Palangka Raya (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah mengimbau warga setempat mewaspadai potensi bencana dan perubahan cuaca ekstrem saat pancaroba.

"Saat ini kita masuk pancaroba. Selalu waspada terhadap potensi bencana termasuk perubahan cuaca ekstrem yang bisa terjadi setiap saat," kata Kepala BPBD Kota Palangka Raya, Emi Abriyani di Palangka Raya, Minggu.

Dia mengatakan, salah potensi bencana yang harus diwaspadai warga "Kota Cantik" adalah timbulnya genangan air cukup tinggi yang timbul akibat guyuran hujan lebat.

Selain itu adanya potensi banjir kiriman akibat meluapnya sungai besar yang biasa terjadi saat aliran sungai yang hulunya di wilayah kabupaten tetangga diguyur hujan lebat.

"Selain itu juga terkait potensi pohon tumbang dan sambaran petir saat hujan lebat disertai angin kencang melanda," kata wanita berhijab itu.

Dia menerangkan, cuaca yang harus diwaspadai yakni hujan deras disertai sambaran petir hingga adanya angin kencang. Tanda-tanda sebelum terjadinya kondisi tersebut yakni munculnya awan cumulonimbus.

Baca juga: Palangka Raya siapkan 30.000 paket sembako untuk pasar murah

Awan yang biasa disebut awan Cb ini biasanya terlihat menjulang dan gelap. Biasanya, tak lama jika awan ini muncul akan segera turun hujan yang disertai angin bahkan sambaran petir.

"Setiap masyarakat harus selalu waspada. Jika terjadi cuaca ekstrem seperti itu segera cari tempat berlindung yang aman, seperti di dalam bangunan. Kondisi lain yang juga harus diantisipasi dan diwaspadai adalah ancaman berbagai penyakit yang menyerang saat musim hujan mulai tiba," katanya.

Emi pun menegaskan pihaknya bersama jumlah instansi lintas sektor di wilayah Kota Palangka Raya yang tergabung dalam pusat layanan kedaruratan Fairid Umi Siaga juga siap melakukan pelayanan 24 jam.

Pusat layanan dengan nomor kontak 112 itu dapat diakses selama 24 jam oleh masyarakat. Bahkan, layanan ini juga melibatkan unsur TNI dan Polri sebagai bentuk sinergi seluruh pihak menciptakan keamanan, kenyamanan dan kemudahan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.

"Seluruh unsur yang ada di layanan 112 ini semua bergerak bersama-sama tanpa mengenal waktu. Melalui tim yang bertugas, layanan ini siaga 1×24 jam. Kapanpun masyarakat perlu, tim siap meluncur," demikian Emi.

Baca juga: Pembunuh suami istri di Palangka Raya terancam hukuman mati

Baca juga: Terduga pelaku pembunuh pasutri di Palangka Raya ditangkap polisi

Baca juga: Kejati Kalteng ajukan kasasi ke MA terkait vonis lepas pengusaha asal Katingan

Pewarta : Rendhik Andika
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024