itu turut meninjau sarana prasarana rantis yang dimiliki Dit Samapta Polda Kalteng.
"Rantis Ditsampata yang didatangkan dari Mabes Polri tersebut mempunyai kelengkapan, salah satunya drone atau pesawat tanpa awak yang mampu beroperasi dengan jarak tempuh 80 kilometer," demikian Perwira Polri berpangkat melati tiga itu.